Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata.
Secuplik lagu dari Bapak Ismail Marzuki, selalu sukses menggetarkan hati saya. Membuat saya bersyukur dan bangga, pernah dilahirkan di tanah air Indonesia. Merasa kagum dengan keanekaragaman suku dan budayanya. Terpana dengan kekayaan dan keindahan alamnya. Terkesan dengan nilai-nilai luhur bangsa dan keramahan orang-orangnya.
Hidup berpuluh-puluh tahun di tanah jawa, tak menghentikan rasa penasaran saya untuk mengunjungi tiap sudut tempat wisatanya yang dikelilingi dengan pegunungan berapi dan perbukitan dengan puncak tertingginya Mahameru, dan wilayah pesisir pantai selatan yang eksotis .
Mari kita mulai menyusuri surga tersembunyi, dimulai dari bagian timur Pulau Jawa.
Mendengarkan Musik Alam dari Batu Karang Malikan
Lokasi Pantai Tanjung Papuma terbilang cukup unik, karena terletak di balik bukit yang bertempat di Jalan Tanjung, area Kebun Lojejer, Wuluhan, Jember. Sebelum pintu masuk, kita akan disuguhi lebih dulu pemandangan Pantai Watu Ulo. Meski letaknya berdekatan, suasana Pantai Watu Ulo dan Pantai Tanjung Papuma sangat berbeda. Jika tidak melewati jalan Pantai Watu Ulo, kita juga bisa melewati jalan lain yang ditumbuhi dengan pohon jati.
Begitu memasuki gerbang lokasi, kita akan disambut hutan jati yang rindang bernama Hutan Maliki yang dihuni oleh satwa liar seperti monyet, rusa, babi hutan, trenggiling, landak, biawak ayam hutan, dan berbagai macam burung. Jarak dari pintu gerbang menuju lokasi pantai sekitar 500 meter dengan jalan beraspal halus, namun jalanan menanjak tajam lalu turun landai.
Ketika melewati tanjakan, keindahan Tanjung Papuma mulai terlihat. Dinamakan Tanjung Papuma yang merupakan singkatan dari Pasir Putih Malikan serta posisinya yang menjorok ke laut menyerupai tanjung.
Begitu sampai di lokasi, kita akan disuguhi pemandangan pantai pasir putih serta tebing karang yang terbagi menjadi 7 gugusan batu karang raksasa di tengah laut, dan masing-masing tebing diberi nama oleh masyarakat setempat Pulau Batara Guru, Pulau Kresna, Pulau Narada, Pulau Nusa Barong, Pulau Kajang, dan Pulau Kodok yang bentuknya mirip dengan kodok raksasa.
Ketika duduk sambil menikmati deburan ombak, sayup-sayup terdengar bunyi-bunyian khas seperti irama musik, ketika batu-batu malikan terkena ombak.
Pulau-pulau tersebut berdiri di tengah lautan lepas dan baru bisa dijangkau menggunakan perahu. Ada satu pulau terdekat yang bisa kita jangkau ketika air laut surut, yaitu Pulau Narada. Jika dilihat dengan seksama, bentuk pulau Narada menyerupai topi yang dikenakan Dewa Narada.
Baca juga : Menikmati Matahari Terbenam di Ujung Timur Pulau Jawa
Jika ingin menuju Pulau Narada, sebaiknya bermalam lebih dulu di kawasan Pantai Tanjung Papuma. Sebab air laut akan pasang biasanya sekitar pukul 9 pagi. Perhutani telah menyediakan tempat penginapan berupa bungalow dan cottage. Tak perlu takut kelaparan, pihak Perhutani juga menghidangkan aneka hidangan laut dan tersedia juga banyak kios penjual makanan yang buka sampai malam. Ada fasilitas umum berupa musholla dan toilet.
Ketika terus menyusuri ke ujung pantai sebelah selatan, terdapat daratan yang menjulang tinggi. Dinamakan Sitinggil, diambil dari kata Siti dan Inggil yang artinya Tanah dan Tinggi. Untuk menuju puncak Sitinggil telah ada jalan setapak dan anak tangga. Tahun 2018, bangunan Sitinggil telah direnovasi menjadi spot foto dengan pemandangan yang eksotis.
Baca juga : Jangan Ngaku ke Jogja, Kalo Belum Kulineran 4 Makanan Khas Ini
Selain itu kita juga bisa menikmati aneka aktifitas outdoor seperti mengendarai ATV dan PTCR, berkemah, serangkaian aktifitas outbound, snorkeling, naik perahu, tracking dan hiking.
Menyambut Matahari Pagi di Pantai Goa Cina
Terletak di pesisir selatan Pulau Jawa, tepatnya di Dusun Tumpak Awu, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Pantai ini terletak berdekatan dengan beberapa pantai di Malang Selatan lainnya seperti Pantai Sendang Biru dan Pantai Bajulmati yang tidak kalah eksotisnya.
Sesampainya di lokasi, kita akan disuguhi pemandangan pantai pasir putih dengan batuan karang di bagian bibir pantai, serta tiga bukit karang raksasa di tengah laut yang menyerupai pulau kecil. Ketiga pulau kecil itu dinamai Pulau Bantengan, Pulau Goa Cina dan Pulau Nyonya.
Meski terketak di bagian selatan kota Malang, kehadiran sunrise di Pantai Goa Cina cukup terlihat indah di saat cuaca cerah.
Dulunya Pantai Goa Cina bernama Pantai Rowo Indah. Berawal dari kisah 24 tahun lalu, ada seorang pertapa dari Cina kabarnya pernah mengunjungi Pantai Rowo Indah dan bermeditasi di sebuah ceruk yang ada di batu karang sebelah kanan dari pantai. Karena lama sekali nggak muncul, seorang penduduk setempat mendatangi ceruk atau gua tersebut dan terkejutlah ia karena hanya menemukan tulang belulang beserta tulisan dalam huruf Mandarin di langit-langit gua. Sejak itulah pantai ini populer dengan nama Pantai Goa Cina.
Bertemu Pesona Sphinx di Tepi Laut
View this post on Instagram
Saat pertama kali datang ke Pantai Klayar, hati ini rasanya puas, tawa riang menghiasi sepanjang hari. Keragu-raguan saya terbayar lunas, meski harus menempuh jarak cukup jauh, kurang lebih 40 km dari kota Pacitan. Berlokasi di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.
Setapak demi setapak berjalan di hamparan pantai pasir putih, akhirnya sampai ke sebuah pemandangan batu karang raksasa menyerupai sebuah Sphinx di Mesir.
Dari kejauhan, tampak bukit tak begitu tinggi yang dapat kita naiki. Saya pun terus menapaki kaki hingga ke pinggir pantai, Sesampainya di atas bukit, saya melihat pemandangan yang tak biasa. Ada semburan air cukup tinggi di sebuah lubang kecil, diantara batu karang. Sayup-sayup terdengar bunyi seperti seruling. Oleh warga setempat, pemandangan unik ini dinamakan Seruling Samudera.
Selain menikmati keindahan batu karang, deburan ombak, berjalan di hamparan pasir putih, kita juga bisa menjelajahi tiap sudut Pantai Klayar menggunakan ATV.
Saya sangat bersyukur, diberi kesempatan menjejakkan kaki di alam indah bak surga dunia. Sungguh Wonderful Indonesia!.
Punya cerita menarik tentang keindahan Indonesia ? Yuk.. ikut serta dalam Wonderful Indonesia Blog Competition, info lengkapnya bisa klik gambar di bawah ini.
Duh pengen ikutan tapi telat wkwkwkwk aku dari dulu pengen ke Pantai Klayar tapi kok katanya akses jalannya rusak. Kalo sekarang sudah bagus ya?
jember keren banget
Indonesia ini yaaa memang betul betul keren dengan segala wisata, suku dan budaya. Bangga jadi orang Indonesia.
Bagus-bagus banget pemandangannya, duh jadi kebayang pengen berendam dan juga main pasir. Dari ketiga pantai itu, belum satu pun yang saya kunjungi
Semoga bisa segera kesana suatu saat nanti ya mba 😊
waaah pantainya cantik banget ini, jadi kepo lebih lagi deh hehe ❤