Melihat patung Dewi Kuan Im di tepi laut Kenjeran

patung dewi kuan im surabaya

Baru kali ini melihat patung Dewi Kuan Im di tepi laut Kenjeran. Ia berdiri di tengah, tepatnya di atas gerbang langit yang dijaga sepasang naga. Patung Dewi Kuan Im adalah patung paling besar diantara patung yang ada di sisi kanan dan sisi kirinya. Sisi kanan dan kirinya adalah pengawal yang bernama Shan Nan dan Tong Nu beserta 4 Maharaja Langit pelindung empat penjuru dunia.

Ketika Temans berdiri di bawah patung Dewi Kuan Im, kalian bisa melihat pemandangan jembatan Suramadu yang cantik dan kawasan hutan bakau tepi pantai Kenjeran. Saya sempat melihat burung bangau mencari makan di hutan bakau.

Kisah pembangunan patung Dewi Kuan Im Kenjeran

Ada kisah menarik tentang patung Dewi Kuan Im yang sengaja dibuat paling besar dan berdiri di atas sepasang naga. Sebelum dibangun gapura ini, dulunya salah satu pekerja kelenteng melihat sosok jubah putih berjalan di atas air saat tengah malam.

Sejak peristiwa itu, petugas di Kelenteng mempercayai bahwa sosok tersebut adalah Dewi Kuan Im sehingga pengelola memutuskan membangun patung Dewi Kuan Im di tepi pantai.

Pemandangan gerbang langit dan Dewi Kuan Im nampak cantik, sayang kalau ngga diabadikan. Kebetulan disana ada orang yang bisa dimintai tolong buat fotoin kami dengan posisi kelihatan patung Dewi Kuan Im.

Disana, Temans akan ketemu orang yang membawa burung hantu. Jika Temans ingin foto, bapak-bapak tersebut siap bantu sekaligus foto bareng burung hantu. Bahkan si bapak rela kelesotan di lantai agar patung Dewi Kuan Imnya bisa terlihat. Mantapp bingit.

Bapak tersebut ngga pasang tarif untuk berfoto. Terserah Temans mau kasih berapa. Fotonya juga sepuas kami, sampai bener-bener pas.

Bagi Temans yang ingin melihat patung Dewi Kuan Im, tinggal masuk ke area Kelenteng lalu masuk lewat pintu kiri yang melewati ruang pengelola kelenteng. Lalu ikuti penunjuk jalan yang terpasang disana.

Patung Brahma empat rupa

Setelah puas berfoto dengan burung hantu di gerbang langit, kami nyebrang ke Stupa Maha Brama. Letaknya di di bagian belakang bangunan Klenteng Sanggar Agung (sisi yang menghadap ke jalan). FYI, Patung ini didaftarkan di MURI sebagai patung Four Face Buddha terbesar di Indonesia.

Stupa Maha Brahma dikelilingi taman bunga dan 4 patung gajah putih yang tingginya sekitar empat meter di setiap sudutnya. Perhitungan pembangunan stupa ini banyak menggunakan angka sembilan karena disesuaikan dengan referensi patung serupa di Thailand.

Stupa terdiri atas tiga bagian, yaitu stupa, patung Maha Brahma, dan singgasana. Bagian atas stupa memiliki ketinggian 18 meter. Sedangkan patung Maha Brahma dan singgasana masing-masing setinggi sembilan meter. Keseluruhan kulit patung dilapisi oleh kampoh (“kertas emas”) 22 karat asli dari Thailand.

Memang sekilas mirip seperti patung Buddha yang ada di Thailand, sehingga Temans ngga perlu jauh-jauh ke Thailand kalau cuma pengen lihat patung Buddha.

Di bagian belakang stupa ada kolam renang. Waktu kami kesana ada anjing yang diajak berenang sama pemiliknya. Anak-anak jadi anteng melihat para anjing berenang. Ckck

Olahraga sambil melihat keindahan Kelenteng Sanggar Agung

Kedatangan kami kemari tak direncanakan, tujuan awal kami ingin ajak anak-anak gowes di Kenpark. Setelah muter cari parkiran, akhirnya pak misua memutuskan parkir di area Kelenteng Sanggar Agung karena ada tukang parkir yang jaga. Jadi kami ngga was-was ketika kendaraan kami tinggal gowes.

Tapi saya senang bisa mengajak anak-anak melihat langsung tempat ibadah umat Tridharma yaitu agama konghucu, buddha, dan taoisme. Sekaligus memberi penjelasan pada kakak tentang pentingnya menghormati umat beragama lain. Sekaligus kasih gambaran nyata vihara atau kelenteng yang selama ini masuk di mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Saya juga memberi pengertian pada anak-anak agar jangan berisik dan berlari-lari masuk ke dalam tempat sembahyang. Cukup melihat dari area luarnya saja.

Setelah kami puas jalan-jalan di kelenteng dan kawasan Buddha, barulah kami lanjutkan acara gowes. Karena cuaca waktu itu cerah, kami memutuskan ajari anak naik sepeda.

Dari dulu saya suka latihan mengemudi disini, sebab jalannya luas, tak begitu ramai, sejuk karena banyak pohon. Alhamdulillah, sepulang dari latihan gowes, anak-anak sudah lancar naik sepeda roda 2.

Buat Temans yang mau explore Kenjeran, saya sarankan datang pagi agar puas foto-foto di gerbang langit.

Tiket masuk Kenjeran

Tarif per orang dikenakan 5 ribu, sedangkan parkir mobil 10 ribu. Temans sudah bebas keliling Kenpark.

Kenjeran Park
Buka setiap hari mulai jam 08.00-17.00
Jl. Pantai Ria Kenjeran No.8, Sukolilo Baru, Kec. Bulak, Kota SBY, Jawa Timur 60122

Tinggalkan Balasan