Lagi-lagi kami gagal ke Sumber Gempong karena aksesnya ditutup lantaran sudah kebanyakan pengunjung. Memang waktu kami kesana kok ya selalu pas tanggal merah di hari sabtu. Lalu kami cari destinasi lain dan coba jalan terus sampai ketemu pertigaan yang di bagian sisi jalannya tertempel banner besar taman kelinci yang jaraknya tak jauh dari pertigaan tersebut. Tanpa pikir panjang kami meluncur kesana.
Ini adalah kali kedua kami gagal ke Sumber Gempong akibat ditolak di pintu masuk. Cerita kami ditolak pertama kali ke Sumber Gempong akhirnya ke Cafe Trawas bisa pencet gambar di bawah ini.
Taman kelinci Trawas terletak di komplek villa Grand Trawas
Setelah kami telusuri ternyata jaraknya memang dekat di google maps sekitar 2,6 km dari Sumber Gempong setelah hotel Grand Whiz Trawas. Lokasinya terletak diantara komplek villa Grand Trawas yang terawat. Ukuran villanya tak begitu besar, pas untuk diinapi satu keluarga besar.
Pengen suatu saat nginep di salah satu villa yang ada di Grand Trawas. Soalnya lingkungannya seperti lingkungan di perumahan, bersih, rumputnya dipotong rapi, jalannya sepi dan lebar sehingga tak perlu was-was para bocils berlarian. Nuansa villanya itu seperti rumah di film-film.
Kata penjaga loket, kalau mau menginap di villa Grand Trawas yang disewakan blok A dan B. Sedangkan villa yang bedekatan dengan taman kelinci yaitu villa blok E. Saya cek google maps sebetulnya ada villa dekat Taman Kelinci yang disewakan namanya Villa Sakienah.
Kondisi lingkungan villa yang terawat tak lepas dari developernya yaitu Intiland. Pantess beneran diurusin. Wkwk
Taman Kelinci Trawas
Kami parkir di sebelah pas Taman Kelinci, sebetulnya tempat ini tak begitu luas. Pengunjung yang datang juga tak seberapa banyak, padahal kami kesana waktu tanggal merah. Makanya tak sediakan lahan parkir khusus kendaraan. Meski begitu ada petugas parkir yang menjaga parkiran.
Tiket masuk taman kelinci
Per orang dikenakan 12 ribu, sudah dapat pakan kelinci dan pakan ikan. Begitu masuk menyusuri taman lalu masuk ke pintu gerbang tempat para kelinci berada. Kelinci disana gemuk-gemuk dan nampak sehat. Usianya juga ngga kecil-kecil amat sehingga lebih kuat mungkin ya..
Kalau biasanya pakan kelinci berupa wortel, kami diberi pakan kelinci berupa pelet kelinci. Pantesan kelincinya jadi semok-semok, makannya aja beda. Karena jumlah kelincinya ngga begitu banyak, sedangkan pengunjung datang silih berganti, tampaknya bikin mereka kekenyangan, ngga mood dikasih makan.
Tapi anak-anak tetep semangat mengejar masing-masing kelinci agar kebagian makanan, meskipun ngga dimakan juga sama mereka. Pikir si kelinci, “Aku uda kenyang ngapain dikasih makan teros”. Cian cii..
Fasilitas di Taman Kelinci Trawas
Puas kasih makan kelinci, kami turun tangga menuju taman bermain. Ada ayunan, jungkat-jungkit, seluncuran. Jalan terus ada jembatan menuju Warkop Taman Kelinci. Di bawah jembatan ada kolam ikan koi di sisi kanan kiri.
Ikannya lumayan banyak, waktu anak-anak kasih makan ke ikan di kolam para ikan langsung berebut. Lebih seru kasih makan ikan ketimbang kasih makan kelinci.
Berhubung saya udah kelaperan, saya buru-buru ke warkop buat pesan makan. Ternyata cuma ada snack, pop mie, pisang goreng, dan tahu petis. Saya pesan seporsi pisang goreng dan seporsi tahu petis.
Waktu gorengannya sampai saya takjub tenyata pisangnya besar dan enak. Satu pisang diiris jadi dua lalu digoreng. Rasanya mantap, begitu pula dengan tahu petisnya yang diiris tipis. Karena petisnya ngga pedas, anak-anak doyan banget, sampai saya minta nambah dan bungkus petisnya.
Saya sampai tambah seporsi tahu petis lagi, sekaligus jadi porsi tahu petis terakhir karena sudah habis. Sayang sekali.. padahal mau pesan dua porsi, sebab kami juga ajak para eyang kesini.
Seporsi tahu petis harganya 10 ribu, sedangkan harga pisang goreng 12 ribu.
Sayang menunya cuma itu saja, saya pernah lihat review orang dulu menu makanannya banyak, ada nasi ikan gurami, cumi-cumi, dsb. Sepertinya khusus makanan berat sekarang diarahkan ke Jungle Camp atau Jungle Cafe.
Juga tersedia musolla yang bersih di pojokan. Di sebelah musholla ada lahan kosong dan toilet. Lahan kosong itu dipakai kuda untuk mencari makan. Yang mau keliling naik kuda juga bisa dari sini.
Alhamdulillah cuaca siang itu cerah, sehingga anak-anak bisa puas bermain di Taman Kelinci Trawas. Meskipun tempatnya tak seberapa luas, anak-anak cukup senang bermain disana, keuntungannya kami ngga perlu capek jalan jauh-jauh buat explore Taman Kelinci.
______________________________________________________________________________________________________
Taman Kelinci Trawas
Buka : sabtu-minggu jam 08.00-16.00
Jalan Dharma raya Trawas Blok A Desa, Jibru, Belik, Kec. Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61375
Anak2ku kalo ketemu tempat yg banyak hewannya gini, bisa dikasih makan pula, udah seneng banget juga mba ππ. Aku aja seneng. Apalagi kalo bisa meluk2 mereka.
Btw, aku pengeeen pisgornya kliatan enaaakπ. Kalo tahu petis, aku antara suka dan ga sih π . Msh belum terbiasa Ama rasa petisnya itu π