Mengatasi anak yang sering menghilangkan barang

anak menghilangkan barang

Mengatasi anak yang sering menghilangkan barang itu butuh trik khusus agar ia tak mudah menyepelekan, tak menganggap remeh barang yang sudah dihilangkan, santuy, dan makin pikir-pikir kalau suatu saat mau mengulanginya lagi. Saya tahu orang tua pasti sebel liat barang anak hilang. Sudah diingatkan, dinasihatin tentang tanggung jawab atas barang miliknya sampai diomelin berulangkali pun tak akan mempan kalau orang tua yang selalu cari solusinya.

Contohnya begini, ketika anak menghilangkan alat tulis orang tua merasa kasihan, daripada ngga bisa nulis di sekolah orang tuanya membelikan anak peralatan tulis yang baru.

Dari contoh TemanKeluargaMulyana bisa melihat bahwa, anak ngga dikasih kesempatan untuk belajar memecahkan masalahnya sendiri karena orang tua langsung kasih solusinya dengan cara membelikan alat tulis yang baru.

Otomatis pola pikir anak cenderung menggampangkan. Toh, kalau barangku hilang pasti dibelikan lagi sama orang tuaku. Sebel kan diginiin terus sama bocil? Hihi..

Makanya orang tua kudu atur strategi agar anak mampu menjaga barangnya agar tak hilang lagi. Minimal anak merasa sedih kalau barangnya hilang tak bisa ditemukan dan berusaha mencari agar ketemu.

Cara mengatasi anak yang sering menghilangkan barang

Beri konsekuensi

Ketika nasihat sudah tak digubris anak lagi, maka sudah saatnya anak diberi konsekuensi agar anak makin mikir-mikir mau mengulangi perbuatannya.

Contoh konsekuensi untuk anak akibat menghilangkan barang
Bila anak menghilangkan barang, jangan langsung belikan barang penggantinya. Beri konsekuensi dengan cara, suruh anak yang beli barang yang sudah ia hilangkan pakai uang sakunya.

Sama halnya seperti anak lupa bawa barang ke sekolah. Konsekuensinya, suruh anak pesan Go Sent pakai uang sakunya untuk mengantarkan barang yang tertinggal di rumah ke sekolahnya. Jangan orang tuanya yang nganterin barang ke sekolah. Nantinya anak akan mikir, berapa uang saku yang harus dikeluarkan akibat kecerobohannya. Belum lagi kalau jarak sekolah dan rumah lumayan jauh, pasti kedepannya lebih hati-hati dan mikir beribu kali mau ngulangin kecerobohan lupa bawa barang. ;p

Dari kejadian ini baru terasa manfaat uang saku banyak sekali untuk antisipasi kecerobohan anak. Penerapan konsekuensi disesuaikan umur anak dan porsinya. Karena anak yang masih kelas 1 SD tentu punya pola pemecahan masalah yang berbeda dengan anak kelas 6 SD, sehingga konsekuensinya pun ngga bisa disamaratakan.

Baca juga : Literasi keuangan anak

Hindari beri hukuman yang merampas hak anak

Saya tahu orang tua pasti sebel banget ketika tahu anaknya ngilangin barang, apalagi kalau harganya mihil. Tapi beri hukuman yang ngga nyambung atau malah merampas hak anak itu bukan solusi tepat.

Contohnya, anak diberi konsekuensi tidak boleh makan sampai barang yang ia hilangkan ketemu.

Apa hubungannya makan sama barang hilang? Jaka sembung bawa korek, ngga nyambung rek!

Justru konsekuensi seperti ini yang harus dihindari karena merampas hak anak untuk mendapatkan makanan di rumah. Yang ada anak malah sakit perut akibat telat makan. Ckck

Ngga usah ngegas!

Sebal boleh, tapi ngga usah ngegas! Tetep calm, tapi tegas. Sebelum nasihatin anak olah dulu emosi TemanKeluargaMulyana. Cari kata-kata pas yang akan disampaikan ke anak. Tanyakan dulu reaksi anak ketika barangnya hilang. Sedih kah? Santuy kah? Lalu coba ingat-ingat kapan terakhir kali anak pakai barangnya, baru jelaskan pelan-pelan konsekuensi akibat menghilangkan barang.

Contohnya:
Gimana rasanya kehilangan barang?
Setelah bunda cek isi tas, ternyata ada barang yang hilang. Coba diingat-ingat lagi kapan terakhir barang yang hilang itu disampaikan.
Kalau ngga ketemu, ngga masalah. Bisa beli barang yang hilang pakai uang sakumu.

Jangan ngegas omelin anak contohnya begini:
“Kalau besok alat tulismu hilang lagi, mama akan potong uang jajanmu! Beli alat tulismu sendiri!”

Sebaiknya uang saku tetap berikan full, beri kesempatan untuk anak memotong sendiri uang jajannya untuk beli barang yang sudah ia hilangkan.

Semoga cara mengatasi anak yang suka menghilangkan barang, sering lupa, dan ceroboh sama barang-barang miliknya ini bermanfaat untuk TemanKeluargaMulyana. Kalau TemanKeluargaMulyana punya pengalaman cara antisipasi anak yang suka lupa dan ceroboh bisa share di kolom komen tentang cara antisipasi anak yang ceroboh. Siapa tahu bermanfaat untuk TemanKeluargaMulyana lainnya.

One Reply to “Mengatasi anak yang sering menghilangkan barang”

  1. Naaah aku juga hukumannya uang saku yg dipake utk ganti itu barang hilang mba. Abis sebel Yaa, sering bangetttt. Lama2 malah keenakan anaknya. Akhirnya aku suruh aja tiap ada yg hilang, pake uang jajan nya. Kalo harganya terlalu mahal, lebih dari uang saku, itu aku pake hukuman ‘ga ada gadget di weekend’. Itu ampuh banget. Krn mereka sangat nungguin waktu main gadget di Sabtu Minggu. Jadi kalo sampe dilarang, biasanya langsung sadar Ama kesalahan.

    Aku ga akan ambil hak yg kayak makan. Itu mah wajib yaaa. Tapi kalo gadget menurutku ga papa, toh sesuatu yg sbnrnya kalo ga dilakuin juga ga bikin fatal ke anak2

Tinggalkan Balasan