Respon positif peserta Election Visit Program Pilkada Serentak 2024 – Sejak Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) secara resmi membuka Election Visit Program (EVP) Pilkada Serentak Tahun 2024 di Jawa Timur (Jatim), pada Senin, 25 November 2024 lalu. Peserta EVP dari 36 negara aktif mengikuti serangkaian kegiatan bersama KPU Jatim, mulai dari sosialisasi pilkada serentak, meninjau kesiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Surabaya, berkeliling mengunjungi sejumlah tempat ikonik di Surabaya, memantau proses pemungutan dan perhitungan suara di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Surabaya dan Sidoarjo, menyaksikan langsung real time penghitungan suara melalui Sirekap di Data Center, hingga tiba saatnya acara penutupan EVP. Lalu bagaimana respon para peserta EVP setelah melalui rangkaian kegiatan Pilkada Serentak? Saya akan coba rangkum di postingan ini.
Baca juga : Mengintip persiapan Pilkada Serentak di Data Center KPU Jatim
Respon positif peserta Election Visit Program Pilkada Serentak 2024
Meskipun kegiatan peserta EVP cukup padat, seperti yang sudah saya sebutkan di atas, tapi semangat para peserta EVP tak surut sampai malam. Terlihat dari respon positif yang para peserta utarakan di acara penutupan EVP yang berlokasi di Hotel JW Marriot Surabaya, Jalan Embong Malang nomor 85-89, Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya.
Peserta EVP merupakan perwakilan delegasi 36 negara yang diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari dari Konsulat, Non Goverment Organization (NGO), civitas akademia, lembaga penyelenggara pemilu di luar negeri.
Acara penutupan EVP dimulai sekitar pukul 20.00 wib, perwakilan delegasi tiap negara maju satu persatu memberikan testimoni setelah terjun langsung ke TPS.
Pewakilan delegasi dari Afrika Selatan menyampaikan, bahwa ia banyak belajar dari Pilkada Serentak ini. Mulai dari pendistribusian logistik ke tiap daerah yang memiliki medan cukup sulit. Seperti contohnya di Jawa Timur yang punya beberapa daerah dengan medan yang cukup sulit atau rawan bencana seperti di Dusun Pusung, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Petugas KPPS, Panwas TPS rela berjuang melewati medan terjal, menanjak, dan licin agar pendistribusian kartu suara berjalan lancar.
Saya merasa terhormat menjadi saksi Pilkada Serentak di tanggal 27 November ini. Hal yang menarik disini, petugas KPPS mampu merekam data otentik dokumen C ke aplikasi SiRekap Mobile, ungkap perwakilan delegasi dari Columbia.
Delegasi asal Timor Leste, Agustinho Cunha menyatakan bahwa hasil kunjungannya di TPS Liponsos Keputih akan menjadi bahan rekomendasi bagi KPU Timor Leste. “Karena di sana (Timor Leste) Bupati sama Gubernur belum dipilih, (tetapi) ditunjuk oleh pimpinan tertinggi, yakni Perdana Menteri,” kata Agustinho Cunha.
Karena itu, Agustinho Cunha berharap ke depan, KPU Timor Leste dapat mengadopsi sistem pemilihan langsung untuk jabatan tersebut. “Kami akan menulis agar kemudian KPU Timor Leste merekomendasikan kepada atasan, semoga suatu saat bisa dipilih langsung oleh rakyat, lebih bagus,” imbuhnya.
Hal yang sama juga disampaikan delegasi asal Jerman, Laura Engel. Ia memuji proses tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia. “Saya sudah dijelaskan bagaimana semua di sini dan saya pikir ini baik,” ucap Laura.
Bahkan, Laura juga mengapresiasi proses Pemilu di Indonesia yang memberikan informasi calon kepada pemilih sebelum proses pemungutan suara. “Saya senang mendengar, mereka (pemilih) mendapat informasi sebelumnya untuk mengerti siapa calon. Sehingga mereka bisa ambil keputusan bebas untuk memilih,” ujar dia.
Di sisi lain, Laura menyoroti kesamaan hak pilih bagi penyandang gangguan mental di Indonesia dan Jerman. Bedanya, di Jerman, warga bisa menyalurkan hak pilih langsung ke TPS atau melalui pos sebelum hari pemungutan suara. “Di Jerman kami sering juga kasih suara lewat surat, sebelum hari pemilihan umum. Jadi bisa dua-duanya, bisa lewat pos maupun datang ke TPS,” katanya.
Negara Swedia pun memuji sistem pemilihan umum di Indonesia, setelah melihat berbagai macam persiapan yang dilakukan khusus di Provinsi Jawa Timur, Surabaya.
“Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas kesempatan yang diberikan KPU RI untuk melihat secara langsung proses Pemilu kepala daerah,” kata salah satu Peserta EVP 2024 dari Perwakilan Kedutaan Besar Swedia di Jakarta, Gustav Dahlin.
Ia mengatakan sistem Pemilu Indonesia sangat bagus, karena dia baru mengetahui ada fenomena calon kepala daerah melawan kotak kosong. Artinya masyarakat masih diberikan kesempatan untuk memilih kotak kosong apabila tidak ingin memilih calon kepala daerah tunggal.
Calon kepala daerah tunggal di Swedia belum pernah mengalami hal serupa sehingga ia mengaku sangat senang sekali dapat mengamati secara langsung proses pemilihan calon kepala daerah di Surabaya.
Peserta EVP memantau rekapitulasi form C dari aplikasi SiRekap di Data Center
Alur rekapitulasi suara dari form C hingga diunggah ke aplikasi Si Rekap dijelaskan langsung oleh anggota KPU, Insan Qoriawan. Ia mengemukakan bahwa Data Center tersebut difungsikan untuk banyak hal. Mulai dari pemantauan hasil penghitungan suara di seluruh TPS melalui aplikasi Sirekap, hingga melayani aduan dari setiap permasalahan di lapangan melalui help desk. Mengantisipasi resiko manipulasi dalam proses penghitungan maupun nantinya pada proses rekapitulasi secara berjenjang. Harapannya proses unggah form C di aplikasi SiRekap bisa tuntas di tanggal 27 November, sehingga tanggal 28 November bisa dilanjutkan tahapan rekapitulasi di tingkat kecamatan.
Masyarakat bisa melihat langsung hasil dari form C di aplikasi SiRekap, karena ada bukti dokumen sudah berhasil diunggah ke aplikasi. Ada pun sebanyak 315 TPS batal terpublikasi karena dokumentasi kurang jelas. Bisa juga disebabkan algoritmanya tidak sesuai, karena kesesuaian jumlah suara sah dan tidak sah harus sesuai dengan data pemilih yang hadir. Kemungkinan-kemungkinan tersebut yang bisa saja terjadi, dan sedang dikonfirmasi oleh Pusat Data Center.
Ketika ada selisih, gamba kurang terang, buram, akan batal secara otomatis untuk terpublikasi. Sedangkan form yang sudah berhasil diunggah sudah ada sebanyak 30.224 sampai dengan pukul 17.00 wib.
Dari 60.751 TPS yang tersebar di 38 Kabupaten, Kota, 666 Kecamatan, sudah terpublikasi 30.224 TPS yang sukses mengunggah form C ke aplikasi SiRekap untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota.
Meskipun program EVP sudah dilaksanakan KPU RI sejak Tahun 2015 lalu, tahun ini kali pertama Surabaya ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan.
Keren sih, ini jadi jawaban yaaa untuk para warga-warga sekalian yang seringkali menghujat KPU di sosial media masing-masing. Apalagi kalo misalkan jagoannya keok, hahaha
Waini, Pemilu kita tuh sebenernya positif lhooo.. Negara lain saja bisa apresiasi, masa kita sendiri ndak bisa?
Aku baru tahu ternyata setiap pemilu ada EVP hahaha nangdi wae tibae. Dan memang program ini bermanfaat karean bisa menjadi ajang untuk saling bertukar pengalaman tentang pelaksanaan pemilu di negara masing-masing. Semoga lima tahun lagi kita masih bisa berperan serta ya Fan…
Wah ternyata ada program seperti ini ya di mana para peserta dari berbagai negara bisa melihat proses pemilihan umum di Indonesia yang pasti membuat mereka terkagum-kagum karena kita bisa melakukan kegiatan demokrasi dengan sangat baik
Jadinya antar negara dapat wawasan ya bagaimana penyelenggaraan pemilu ini. Apalagi yang diadakannya serentak, pasti penuh tantangan, tapi alhamdulillah-nya bisa terlaksana dengan lancar.
Sistem pemilihan umum kita sih sudah bagus ya tinggal bagaimana kualitas calon pemimpin yang akan kita pilih apakah bagus kualitasnya untuk memimpin rakyat yang beragam ini ya..
Nah iyaa, ini betul sekali Mbaa..
Kalau Pilkada di Kota Mba Dewi gimana? Seru juga kah?
Nah, harapan besar akutu kalau pemilu masih pakai cara lama seperti ini, maksudku manual, seseorang datang ke bilik dan mencoblos, minimal ada berlapis keamanan yang bisa menjamin tidak adanya kecurangan saat perhitungan suara.
Menyambut baik aplikasi SiRekap dan semoga kita semua bisa bersikap lebih sportif terhadap pemilihan umum agar terpilihnya pemimpin benar-benar berlandaskan Luber Jurdil.