Review : Buku Susahnya Jadi Ibu

buku susahnya jadi ibu

Menjadi Ibu itu susah gak sih ?

Bisa TIDAK, bisa IYA.

Tidak jika belum pernah mengalami. HaHaHa

Sebelum punya anak, yang ada di angan-angan. Punya anak itu seru ya..

Kemana-mana jadi ada yang nemenin.

Punya temen main sehari-hari.

Bisa dipakein baju dan aksesoris yang unyu-unyu.

Bisa diajarin berbagai macam keterampilan.

Dijadiin objek foto buat ngisi feeds instagram.

῀῀῀῀῀

Iya jika memang sudah pernah mengalami.

 

via GIPHY

Setelah mengalami sendiri, ternyata antara SUSAH dan SENENGNYA seimbang yaah. HuHuHu

Sosok Ibu yang selama ini terlihat indah di sosial media dan di mata orang awam adalah natural ideal (jago masak, telaten ngemong anak, lincah mengerjakan perkerjaan rumah tangga, bijak saat mengatur keuangaan di rumah, dsbetc). Intinya akan bisa dengan sendirinya pada saat menjadi seorang ibu.

Padahal pada kenyataannya kan tidak selalu begitu.

Terkadang keinginan untuk menyepi dan menyendiri ketika sudah merasa letih mengurus anak itu ada.

Seperti yang Icha bilang di buku Indahnya Susahnya Jadi Ibu , “Karena sesungguhnya hal tersulit dari menjadi orang tua adalah menerima kekurangan diri sendiri. Menerima bahwa sebagai orang tua, kita tidak selalu bener. Menerima bahwa anak belajar melalui dunianya, bukan dunia kita. Anak melihat sesuatu dengan pola pikirnya, bukan pola pikir kita.”

Mengeluh capek bagi ibu rumah tangga atau ibu pekerja kantoran itu normal kok. Karena tidak ada yang sempurna di dunia, tidak terkecuali saat menjadi seorang Ibu.  Pesan ini yang coba diangkat oleh duo mom’s blogger jaman now Grace Melia (Gesi) dan Annisa Steviani (Icha) untuk menulis buku Indahnya Susahnya Jadi Ibu.

Kenapa ditulis oleh dua penulis ?

Buku Indahnya Susahnya Jadi Ibu ingin memberikan suatu pemikiran dari dua sudut pandang penulis yang berbeda, yang mana tiap ibu itu punya cara dan gaya pola asuh yang berbeda. Gesi lebih banyak bercerita dari sudut pandang sebagai ibu rumah tangga, sedangkan Icha lebih banyak cerita sebagai ibu pekerja kantoran.

Buku yang diterbitkan oleh Grasindo setebal 240 halaman, full color, ilustrasi digarap apik oleh Frans Sitanggang ini terbagi dalam 13 part yang menceritakan tentang pengalaman Gesi dan Icha dari hamil hingga mempunyai anak. 

Part 1 

Dimulai dari cerita awal kehamilan Icha yang penuh air mata dan cerita Gesi mempersiapkan kebutuhan kelahiran sang buah hati.

Part 2 

Cerita Gesi tentang melahirkan melalui (Sectio Caesarea) SC. Dimana Gesi harus menerima berbagai komentar dari orang lain yang gak jarang bikin baper dan baby blues kumat. Di part 2 saya jadi belajar, bagaimana seharusnya mengomentari ibu-ibu paska melahirkan SC.

Gak ketinggalan cerita Icha tentang vaginal birth serta berbagai ritual yang udah Icha lakukan menjelang kelahiran.

Part 3 

Kondisi yang Gesi dan Icha alami paska melahirkan. Suka duka menjadi emak jaman now mereka certain disini.

Part 4 

Gesi kasih beberapa tips untuk mengatasi berbagai permasalahan ibu rumah tangga abad ini, seperti urusan masak dan menyiapkan makanan rumahan buat si kecil lengkap sama resep antigagalnya, urusan bersih-bersih rumah, urusan tumbuh kembang anak, dan yang gak kalah penting yaitu mikirin kids activity apa ya untuk hari ini ?

Sebaliknya Icha dengan cara dan berbagai kegiatan agar tetap menjadi ibu bahagia. Your Sanity is way more important!, kata Icha.

Part 5 

Ngomongin tentang idealisme dan realitas yang kadang tidak sejalan. Lengkap dengan komentar dari masing-masing ahlinya agar pikiran kita juga semakin terbuka untuk menerima berbagai informasi dan tren pola asuh saat ini. Contohnya nih :

Saat anak mulai masuk fase MPASI, sebagai ibu pasti pengen dong masakin berbagai macem varian makanan dengan tujuan supaya anak doyan makan apa aja. Realitanya gak jarang anak malah milih-milih makanan, bisa ditunjukkan dengan aksi susah makan. Sebagai tambahan, ahli gizi kasih penjelasan tentang MPASI instan dan MPASI homade, dan mana yang lebih baik.

Part 6 

Pernah gak ngerasa iri ketika ngeliat ibu rumah tangga, senangnya di rumah gak mikirin tugas kantor yang bejibun atau sebaliknya ketika ngeliat ibu pekerja, enak ya kerja di kantor, bisa dandan cantik tiap hari, bisa beli ini itu pake duit sendiri. Padahal mereka punya tantangannya masing-masing lo!. Gesi dan Icha cerita berbagai tantangan yang mereka hadapi tiap hari.

Part 7

Tips dari Gesi dan Icha saat menghadapi anak tantrum atau temper tantrum.

Part 8

Ada yang pernah bilang ke anaknya gini, “obat itu enak rasanya manis kaya jeruk, diminum yaa”. Padahal rasanya pahit LOL. Bohong buat kebaikan kan gak ada salahnya kan ya. Selama masih bisa dibohongi. HeHeHe. Mereka juga kasih contoh dan tips bohong seperti apa sih yang masih boleh diomongin ke anak.

Part 9

Anak jaman now gak bisa dipisahin sama gadget yak. Mereka kasih pola screen timenya masing-masing, plus minusnya kasih gadget ke anak, diikuti juga dengan tips mengatur penggunaan gadget.

Part 10

Sensory time ala Gesi dan Icha. Gesi kasih beberapa sensory play yang bisa dipraktekin di rumah. Sedangkan Icha kasih sensory play untuk ibu pekerja yang lebih praktis.

Part 11

Pernah ngalamin anak tanya terus dan diulang-ulang kayak, “Apa itu?” “Kenapa?”, “Kenapa bisa bisa begini begitu?”. Selamat anak anda sudah mulai masuk fase Why Phase atau Why Stage. Di part 11 kita dikasih tips cara menghadapi anak yang suka nanya berulang kali.

Part 12

Ketika punya anak yang namanya nanny sama daycare menjadi kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan ya. Icha kasih beberapa alasan sebagai ibu pekerja, kenapa dia lebih memilih daycare ketimbang nanny serta plus minusnya daycare. Sedangkan Gesi yang punya nanny kasih tips supaya nanny betah kerja di rumah kita. Maklum lah ya cari nanny yang awet sekarang susahnya bikin kepala cenat cenut.

Part 13

Ketika menjalani peran sebagai Ibu, sosok pasangan menjadi saksi hidup sekaligus supporter utama dalam menjalani kehidupan kita. Gesi dan Icha juga cerita tentang peran pasangan dari sudut pandang masing-masing.

buku susahnya jadi ibu
Daftar isi dan secuplik isi buku Susahnya Jadi Ibu.

My Opinion :

Menurut saya buku Indahnya Susahnya Jadi Ibu sangat mewakili berbagai problematika ibu jaman now mulai dari hamil hingga punya anak. Yang membuat buku ini berbeda adalah Gesi dan Icha bercerita berdasarkan pengalaman yang sudah mereka alami sendiri di kehidupan nyata, tidak hanya bicara masalah teori. Poin yang saya ambil disini antara lain :

  • Boleh saja kita ingin meniru teori pola asuh dari pakarnya, namun ada baiknya jangan terlalu saklek. Diaplikasikan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
  • Tiap ibu punya cara dan perjuangannya masing-masing untuk bisa tetap bahagia menjadi seorang ibu. Kita sebagai teman atau keluarga atau sahabat yang tidak setiap detik melihat orang lain yang sedang berjuang menjadi ibu. Ada baiknya untuk menjaga perkataan, prasangka, komentar sekalipun itu dalam bentuk chat pribadi. Sebab selama hamil sampai dengan paska melahirkan, hati ibu yang bersangkutan cenderung sensitif. Rentan terkena baby blues syndrome.
  • Desain cover sangat mewakili isi yang ada di dalamnya, bahwa sebenernya jadi ibu itu SUSAH. Rumah berantakan itu wajar kok, namanya juga punya anak kecil yang masih suka eksplorasi. Gak usah dibikin stress ya mam’s. Beresin ketika anak-anak udah pada tidur aja.
  • Tiap lembarnya selalu ada ilustrasi berwarna-warni, serta font yang beragam. Membuat pembacanya jadi terhibur dan gak cepet bosen.
  • Menurut saya buku ini cocok untuk semua perempuan yang baru saja menikah, atau sedang hamil, ataupun yang sudah menjadi seorang mama seperti saya. Banyak pesan, tips, dan cara pandang yang bisa diaplikasikan untuk menjalani peran sebagai ibu di kehidupan sehari-hari.

Semoga ulasan singkat buku Indahnya Susahnya Jadi Ibu bisa memberi sedikit gambaran dari isi keseluruhan buku. Detail isinya silahkan beli aja di toko buku terdekat yaa..

Akhir kata, Selamat menjalani peran sebagai ibu yang bahagia dengan caranya masing-masing 🙂

10 Replies to “Review : Buku Susahnya Jadi Ibu”

  1. Waa lengkap sekali ya bukunya. Semua bahasan kayaknya emang udah diwakilin di situ 😀 Masih menabung2 buat beli brb

    1. Selamat menabung yaa 👍 Semoga segera kebelii

  2. wahhh aku jadi tertarik sama bukunya krn yang nulis juga emak muda dan blogger jadi terasa lebih deket ya

    1. Yuk dibaca mbak turis, biar selalu muda. Eh

  3. Buat yang belum jadi Ibu (dan Istri) juga cocok kayaknya nih, persiapan gitu 😀

    Tapi emang setuju banget sih, apa yang kita lihat, baca dan dengar nggak bisa ketiplek plek dipraktekin 100% tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

    Dan yes, kalau komentar sekarang akan lebih menjaga…menjaga perasaan orang lain itu nggak gampang apalagi dengan adanya fenomena sosmed ini yang bikin seolah2 netijen maha benar dan maha tau #eaa

    1. Buat anak muda yang pengen nikah muda, emang sebaiknya butuh lebih dulu tahu gimana sih realitanya menikah. Anak-anakku nanti sepertinya bakal kusuruh baca ini dulu sebelum menikah. Eh

  4. Cocok nih sama saya.
    Jadi pengen punya juga.
    Kemarin baru baca buku Manajemen Gadget

    1. Manajemen gadgetnya IIP ya mbak? Aku juga lagi baca nih. hihi

  5. Bukunya unyu unyu, kayak penulis penulisnya. Keduanya ini blognya selalu bercerita panjaaaang lebaaarrrr dengan jujur kacang ijo

    jadi pengen beli bukunya, biar pun saya dah lewat jadi ibu mudanya ^^

Tinggalkan Balasan