Sepulang kerja menjelang buka puasa, suami bawa bungkusan kresek yang digeletakkan begitu saja di meja tamu. Penasaran sama isinya, saya bergegas mengintip isinya. “Yaampun bakso lagi, kemarin kan udah beli bakso yah”, komentar saya.
Bakso udah jadi makanan favoritnya suami. Makan sesering apapun nggak bosen-bosen.
Tapi saya khawatir jika terlalu sering konsumsi bakso yang dijual abang-abang tukang bakso sejak rame diberitakan ada bakso yang mengandung boraks dan formalin.
Menurut dinas kesehatan, Bakso yang mengadung formalin tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kabar dan memeliki tekstur sangat kenyal. Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tidak serta merta berakibat buruk terhadap kesehatan, tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam tubuh konsumen secara kumulatif. Seringnya mengkonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan hingga kematian.
Serem banget kan efek jangka panjangnya..
Saya juga sempet heran, harga daging sapi per ons saja saat ini Rp. 12.000,-, kok bisa-bisanya ya pentol bakso dijual seharga seribuan per bijinya. Bisa dibayangin dong porsi dagingnya seberapa banyak. Bukannya berpikiran negatif, tapi coba menalar dengan logika.
Mungkin sekarang kita masih bisa cuek aja jajan bakso di sembarang tempat, asal ada abang bakso lewat tinggal panggil aja. Tapi kita kan gak tau pasti bakso yang kita makan terbebas dari bahan kimia berbahaya.
Sebagai informasi tambahan dari alodokter, kita bisa kok mengenali ciri-ciri bakso yang mengandung boraks sebelum terlanjur memakannya. Beberapa cirinya antara lain :
- Bentuk dan tekstur lebih kenyal dan padat.
- Memiliki bau menyengat atau mencurigakan.
- Makanan tidak rusak sampai tiga hari, pada suhu kamar sekitar 25 derajat Celcius
- Makanan dapat bertahan lebih dari 15 hari, pada suhu lemari es sekitar 10 derajat Celcius
Yang bikin repot, setelah bakso udah terlanjur kebeli dan memang teridentifikasi ada bahan kimia berbahaya, giliran kita sama keluarga yang galau. Sayang duitnya, mubazir juga jika berakhir di tong sampah. Nah loo..
Khawatir dengan kandungan bakso yang jual pada umumnya, saya kepikiran bikin sendiri aja.
Setelah dipikir-pikir lagi, duhh..saya kan gak punya mesin gilingan atau food processor. Terus gimana cara bikin pentol baksonya. Masa harus antri ke mesin gilingan sama abang tukang bakso lain di pasar. Mana sempet !
Belum ngurusin bayi-bayi di rumah. Biasa emak-emak mikirnya rempong banget.
Sampai suatu hari saya dan suami belanja bulanan di supermarket. Pas ngelewatin rak frozen food, saya ngelihat ada bakso kuah instan sapi So Good. Terus saya baca di kemasan tentang bahan pembuatnya. Semuanya aman karena sudah bersertifikasi halal dari MUI, nomor sertifikat : 00030023510103, ada bumbu kuah, bubuk cabe, dan bawang gorengnya juga. Tanpa pikir panjang, sebungkus bakso kuah sapi so good saya masukin ke dalam troli belanjaan.
Sekarang saatnya masak.
Bahan untuk membuat bakso iga :
- 1 bungkus bakso kuah sapi
- 11 siung bawang merah
- 6 siung bawang putih
- ¼ kg daging iga sapi
- Garam secukupnya
- Gula secukupnya
- Merica secukupnya
- 2 lenjar daun bawang
- 2 lenjar seledri
- 1 ons kacang merah
- 1 buah tahu
- Bihun
- Mie kuning
- 1 buah jeruk nipis
Cara membuat :
- Cuci bersih iga sapi lalu beri air secukupnya, rebus hingga mendidih, dan tunggu sampai daging iga empuk. Masukkan bakso sapi So Good dan kacang merah lalu diamkan kurang lebih 30 menit.
- Haluskan bawang putih dan bawang merah lalu tuang ke dalam panci. Tambahkan bumbu kuah sapi So Good, gula, garam, merica, tahu lalu aduk rata.
- Masukkan air perasan jeruk nipis, lalu matikan kompor.
- Untuk pelengkap tambahkan mie kuning, bihun, bawang goreng.
- Tuang ke dalam mangkuk, taburkan potongan seledri dan daun bawang.
- Siap dihidangkan. Jika suka pedas tinggal taburkan bubuk sambal bakso So Good saja.
Syukurlah suami dan anak-anak suka bakso iga spesialnya. Rasanya gurih dan seger cocok untuk hidangan buka puasa. Daging sapi bakso sangat terasa dan tekturnya padat. Dengan harga sebungkusnya Rp. 18.000,- menurut saya terjangkau, karena bisa jadi hidangan buka dan sahur untuk sekeluarga. Kini masak bakso kuah bukan masalah yang ribet, karena sudah tergantikan dengan bakso kuah instan So Good.
Jika kalian punya kreasi masakan rumah di bulan ramadhan untuk buka puasa dan sahur, yuk ikutan juga lomba #MasakanRumahKhasRamadhan yang diadakan oleh So Good. Keterangan lengkapnya bisa dibaca di bit.ly/MasakanRumahKhasRamadhan.
Selamat berkreasi yaa..
Referensi :
http://dinkes.pasuruankab.go.id/berita-formalin-boraks-dan-rhodamin
https://www.alodokter.com/makanan-mengandung-boraks-ini-efeknya
Wah, bakso iga, resepnya menggiurkan banget nih mbak. Iya bener, daripada beli bakso yang nggak jelas, mending masak sendiri aja 😀
Sayaaa sukaaa bakso dong. Tapi agak jarang makaaannya juga sih, kecuali kalau ibuk yang bikin sendiri ehehe.
Soalnya pernah beli bakso yang harganya seporsi cuma 5000 rupiah. Enak sih, tapi kok kayak ngerasa aneh ya? Wgwgwgw. Alhasil mengurangi konsumsi bakso. Bukan gimana-gimana sih ya, tapi, yaaaaa merhatiin kesehatan kan terkadang baik pun 😀
Kalo masak sendiri lebih terjamin lah yaa meski sering nyamil bakso. Hihi
Terimakasih resepnya akan saya coba di rumah karna kelihatannya enak deh
thanks for sharing
wah, terimakasih telah membagikan resepnya