Anak suka rewel? Coba cek, ada ruam popok ngga? – Anak rewel tiba-tiba yang heboh serumah. Tangisan anak seperti bunyi alarm bagi saya dan keluarga. Semua sibuk berusaha menenangkan bayi dengan jurus gendong, tapi tak kunjung reda. Suasana mulai agak tenang ketika bayi itu diserahkan pada saya. Itu yang saya alami waktu melahirkan anak pertama. Maklum cucu pertama, semua perhatian tercurah padanya.
Baca juga : Melahirkan Anak Kembar
Musuh dalam selimut itu bernama ruam popok
Tahu saya kesulitan menenangkan anak meskipun sudah disusui, dicek popoknya masih belum penuh, dan tak buang air besar.
Keluarga kasih wejangan dengan cara banyakin baca doa, puterin murotal, digendong sambil diayun-ayun, dikasih madu, dan masih banyak lagi meskipun bikin kepala saya agak cenat cenut mendengarnya karena toh anak masih aja rewel.
Sebetulnya ngga ada yang salah dengan saran-saran tersebut karena tujuannya ingin memberikan yang terbaik untuk anak saya. Tapi problem sesungguhnya, justru karena belum ketemu sumber permasalahan anak jadi suka rewel. Tengah malam pun habis disusuin dan ganti popok masih aja rewel. Pusing banget deh waktu itu �.
Waktu jadwal vaksin ke dokter anak, saya sekalian bertanya perihal anak yang suka rewel di rumah. Setelah diobservasi sama dokter baru ketahuan, ternyata biangnya itu ada di bagian kemaluan sampai pantat anak.
“Lha.. ini merah-merah yang bikin rewel itu ya ruam popok. Sakit ini bu.”
Cara mengatasi ruam popok menurut dokter anak
Begini tanggapan dokter anak waktu tahu anak saya ruam popok :
“Jangan tunggu sampai popoknya penuh, harus rutin diganti 3-4 jam sekali”
Dokter menyarankan saya agar rutin ganti popok maksimal 3 sampai 4 jam pemakaian untuk mencegah ruam popok.
Hal senada juga diungkapkan dr. ST Andreas Christan Leyrof, dokter spesialis anak.
“Pada umumnya, bayi perlu mengganti popok tiap 3 sampai 4 jam sekali untuk menghindari kontak terlalu lama dengan urin dan feses yang bisa meningkatkan pH basa kulit. Di sisi lain, bayi kerap merasa ngga nyaman waktu popok yang dipakai terasa penuh dan bocor meskipun belum waktunya mengganti popok, sehingga bayi lebih mudah rewel dan terbangun. Otomatis waktu tidurnya bayi akan berkurang, begitu juga ibunya. “
dr. ST Andreas Christan Leyrof, dokter spesialis anak
Denger penjelasan dokter anak, saya jadi merasa bersalah sama anak. Nyesel soalnya ngga rutin mengganti popok anak. Popok baru diganti setelah popok penuh sampai berat atau setelah buang air besar. Berlindung dibalik alasan “hemat”, tapi mengorbankan kesehatan dan kenyaman anak. Maafkan mama ya nak �.
Namanya ibu baru punya anak pertama kudu banyak belajar dan sigap waktu anak menunjukkan tanda-tanda suka rewel padahal nampak sehat, udah kenyang, ngga buang air besar. Bisa jadi penyebabnya ruam popok.
Menurut IDAI, ruam popok merupakan penyebab kelainan kulit yang sering terjadi pada anak, terutama usia 9-12 bulan, prosentasenya sekitar 7-35% bayi mengalami ruam popok.
Mengenal ruam popok
Ruam popok adalah iritasi dan peradangan kulit akibat pemakaian popok. Biasanya ditandai kemerahan di kulit bayi area pantat, lipatan paha, dan kelamin. Ngga cuma bayi aja, semua orang pemakai popok berpotensi kena ruam popok.
Ruam popok muncul karena kulit yang terlalu lama kena paparan urine atau tinja yang ngumpul di dalam popok. Ruam popok juga bisa muncul akibat popok yang terlalu ketat, infeksi bakteri, atau penyakit kulit, seperti dermatitis seboroik atau dermatitis atopik.
Gejala ruam popok
Ruam popok akan muncul berwarna kemerahan, agak sedikit bengkak, bersisik, melepuh dan hangat di area kulit yang tertutup popok, seperti area pantat, lipatan paha, dan sekitar alat kelamin. Biasanya bayi akan rewel saat area ruam dibersihkan dan kena air karena terasa perih.
Ruam popok tak kunjung sembuh. Kapan menghubungi dokter?
✔️Sebaiknya segera ke dokter bila ruam popok tampak kemerahan dan tak membaik setelah dirawat selama 2 hingga 3 hari.
✔️Muncul luka yang bernanah.
✔️Disertai demam.
✔️Ruam disertai rasa nyeri hebat.
✔️Tampak ruam berwarna merah terang dengan bintik-bintik kemerahan di bagian tepi.
✔️Disertai infeksi jamur dan bakteri, dokter akan memberikan krim anti jamur dan antibiotika. Bila ada faktor alergi dan cenderung sering kambuh, setelah sembuh bisa digunakan krim emolien untuk memperbaiki barier kulit di sekitar popok
Lumayan juga jumlahnya ternyata, ngga boleh dianggep sepele karena dampaknya bisa mengganggu jam bobo anak dan orang tua. Jam bobo anak sangat berpengaruh untuk tumbuh kembangnya. Kalau anak kurang tidur bisa mengganggu tumbuh kembangnya.
Jam tidur anak berdasarkan usia
Durasi jam tidur anak lebih lama ketimbang jam tidur orang dewasa. Terutama bayi baru lahir sampai berumur 1 bulan. Makanya ngga heran kerjaannya bayi tidur mulu. Hehe
Berikut jam tidur yang dibutuhkan usia bayi baru lahir sampai usia 12 tahun.
▶️ Usia 0-1 bulan: bayi yang usianya baru 2 bulan membutuhkan waktu tidur 14-18 jam sehari.
▶️ Usia 1-18 bulan: bayi membutuhkan waktu tidur 12-14 jam sehari termasuk tidur siang.
▶️ Usia 3-6 tahun: kebutuhan tidur yang sehat di usia anak menjelang masuk sekolah ini, mereka membutuhkan waktu untuk istirahat tidur 11-13 jam, termasuk tidur siang.
▶️ Usia 6-12 tahun: Anak usia sekolah ini memerlukan waktu tidur 10 jam.
Kira-kira sudah sesuaikah durasi jam tidur anak Teman KeluargaMulyana di rumah?
Dampak anak kurang tidur
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, bahwa anak yang kurang tidur akan berdampak ke tumbuh kembangnya.
Studi di Israel menunjukkan bahwa bayi usia 1 tahun yang kurang tidur diduga akan susah konsentrasi, mudah lupa, dan punya masalah perilaku.
Ketika usia 3 dan 4 tahun. Tidur dengan waktu yang sedikit juga dipercaya memengaruhi pertumbuhan dan sistem kekebalan tubuh, hingga mengakibatkan anak gampang sakit.
Hasil penelitian bidang psikiatri anak di Amerika terhadap 9000 anak usia prasekolah meyakini bahwa kurang tidur dari 9 jam per malam membuat anak lebih mungkin menunjukkan sikap impulsif, marah-marah, dan tantrum (ledakan emosi atau rasa frustrasi yang disertai dengan ketakutan atau kecemasan), daripada anak yang cukup tidur malam.
Waktu tidur yang pas juga berperan penting untuk perkembangan kognitif buah hati, yaitu kemampuan berpikir dan memahami, mengolah informasi, belajar bahasa, dan lain sebagainya.
Nah, mencukupi jam tidur anak sangat penting. Jangan sampai jam tidurnya kurang gara-gara kena ruam popok. Kudu teliti membeli popok bayi.
Cermat memilih popok bayi
Banyaknya popok yang beredar mungkin bikin bingung Teman KeluargaMulyana, kudu pilih yang mana? Bahan popok apa yang cocok untuk kulit bayi? Kapan harus diganti?
Waktu akan melahirkan anak pertama pun saya sempat tanya ke teman yang lebih dulu melahirkan. Pertanyaan yang sering dipikirkan calon ibu, “popok apa yang cocok untuk bayi?”.
Pilih bahan popok yang tepat
Jenis popok yang paling banyak beredar di pasaran adalah popok kain dan popok sekali pakai. Popok yang ideal, entah apapun bahannya, harus dapat menjaga kestabilan pH dan menjaga kulit kering untuk mencegah terjadinya ruam popok.
Seputar popok sekali pakai
Untuk menopang fungsi tersebut, popok umumnya disusun menjadi 3 lapisan yaitu lapisan dalam, lapisan inti yang mengandung bahan absorben, dan lapisan luar.
Pada popok sekali pakai, lapisan dalam umumnya berpori untuk mengurangi gesekan kulit dan ditambahkan formula khusus, seperti zinc oxide, aloe vera, dan petroleum untuk menjaga agar kulit tetap kering.
Bahan absorben lapisan inti yang paling sering dipakai yaitu selulosa dan absorbent gelling material (AGM) atau superabsorbent, yang terbuat dari sodium poliakrilat.
AGM memiliki keunggulan dapat memisahkan cairan urin dari feses dengan cepat, menahan cairan di matriksnya, dan menjaga kestabilan pH. Lapisan luar popok sekali pakai umumnya bersifat kedap air, tetapi dapat juga terbuat dari bahan yang berpori.
Seputar Popok kain
Popok kain juga tersedia dengan beragam inovasi baru dalam hal komposisi. Lapisan dalamnya kadang-kadang memakai bahan sekali pakai. Bahan absorben yang sering digunakan pada popok kain antara lain polyester (sering disebut microfiber), katun, bambu, dan rami.
Bambu punya daya absorbsi yang sangat tinggi, tetapi bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi dapat menimbulkan efek negatif.
Di sisi lain, polyester juga memiliki kemampuan menyerap yang baik, tetapi cenderung berkurang seiring waktu dan lebih sulit dibersihkan sehingga sering menimbulkan bau.
Popok kain atau popok sekali pakai?
Baik popok kain maupun popok sekali pakai punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saya pun pakai keduanya agar imbang dan bisa jaga kesehatan kulit di organ intim bayi.
Saat anak-anak belum lulus toilet training dan sedang berpergian saya pilih pakai popok sekali pakai. Karena lebih aman dan nyaman. Ngga enak juga kalau anak tiba-tiba ngompol di tempat umum atau rumah saudara gara-gara ngga pakai popok sekali pakai �.
Memilih MAKUKU Sap Diapers Slim
Ngga mau terulang kejadian yang sama, waktu pilih popok untuk adik twins kualitasnya jadi pertimbangan. Beberapa bulan lalu, suami abis beli popok sekali pakai (pospak) MAKUKU. Setelah saya pegang memang bahannya lembut, mampu menyerap cairan pipis semalaman, karet perutnya mengikuti badan anak jadi anti bocor ke atas, ke samping, dan ke bawah.
Meskipun tipis, cuma 1,6mm mampu menampung pipis semalaman dan ngga menggumpal. Setelah dipakai popok menyerap dan menyebar cepat. Tetap ringan dan tipis meskipun ada cairan pipis. Ngga ada ceritanya waktu dipakai jadi popok gondal gandul. Wkwk
Setelah saya cari tahu, yang bikin beda MAKUKU Sap Diapers Slim karena penyerapan lebih maksimal dengan teknologi Super Absorbent Polymer (SAP) yang mampu menyerap cairan sampai 500 ml sehingga mampu mempertahankan permukaan tetap kering serta anti gumpal. Mengunci cairan air dibawah tekanan, suhu, dan pH lingkungan.
MAKUKU Sap Diapers Slim terdiri dari 3 lapisan
Lapisan pertama, yaitu lapisan permukaan non woven memakai permukaan 3D yang didesain bertekstur bulat-bulat kecil sehingga kulit lebih mudah bernafas, berongga, dan melindungi kulit bayi. Sirkulasi 2 arah dari bagian permukaan m atas dan bawah. Kalau dihitung ada 100.000 mikropori per meter persegi.
Lapisan kedua, yaitu lapisan inti struktur SAP membuat popok tak gumpal di satu titik sehingga penyerapannya merata dan jaga permukaan tetap kering sehingga mampu antisipasi ruam popok.
Punya 5 lapisan inti struktur yang meningkatkan penyebaran dan mengunci cairan. Menjaga pantat bayi tetap nyaman, lembut, dan tipis secara bersamaan.
Lapisan ketiga, yaitu lapisan bawah anti bocor dan kain non-woven yang mempertahankan sirkulasi udara dan tekturnya lembut.
Indikator urin ditandai dengan garis kuning. Ketika sudah penuh, indikator garis kuning berubah menjadi warna biru.
Heat press side, di bagian sisi samping kanan-kiri disambung kedua sisi tepi memakai alat ultrasonik atau terkompresi tanpa lem. Sehingga mudah disobek saat akan ganti popok. Karet di bagian perut elastis, tanpa putus sehingga bikin anak nyaman ngga enggap.
Anti bocor samping, ada lapisan bawah yang bagian pinggir kanan-kirinya bisa dilipat sedikit untuk antisipasi bocor ke samping.
Khusus new born didesain bentuk U. Di bagian tengah untuk mengurangi gesekan tali pusar bayi baru lahir yang belum kering.
Teknologi MAKUKU Sap Diapers Slim membantu ibu-ibu Indonesia mengatasi ruam popok.
Beda MAKUKU Sap Diapers Slim dengan versi lama
✅️ Daya serap 100ml lebih banyak, total 500 ml
✅️ Lebih panjang 2 sampai 3 cm, sehingga ukuran lebih besar, dan melindungi kebocoran lebih optimal
✅️ Inti permukaan menyerap merata 120 mm. Area penyerapan meningkat sebesar 9% untuk mengurangi kebocoran
✅️ Tape S ada karet dibagian pinggang
✅️ Elastisitas di pinggang meningkat, membuat anak lebih nyaman.
✅️ Bagian pinggang pants punya gelembung lebih besar sehingga meningkatkan ventilasi udara, dan mengurangi rasa engap.
✅️ Non woven fabric hot air, yaitu kain lebih lembut, lebih sedikit bulu halus. Serat lebih tipis, mengurangi gesekan pada kulit bayi.
MAKUKU gelar konsultasi dokter gratis di 10 rumah sakit
Kolaborasi dengan 10 Rumah Sakit akan dilaksanakan untuk mendukung kesehatan bayi di masa pertumbuhan dengan cara mengadakan konsultasi kesehatan gratis.
Program ini diperuntukkan untuk mengedukasi Ibu mengenai masalah ruam popok bayi dan didampingi langsung oleh dokter spesialis anak dan spesialis kulit.
MAKUKU juga membagikan popok gratis pada ibu yang datang untuk konsultasi. Para ibu dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis di 10 kota yang telah dipilih yaitu Jakarta, Tangerang, Karawang, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Lampung, dan Makassar mulai 16 Desember hingga 18 Desember 2022.
10 Rumah Sakit yang ikut serta dalam program kolaborasi ini yaitu: RS St. Carolus di Jakarta, RSIA Bina Medika di Tangerang, RS Lira Medika di Karawang, RS Hermina Pasteur di Bandung, RS Hermina Pandanaran di Semarang, RSIA Putri di Surabaya, RS Mitra Medika Premiere di Medan, RSIA Azzahra di Palembang, RSIA Bunda Asy Syifa di Lampung, dan RSIA Ananda di Makassar.
MAKUKU Sap Diapers Slim bisa dibeli dimana?
Teman KeluargaMulyana bisa pesan MAKUKU diapers lewat marketplace kesayangan, tinggal pilih mau pesan lewat Tokopedia, Shopee, Lazada, JD.ID, TikTok Shop.
Sedangkan kalau butuh dadakan bisa beli langsung di Hypermart, Transmart, Superindo, Mini mart, Adda mart, Kuning mart, Yogya supermarket, toko susu, dan perlengkapan bayi di kota Teman KeluargaMulyana.
Follow juga sosial medianya agar ngga ketinggalan program dan promo terbaru dari MAKUKU
Instagram : @Makuku.Indonesia.official
TikTok : @Makukuindonesia.official
Web : makuku.co.id
Masalah #RUAMPOPOKEXPERT aja, kalau #TakutRuamDiapersUseMAKUKU
Sumber referensi :
Makuku(dot)coid
IDAI(dot)orid
Kalau kena ruam popok sejenak bokong anak tanpa celana supaya gak lembab
Makuku ini bagus penyerapannya ya mbak 😍 jadi seneng kalo rekomendasikan ke sodara atau teman
[…] Baca juga : Anak suka rewel? Coba cek, ada ruam popok ngga? […]