Let’s Read, Ayo Membaca Dunia melalui Cerita Bergambar

lets read cerita bergambar

Let’s Read, Ayo Membaca Dunia melalui Cerita Bergambar –

“Ma, luar angkasa itu dimana?”

“Tata surya itu apa?”

“Bentuknya tata surya itu gimana sih ma?,” tanya kakak.

Saban kakak menanyakan maksud dari istilah tertentu, saya pasti mikir lagi gimana cara menyampaikannya supaya ia mudah faham.

Ternyata ngga mudah menerjemahkan istilah ke dalam bahasa sederhana sesuai perkembangan bahasa anak usia 4 tahun.

Saya lebih mudah menjelaskannya bila anak sudah mengenal dulu apa itu luar angkasa dan tahu ada benda di atas langit.

Meski begitu, sebetulnya saya ngga yakin juga kakak bakal ngerti maksud dari jawaban lisan saya.

Pasti dalam hati dia mikir, mama ini ngomong apa sih? Nggak mudeng ma. 😅

Jangankan kakak, waktu di kelas dulu, saya juga sering ngga faham penjelasan guru fisika.
Padahal gurunya jelasinnya udah enak, pelan-pelan, tertulis di papan tulis pula.😆

Terus gimana cara jelasin supaya kakak mudah paham sama maksud yang saya ceritakan? Tenang, bakal saya kupas tuntas disini.

Meski di rumah aja, anak berhak untuk belajar

Tiap anak punya hak untuk mendapat perlindungan dan pendidikan yang layak, begitu ucap ibu guru SD saya waktu menerangkan di depan kelas dulu.

Ingin Indonesia terus maju dan generasi penerus makin pinter, pemerintah memang sudah menjamin pendidikan warga negaranya.

Bukti tertulisnya bisa dibaca dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (1) dan (2).

Lebih gamblang dijelaskan dalam penjelasan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia pasal 60 ayat 1 dan 2.

Pasal 60 ayat (1)
“Setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya sesuai dengan minat, bakat dan tingkat kecerdasannya;

Pasal 60 ayat (2)
“Setiap anak berhak mencari, menerima, memberikan informasi sesuai dengan tingkat intelektualitas dan usianya demi pengembangan dirinya sepanjang sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan;

Nah, sejak pandemi tugas orang tua bertambah.
Yang biasanya luwes mengerjakan urusan rumah tangga ketika anak berangkat ke sekolah.
Sekarang fokus harus terbagi dengan mendampingi anak sekolah daring sejak pagi.

Saya ngerti mendampingi anak belajar tiap saat itu ngga mudah, cobaannya lebih besar.

Sampai muncul istilah “darting” singkatan dari darah tinggi yang dialami orang tua maupun guru sebagai pengajar.
Mereka merasa kewalahan atas berbagai kendala saat mendampingi anak belajar di rumah.

Berhubung sekarang aktivitas banyak dihabiskan di rumah, tanggung jawab untuk mendampingi anak-anak belajar ada di tangan saya. Saya kudu atur waktu supaya anak-anak ngga kebablasan nonton tivi.

Biasanya saya ajak mengerjakan urusan rumah tangga seperti membereskan barang, ikut bikin kue, bersih-bersih rumah.
Aktivitas fisik ringan seperti senam di rumah dan bersepeda di depan rumah. Membaca dongeng sebelum tidur.

Saya juga bikin strategi supaya kakak semangat sekolah daring dan menyelesaikan tugas sekolahnya.
Caranya saya beri hadiah stiker, beri makanan kesukaannya dan saya bacakan dongeng cerita bergambar yang ia sukai.

buku anak BBW
Memfasilitasi anak dengan buku cerita supaya menumbuhkan minat baca sejak dini

Kakak sekarang lagi suka dibacain dongeng tentang tema luar angkasa, cerita bertokoh hewan dan alat transportasi.

Kenapa harus cerita bergambar?

Saya pribadi yang udah jadi ibu-ibu lebih suka baca buku yang ada gambarnya ketimbang buku yang isinya barisan kata doang.
Membaca jadi ngga ngebosenin. Setuju?

Buat anak yang belum bisa baca, melihat buku bergambar jelas lebih menarik. Berikut 6 manfaat membacakan cerita bergambar ke anak antara lain:

1. Anak bisa membayangkan bentuk visual dalam cerita.

Bobby Hartanto, M.Psi, seorang pakar bidang sumber daya manusia bilang, “Otak manusia lebih suka dengan segala sesuatu yang bergambar dan berwarna. Karena gambar punya sejuta arti, sedangkan warna membuat segala sesuatu jadi lebih hidup.”

Karena otak lebih suka gambar dan warna, buku anak-anak sebaiknya berisi gambar berwarna yang menarik! Bukan berisi banyak kata-kata.

Pak Bobby juga menyarankan untuk memperbanyak memberi stimulasi rangsangan tepat untuk anak, supaya ia mudah menerima dan mengasah kemampuannya untuk mengingat.

Sering lakukan pengulangan agar menguatkan koneksi antar neuron dalam otak anak dan struktur otak akan rapat.

2. Gambar bisa membantu menjelaskan arti kata-kata dalam cerita, sehingga anak lebih mudah memahami isi cerita.

Pernah ngalamin, seringkali udah baca buku bolak-balik tapi belum paham apa maksud dari buku tersebut?
Atau pernah ngalamin, denger penjelasan dari guru atau pengajar tapi ngga ada yang diingat dari penjelasan guru atau pengajar tadi?

Bobby Hartanto, M.Psi, bilang “Masih banyak orang tua dan guru yang belum memahami cara belajar anak.”

Sebelum mengajar, sebetulnya kewajiban orang tua dan guru kudu sanggup memahami cara kerja otak manusia yang cenderung lebih menyukai gambar dan warna.

Otak manusia lebih suka melihat gambar dan warna. Sering membacakan cerita bergambar akan membuat koneksi antar neuron dan struktur otak anak rapat. Sumber : vectorstock

Bobby menyarankan, sebaiknya tunjukkan gambar berwarna untuk menyampaikan pesan atau nilai tertentu supaya lebih mudah dicerna.

Makanya poster layanan masyarakat seringkali mencantumkan gambar berwarna agar menarik perhatian orang untuk membacanya.


3. Menumbuhkan minat baca anak.

Data UNESCO menyebutkan minat baca orang Indonesia cukup memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya dari 1.000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang doyan baca.

Tahu fakta minat baca orang Indonesia rendah, jadi PR besar supaya anak-anak saya gemar baca tanpa paksaan.
Tentu saya harus punya trik supaya mereka tertarik mau baca cerita.

Saya tahu anak-anak lebih mudah tertarik saat melihat gambar warna-warni dan melihat binatang. Makanya, saya kudu cari buku cerita bergambar hewan kesukaan anak-anak.

Dengan begini, anak akan mudah tertarik membaca buku karena melihat sampul buku bergambar hewan kesayangannya.

4. Mengenal aneka bentuk dan warna yang berguna untuk meningkatkan kemampuan gambar anak.

Kakak suka coret-coret di kertas, sempet terkejut ngelihat gambar kakak yang lumayan bagus untuk anak usianya. Ada aja imajinasinya, padahal saya juga jarang mengajarinya menggambar. 🤭

hari ayah
Sering melihat gambar berwarna di buku cerita bermanfaat meningkatkan kemampuan menggambar dan mewarnai kakak.

Pemilihan warna yang ia pakai juga harmoni. Setelah saya selami baru sadar, “Oh, ternyata terinspirasi dari apa yang ia lihat di buku cerita bergambar dan film kartun yang ia tonton,” batin saya.

5. Membantu anak mengekspresikan emosi.

Tiap bacakan dongeng cerita bergambar, respon ekspresi kakak pasti berbeda-beda.

Mulai senyum sampai ketawa geli, merasa gemes pengen megang hewan kesayangan yang ada di cerita bergambar.

Merasa takut sambil menutup kedua telinganya, merasa penasaran, “kenapa kok bisa begitu?,” sampai mewek pengen nangis.

Semua ekspresi yang ia tunjukkan valid berdasarkan apa yang ia lihat dan dengar dari dongeng yang saya bacakan.

Saya pun memperbolehkannya menunjukkan ekspresi atas apa yang ia pahami. Sebab kelak akan bermanfaat untuk melatih kepekaannya agar berani mengambil sikap atas suatu kejadian.

6. Mengasah daya imajinasi dan rasa ingin tahu anak akan dunia baru.

Lewat cerita bergambar, anak akan melihat dan menggambarkan langsung atas apa yang diceritakan. Sehingga memancing rasa ingin tahu anak, pada gambar yang diperlihatkan.

Waktu saya tunjukkan gambar dongeng, memang kakak jadi suka bertanya dan komentar.

“Wow.. indahnya”

Loh, dimana planet pluto nya?”

“Ikannya banyak sekali”

“Kenapa kok tomatnya jalan-jalan?”. Dan berbagai komentar serta pertanyaan lainnya.

Saya juga lebih mudah menyampaikan jawaban. Bisa sambil menunjukkan gambar di buku cerita.

Cara menghidupkan dongeng lewat cerita bergambar

Setelah anak-anak tertarik membaca buku, tugas selanjutnya yaitu bagaimana cara menghidupkan cerita bergambar supaya anak betah berlama-lama mendengarkan dan merespon dongeng yang sedang dibacakan?

Saya pernah ikut tentang sosialisasi mendongeng di sekolah kakak. Beberapa tips agar dongeng terlihat hidup kuncinya ada pada si pembacanya. Berikut saya bagikan tipsnya:

✔ Atur intonasi suara

Saat membacakan suara harus berintonasi supaya cerita tak terkesan datar seperti membaca teks. Bisa contoh cara pembawa berita saat membacakan berita. Ada penekanan dan jeda di tiap kalimat. Bacanya juga perlahan, jangan terburu-buru seperti saat ngejar kereta ketinggalan. lol

✔ Suara nyaring, terdengar jelas oleh telinga anak

Nyaring disini tak perlu teriak dan bentak-bentak ya mom. Yang penting anak bisa mendengar apa yang mom sampaikan. Tidak dianjurkan pakai metode bisik-bisik.

✔ Ekspresikan karakter dalam cerita

Saat membacakan cerita Mencari Pluto, saya usahakan menirukan karakter dalam cerita seperti menirukan matahari dengan memakai kacamata, mengekspresikan Venus yang sedang meletus. Dengan begitu anak semakin konsentrasi menyimak isi cerita.

Ikuti emosi karakter dalam buku cerita. Bila sedih maka ekspresikan raut muka sedih, bila gembira tunjukkan raut muka riang, bila takut tunjukkan raut muka takut sambil menutup muka dengan kedua tangan, bila kaget ekspresikan dengan mulut menganga, bila marah tunjukkan dengan mata melotot. Buang jauh-jauh muka datar ya.

✔ Usahakan bedakan suara tiap karakter

Ngga harus jadi ventriloquisme seperti kak Ria Enes dalam memerankan Suzan. Ada cara mudah membedakan suara yaitu dengan menyemprengkan suara dengan cara tersenyum lebar, membesarkan suara dengan suara perut, membindengkan suara dengan cara menutup hidung, mengembek seperti suara kambing, meninggikan suara.

✔ Ajak anak diskusi saat bercerita

Sebaiknya pembaca cerita ngga perlu terlalu fokus terus membacakan cerita sampai selesai. Ajak anak diskusi di sela cerita. Sebab dalam mendongeng komunikasi dua arah itu penting.

Bisa dengan cara menanyakan warna karakter yang ada di cerita bergambar, menanyakan nama-nama karakter yang sudah disebutkan, menanyakan asal daerah dongeng itu berasal, sambil belajar berhitung dengan menghitung benda dalam cerita bergambar dan sebagainya.

Semoga sedikit tips menghidupkan dongeng bisa bermanfaat bagi mom.

Memanfaatkan waktu belajar selama di rumah dengan membaca

Untuk menumbuhkan budaya cinta baca, sekaligus menunaikan hak belajar anak yang menyenangkan, saya biasakan membaca dongeng sebelum tidur.

Supaya anak ngga bosen sama buku cerita di rumah, saya belikan buku cerita baru. Saya juga pinjam di perpustakaan atau di kerik jamu. Berhubung pandemi, saya mengurangi aktivitas di luar rumah. Sesekali beli buku online atau beli buku lewat teman. Memang kami jadi kekurangan variasi buku cerita sekarang. Lebih sedikit dibandingkan sebelum pandemi.

Tahu teman membacakan buku cerita bergambar digital di Let’s Read saya langsung unduh di tab supaya anak-anak bisa baca juga.

Saya kagum melihat deretan daftar buku cerita anak di perpustakaan digital Let’s Read.

Sebab ceritanya beragam. Tersedia cerita rakyat dari berbagai daerah tertentu, dilengkapi banyak bahasa termasuk bahasa daerah (multibahasa).

Yey.. saya ngga akan kehabisan stok dongeng untuk anak-anak selama di rumah. Yang penting saya ngga perlu keluar anggaran lebih untuk beli buku cerita anak. Anak dapet haknya, saya bisa hemat anggaran. Win win solution.

FYI, adalah perpustakaan buku cerita anak digital persembahan Books for Asia dari komunitas literasi The Asia Foundation. Bertujuan untuk menumbuhkan minat baca anak sejak dini dengan ratusan koleksi cerita bergambar digital. Aplikasi Let’s Read bisa diunduh gratis di Play Store.

Ayo membaca dunia melalui cerita bergambar

Pertanyaan kakak tentang luar angkasa dan tata surya terjawab dalam cerita “Mencari Pluto” di Let’s Read. Anak-anak seneng waktu saya tunjukkin gambar ilustrasi tata surya karya Mervat Al-Beltagi, soalnya pemilihan warnanya cerah, tiap planet seolah-olah hidup dan bisa berbicara antar planet lainnya. Mereka saling bertanya untuk mencari Pluto yang masih jadi salah satu anggota keluarga tata surya.

Video tentang menghidupkan cerita bergambar pada dongeng selengkapnya bisa ditonton disini.

Selain itu kakak bisa membedakan karakteristik tiap planet. Merkurius punya lidah api, Venus punya gunung api yang bisa meletus, Bumi berwarna biru dan hijau kecoklatan, Mars berwarna kemerahan, Jupiter bisa berputar cepat, Saturnus punya cincin di badannya, Neptunus diselimuti salju.

Kakak tahu kalo ia sekarang tinggal di bumi.

Kisah tupai yang bertanya-tanya tentang kenapa bumi berputar.

Pertanyaan kakak tentang kenapa bumi terus berputar?, terjawab di cerita Mencari Telinga Bumi karya Iwan Yuswandi, ilustrasi oleh Joy Subarjah, penerbit Mizan Pelangi.

Anak-anak bisa belajar bagaimana cara mengusir nyamuk dan lalat di lingkungan rumah lewat cerita Lalat dan Nyamuk Pergi karya Rina Harwati Sikirit, ilustrasi oleh Faizal Usamah.

buku cerita anak gratis lets read
Belajar bahasa daerah jadi lebih menyenangkan lewat buku cerita bergambar

Kini anak-anak jadi tahu siapa saja penghuni hutan setelah baca cerita Siapa Tinggal di Hutan, karya Astari Etti Nurcahyani, penerbit Desain Komunikasi Visual ITB.

buku cerita anak gratis lets read
Menjawab imajinasi adik tentang warna langit.

Pertanyaan kakak tentang kenapa langit warnanya biru?, dijawab dalam cerita Kak, Mengapa Langit Berwarna Biru? karya Roopa Pai, ilustrasi oleh Greystroke. Cerita ini merupakan cerita terjemahan dari Sister! Sister! Why is the Sky So Blue. Pada akhir cerita dilampirkan langkah percobaan ilmiah yang bisa dipraktikkan sendiri di rumah tentang warna langit. Asyik deh!

Ada juga cerita rakyat seperti Malin Kundang dari Sumatra Barat, Kisah Dewi Sri dari Jawa , Lahirnya Ni Pohaci dari Sunda, Kweiya dari Papua, Luh Ayu Manik Mas, Sayang Hutan dari Bali dan masih banyak lainnya.

Cerita bergambar di Let’s Read disajikan dengan gambar dan warna menarik. Membuat anak-anak betah dengerin dongeng saya sampai selesai dan karakter dalam cerita lebih hidup sehingga waktu membaca menyenangkan tercipta.

Fitur baca di Let’s Read

Yang saya suka dari dongeng cerita bergambar di Let’s Read yaitu tersedia fitur pengaturan teks yang membuat nyaman pembacanya.

Berikut fitur baca yang disediakan Ler’s Read:

✔ Antara gambar dan kata-kata ada pembatasnya.
✔ Bagian kata diberi kolom warna yang berbeda, bisa pilih warna putih, krem atau hitam.
✔ Bisa atur ukuran huruf dari yang kecil, sedang hingga besar.
✔ Tiap halaman hanya terdiri dari 1 sampai 5 baris kalimat sehingga memudahkan pembacanya untuk menceritakan dongeng.


✔ Bebas pilih bahasa yang ingin dipakai. Tersedia kurang lebih 52 pilihan bahasa.
✔ Bisa pilih tingkatan level baca, mulai dari buku pertamaku hingga tingkat 5.
✔ Ada label cerita. Mulai superhero, critical thinking, science, adventure, animal, arts and music, problem solving, non-fiction, nature, mighty girls, healthy, funny, folktales, community, family & friendship. Tinggal pilih sesuai kebutuhan.

Gimana menarik bukan membaca cerita bergambar di Let’s Read?

Nah, kalian juga bisa mengenalkan dunia lewat cerita bergambar seperti kami.

Ayo membaca dengan mengunduh aplikasi di gawai.
Mumpung waktu bersama anak-anak sekarang lebih banyak sebaiknya manfaatkan dengan banyak membaca menyenangkan supaya kelak anak-anak jadi generasi cinta baca.

Semangat terus mendampingi anak belajar menyenangkan di rumah ya mom!

29 Replies to “Let’s Read, Ayo Membaca Dunia melalui Cerita Bergambar”

  1. anak-anak memang tipe audio visual ya mbak. membacakan cerita bergambar kepadanya bikin imajinasinya berkembang. anakku dulu sebelum bisa baca, kalau lihat buku bergambar langsung deh sok2an baca sesuai imajinasinya

  2. Baca ulasannya jadi terpicu lagi buat nulis cerita anak bergambar, pic book. Siapa tahu bisa gabung dengan Lets Read.

    1. Pengen baca buku karangan mba Indah di Let’s Read pasti seruu

  3. bener banget Bun, dengan membaca dan melihat visual pasti daya tangkap si kecil akan semakin meningkat 😀

Tinggalkan Balasan