Mengenalkan anak-anak pada Isi Piringku

menu isi piringku

Mengenalkan anak-anak pada isi piringku – Saya masih ingat betul, saat di taman kanak-kanak gambar tentang menu 4 sehat 5 sempurna tertempel besar di dinding kelas. Sesekali guru meminta kami menceritakan gambar 4 sehat, 5 sempurna. Kini seiring perkembangan zaman, pola makan yang sudah dipopulerkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo sejak tahun 1950, sudah ngga berlaku dan digantian sama menu isi piringku.

Sebenernya apa sih beda isi piringku sama 4 sehat 5 sempurna? Sekilas sama-sama makan karbohidrat, protein dan serat. Yang nampak beda dari keduanya terlihat dari segi minumannya. 4 sehat 5 sempurna memakai susu, sedangkan isi piringku memakai air putih. Supaya terlihat perbedaanya, saya akan uraikan di bawah.

Perbedaan isi piringku dengan 4 sehat 5 sempurna

Konsep yang berbeda

Konsep 4 sehat 5 sempurna hanya menekankan pada jenis makanan yang dimakan tiap harinya yaitu konsumsi nasi, lauk pauk, sayuran, buah-buahan ditambah susu.

Sedangkan isi piringku memandang melihat makanan dan minuman dari kandungan zat gizi yang dibutuhkan tubuh tiap hari. Isi piringku juga menjadi bagian dari pandungan gizi seimbang dan fokus pada pola hidup sehat yaitu

4 prinsip gizi seimbang

~ Mengonsumsi makanan bervariatif dari berbagai sumber makanan
~ Menerapkan pola hidup bersih dan sehat
~ Mementingkan pola hidup aktif dan berolahraga
~ Menjaga berat badan ideal.

Porsinya lebih terukur

Bila 4 sehat 5 sempurna hanya menekankan pada sumber makanan yang dimakan sehari-hari, sedang isi piringku punya jumlah porsi tiap kelompok makanan tiap harinya. Porsinya menyesuaikan usia.

Porsi makanan pokok dan sayuran sebanyak 3-4 porsi, sedangkan porsi lauk pauk dan buah-buahan 2-3 porsi. Menu isi piringku menganjurkan konsumsi cukup air putih, membatasi produk susu dan turunannya. Membatasi konsumsi susu sebanyak 2 gelas sehari, 1 gelas juz dan menghindari minuman tinggi gula.

Susu bukan asupan pelengkap

Jika 4 sehat 5 sempurna menyebut susu sebagai menu pelengkap makan, terpisah dari sumber makanan lainnya. Sedangkan dalam isi piringku, susu masuk dalam porsi lauk pauk. Susu dapat menggantikan porsi makan lauk pauk dalam porsi yang sama.

Misalnya, bila anak sudah makan 2-3 porsi lauk pauk seperti telur, daging, ikan maka tidak apa-apa bila tidak minum susu. Sebab kebutuhan porsi lauk pauknya sudah terpenuhi.

Pentingnya memenuhi kebutuhan minum air mineral

Dalam 4 sehat 5 sempurna ngga dijabarkan tentang berapa porsi minum air mineral tiap hari. Padahal tubuh butuh cukup air mineral supaya tubuh tetap sehat. Mengurangi minuman manis.

Sedangkan dalam isi piringku, dijelaskan kebutuhan cairan tubuh per harinya supaya ngga dehidrasi. Minimal minum 2 liter atau setara 8 gelas sehari.

Dari sini sudah paham kan bedanya konsep 4 sehat 5 sempurna dan isi piringku?

Indonesia pernah darurat gizi dan masalah gizi selama pagebluk

“Dari data Global Nutrition Report, di tahun 2018 Indonesia pernah mengalami tiga permasalahan gizi sekaligus, yaitu masalah gizi kurang stunting dan wasting, obesitas, kekurangan zat besi mikro seperti anemia,”

dr Dhian Proboyekti Dipo, Direktur Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan.

Beliau juga bilang, “Meski angkanya sudah menunjukkan penurunan di tahun 2019, tapi jumlah anak gizi kurang masih banyak.”

Waktu pandemi covid, posyandu ngga diadakan rutin per bulan sebagaimana sebelumnya. Saya jadi mikir gimana gizi anak-anak bisa terpantau betul bila ngga ada posyandu. Eh, ternyata pemikiran saya bener. Prof. dr Sri Anna Marliyanti dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB menuturkan tentang masalah gizi selama pagebluk.

Balita dan bumil semakin beresiko kekurangan gizi sebab pangan terbatas, daya beli menurun. Penghasilan menurun bahkan ngga sedikit yang diberhentikan dari pekerjaannya. Sehingga mempengaruhi juga pada pemenuhan kebutuhan gizi makanan tiap hari.

Bahkan UNICEF sudah memperkirakan jumlah anak yang mengalami kekurangan gizi akut di bawah 5 tahun bisa meningkat 15% secara global pada tahun 2020 bila ngga ada tindakan.

Kalau permasalahan kekurangan gizi dibiarkan terus menerus akan berdampak pada imunitas rendah, meningkatkan resiko penyakit infeksi dan penyakit kronik, pertumbuhan dan perkembangan ngga optimal sehingga mempengaruhi kemampuan berfikir dan kurang bisa produktif.

Data Riskesdas 2018 menyebutkan, 95,5% penduduk Indonesia usia lebih dari 5 tahun ngga memenuhi porsi konsumsi sayur dan buah sebagaimana isi piringku.

Penyebab masalah stunting dan kurang gizi

Berikut beberapa penyebab masalah kurang gizi dan stunting di Indonesia.

festival isi piringku
Permasalahan gizi di Indonesia masih terjadi pada balita dan ibu hamil. Sumber : webinar festial isi piringku

Ibu hamil kurang mendapat pemeriksaan kehamilan kurang dari 4 kali
1 dari 3 bayi di Indonesia tidak mendapat ASI ekslusif
hampir 50% balita Indonesia ngga mendapat imunisasi lengkap
Kualitas makan balita usia 6-23 bulan kurang memenuhi standar panduan makan sehat anak, terutama kebutuhan protein yang ngga terpenuhi.
Selain itu ada masalah perilaku yang timbul akibat masalah sosial ekonomi seperti sanitasi kurang layak, ada daerah rawan pangan.

Masalah makan anak usia 4 – 6 tahun juga menjadi penyebab kurang gizi anak PAUD

Beberapa penyebab anak usia 4-6 tahun sulit makan

Anak pilih-pilih makan (picky eater)

Penyebab anak picky eater :
Anak bosan dengan menu makanan ada di rumah, kebiasaan makan keluarga yang mana orang tua juga suka pilih-pilih makanan, anak cenderung suka makanan tertentu.

Anak susah makan karena anak hanya mau makan sedikit

Penyebab anak hanya makan sedikit :
Orang tua suka memaksa anak makan hingga anak trauma, memberi susu atau makanan selingan sebelum makan, kebiasaan orang tua makan sedikit (diet) anak akan cenderung menirunya.

Anak menolak makan

Penyebab anak menolak makan :
Rasa masakan yang masih asing di mulut anak-anak, suasana makan yang kurang menyenangkan seperti, anak dipaksa makan padahal ia masih kenyang, iseng atau mencari perhatian orang tua, anak merasa kesal pada orang yang memberi makan sehingga bikin ngga mood makan, anak lagi sakit.

Anak tidak suka makan sayur

Penyebabnya anak tidak suka sayur :
Rasa sayur kurang enak dibandingkan lauk hewani atau buah serta penampilannya kurang menarik sehingga anak menolak memakannya.

Cara mengatasi anak susah makan sayur

Mencari jalan keluar masalah ini butuh konsistensi dan ketelatenan dari orang tuanya. Orang tua kudu kreatif cari cela supaya anak mau makan sayur.

~ Bisa dengan dibacakan dongeng dan menonton film kartun tentang pentingnya makan sayur
~ Mengenalkan sayur mulai dari bayi
~ Mengolah sayur menjadi makanan enak kesukaan anak, seperti dimasak menjadi nuget, omelet, skotel sayuran.
~ Orang tua juga kudu tiap hari makan sayur untuk memberi contoh makan sayur pada anak.

Permasalahan gizi kurang dan stunting ini bisa diatasi bila kebutuhan gizi ibu hamil memenuhi dan kebutuhan gizi balita juga memenuhi standar panduan gizi seimbang anak.

Berkolaborasi mengenalkan isi piringku

Butuh kolaborasi dari berbagai pihak untuk menjalankan program isi piringku ke semua lapisan masyarakat.
Untuk itu Danone bersama FEMA IPB membuat buku Panduan Isi Piringku untuk guru PAUD. Danone juga sudah meluncurkan lagu isi piringku di YouTube Nutrisi Bangsa supaya makin mudah dipahami anak-anak.

Media edukasi berupa modul, flipchart bergambar tokoh anak warna-warni, permainan anak seperti, puzzle isi piringku sehingga anak-anak akan suka melihatnya. Di dalamnya modul isi piringku berisi tentang

1. Permasalahan gizi di Indonesia
Permasalahan gizi pada anak usia 4-6 tahun
2. Prinsip gizi seimbang
Pesan gizi seimbang untuk anak usia 4-6 tahun
3. Piring makanku
5 kelompok makanan
Fungsi dan manfaat gizi bagi kesehatan
4. Perilaku hidup bersih dan sehat
Memelihara kebersihan diri dan lingkungan
Sanitasi
5. Aktivitas fisik dan memantau pertumbuhan

Tujuan pembuatan buku pedoman isi piringku

~ Memudahkan guru PAUD untuk mengajarkan materi gizi ke anak PAUD
~ Agar anak PAUD mudah memahami dan mengingat isi piringku, seperti saya saat mengingat 4 sehat 5 sempurna.
~ Memperbaiki pola konsumsi pangan anak supaya status gizi anak membaik
~ Memperbaiki gaya hidup anak di masa depan. Sebab dalam PHBS juga menerapkan gaya hidup sehat seperti olahraga, minum 8 gelas sehari, mengatur berat badan supaya ideal.

Harapannya anak PAUD bergizi baik sehingga akan menjadi siswa SD dan remaja sehat dan bergizi baik. Kedepannya akan menjadi calon pengantin sehat dan bergizi baik, menjadi calon ibu sehat dan bergizi baik serta melahirkan anak-anak sehat dan bergizi baik. Nah, pemenuhan gizi pada tahapan usia hamil dan balita ini pengaruhnya berkesinambungan.

Festival isi piringku

mainan edukatif isi piringku

Dengan diselenggarakannya Festival Isi Piringku untuk anak usia 4-6 tahun secara live di YouTube Nutrisi Bangsa. Danone ikut mendukung target pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Harapannya para orang tua mau memenuhi dan megusahakan pemenuhan gizi anak selama pandemi.

Untuk meramaikan Festival Isi Piringku, Danone juga menyelenggarakan lomba foto kreasi menu anak, lomba kreativitas guru saat belajar daring, lomba gerak dan lagu isi piringku.

Tinggalkan Balasan