Terdampar di Independent Cafe Trawas

cafe trawas hits ala bali

Sebenernya tujuan awal ke Trawas mau main ke Sumber Gempong. Berhubung tanggal merah, semua tempat wisata penuh. Sempet bolak balik 3 kali di depan pintu masuk Sumber Gempong tapi ditolak jukir terus karena penuh 🥲 Akhirnya pak suami nyaranin cari makan dulu, soalnya bocils udah ngerengek kelaperan.

Baca juga : Tips Liburan Keluarga Hemat ala Keluarga Mulyana

Awalnya mau ke Gartenhutte Kaffee und Aussicht bukan ke Independent Cafe Trawas

Setelah googling ketemu beberapa resto yang deket sama lokasi Sumber Gempong. Pak suami mutusin ke Gartenhutte Kaffee karena reviewnya oke, harganya ramah kantong.

Lokasi HGartenhutte Kaffee sama Independent Cafe itu deket, cuma jalan ke Gartenhutte Kaffee itu kudu masuk ke gang yang cuma bisa dilalui satu mobil. Makanya jalur ke Gartenhutte Kaffee dibuat searah.

Jalur masuk Gartenhutte Kaffee agak jauh dan belok-belok lewat pemukiman warga, untungnya ada papan penunjuk arah yang kasih tahu dimana letak Gartenhutte Kaffee berada plus waktu itu ada barengan mobil depan jadi tinggal ngintil dibelakangnya 😬

Ndelalah sampai lokasi kok penuhh, antriannya panjang, parkiran pun penuh. Mau dilayani jam berapa kalo antri gini, kasian bocils. Mobil di depan juga lanjut semua ngga jadi mampir.

Terus saya nyaranin, ke Indepent Cafe aja deket dari sini. Dari pintu keluar Gartenhutte Kaffee emang deket, kurang lebih sekitar 500 meter.

Pas sampai di depan Independent Cafe , staffnya bilang parkirnya di depan sana, nanti ada shuttle yang jemput. Jarak dari parkiran Indepent ke Cafenya kurang lebih 600 meter.

Pas sampai di parkiran Independent Cafe kang parkirnya bilang Cafenya penuh, cuma kami keukeuh tetep coba masuk ke dalam. Habis parkir, shuttlenya pun dateng. Shuttlenya berupa mobil pribadi dan jenis mobilnya beda-beda.

Waktu pulang sama berangkat, jenis mobil shuttle yang dipakai beda. Berangkat naik APV, baliknya naik mobil CRV apa ya.. maap lupa 😅

Di belakang parkiran ada wisata Kendhi Pitoe Park, sepertinya wisata baru karena pengunjungnya belum begitu banyak dibandingkan Sumber Gempong.

Baca juga : Wonderful Indonesia, Menjejakkan Kaki di Surga Tersembunyi

wonderful indonesia jember
Yang mau baca perjalanan Sunrise di Pantai Tanjung Papuma. bisa klik tulisan Wonderful Indonesia di atas foto ini

Review Independent Cafe Trawas

Begitu turun dari shuttle, ada petugas di depan pintu masuk Independent Cafe Trawas yang tugasnya menghitung pengunjung. Per orang kena 50 ribu. Kami berlima, tapi yang kena hitung cuma 3 orang, total 150 ribu berupa voucher makan dan tidak bisa diuangkan atau dikembalikan.

Nantinya voucher bisa dipakai untuk bayar makanan dan minuman waktu pesan. Pilihan bayar bisa tunai sama qr code, ngga bisa pakai debit. Tapi waktu bayar pesenan makan dan minum di dalam bisa pakai debit. Habis bayar baru dibolehin masuk.

Kesannya ekslusif masuk ke benteng soalnya bangunannya dari bata merah dan kami ngga bisa melihat bagian dalam resto dari luar karena tamu kudu buka pintu gerbang kayu gede dulu tiap akan masuk.

cafe trawas terbaru
Tiap pengunjung kudu buka pintu kayu ini ketika masuk

Ternyata waktu jalan terus di dalamnya masih banyak gazebo dan dibikin bertingkat dengan pemandangan sawah ala tepi sawah.

Begitu masuk kami cari tempat duduk. Awalnya mau duduk di dekat pintu masuk, tapi karena pak suami ngajakin masuk kedalam sekalian aja eksplor dalemnya kaya gimana sih.

Akhirnya kami putusin duduk di salah satu gazebo biar bisa selonjoran. Bocils juga lebih nyaman duduk selonjoran ketimbang di kursi makan.

independent cafe trawas review
Kiri : pemandangan dari musholla ke arah gazebo yang kami pakai. Kanan : lokasinya di atas naik tangga, pemandangan perbukitan

Kalau Teman KeluargaMulyana mau makan ala suasana pegunungan bisa duduk di atas. Setelah pintu masuk belok kanan naik tangga lumayan tinggi.

Setelah dapet tempat pewe baru kami pesen makan.

Harga menu makanan dan minuman di Independent Cafe Trawas

Pilihan makanan dan minuman di Independent Cafe Trawas cukup beragam. Bisa milih menu makanan western, chinese, japanese, camilan, bakar-bakaran. Pilihan menu minumannya juga banyak, mulai minuman teh, kopi, jus, fresh drink, ada bir juga soalnya konsep mereka outdoor cafe, dan club.

independent cafe trawas menu makanan dan minuman
Tinggal dicentang aja terus kasih ke waitersnya

Kami pesan bolognese pizza, chicken curry rice, mie goreng seafood. Tiga menu ini dimakan berlima karena saya tahu porsinya banyak dari tamu sebelumnya yang menyisakan makanan.

Meskipun tamu terusan dateng dan emang rame, pesenan kami cepet sampai. Ngga sampai sejam, sekitar 30 sampai 45 menit. Padahal sebelumnya udah ketar-ketir bakalan lama makanannya jadi. Staffnya juga banyak.

Bolognese pizza rasanya lumayan, rotinya tipis tapi lumayan lembut ngga alot waktu dikunyah, daging cincangnya juga terasa tapi menurut saya kurang banyak. Hehe

Porsi chicken curry rice sama mie goreng sea foodnya bisa buat 2 orang

independent cafe trawas menu makanan
Menu Independent Cafe Trawas yang kami pesan

Potongan ayam chicken curry rice lumayan gede, bumbunya meresap sampai ke dalam. Ayamnya pakai bagian paha jadi empuk. Porsi nasinya juga banyak, tapi sayangnya kuah karinya kurang banyak, malah banyak bawang bombainya potongannya gede-gede pula.

Mie goreng seafood, isian ikannya melimpah pakai cumi sama udang. Tingkat kematangan cumi sama udangnya juga pas. Mienya kecil-kecil dan ngga berminyak.

Cuaca waktu itu emang lagi mendung syantik khas natalan. Ngga lama setelah kami selesai makan cuaca berubah gerimis. Untungnya tiap gazebo ada tirainya yang bisa ditutup biar ngga kena cipratan air hujan.

Gerimisnya awet banget, mana payungnya ngga dibawa turun pula. Untung gerimisnya ngga terlalu kenceng, jadi kami putusin cabut dari lokasi terus lihat suasana tempat makan yang diatas.

Sayang pemandangan bukit ketutup kabut, cuma lihat-lihat sebentar terus buru-buru pulang ketimbang hujannya makin deras.

Review jujur Independent Cafe & Village Club Trawas

Kesannya memang ekslusif dan mewah gitu ala beach club di Bali dengan desain bangunan batu bata merah di bagian pintu masuk dan depan. Banyak batuan sepanjang jalan. Tangga di gazebo juga terbuat dari batu putih semacam batu kapur.

Di gazebo disediakan lampu yang menyala meskipun siang jadi ngga gelap meskipun tirai ditutup. Gazebonya banyak, jadi ngga usah khawatir ngga kebagian tempat.

independent cafe trawas
Kiri : musholla, tengah : jalan menuju musholla, kanan : lampu di gazebo

Harga makanannya zuzur agak kemihilin di sekitaran Trawas sini, per orang kena 50 ribu dan itu tak bisa dikembalikan atau diuangkan. Kebayang kalau rombongan kena berapa karena itungannya per orang. Diatas umur 5 tahun udah kena charge penuh 50 ribu.

Sebanding lah ya sama biaya shuttle dan pelayanan mereka yang cepat, meskipun tamu yang datang juga sedang banyak.

Sepertinya target marketnya Independent Cafe itu bukan penduduk lokal, tapi para pendatang dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan sekitarnya yang pengen numpang ngadem di sebelah sawah dan bukit seperti kami. Wkwk

Fasilitasnya ada musholla. Sayangnya ngga ada kolam atau playground biar bocils ngga bosen. Soalnya rata-rata yang kesini bawa keluarga pas liburan kemarin.

Rasa makanannya cukup oke, porsinya banyak bisa untuk 2 orang. Kalau saya disuruh ngabisin satu menu makanan buat satu orang juga ngga sanggup soalnya banyakk, ngga abis-abis dimakan berlima. Wkwk.

Tempat parkirnya di seberang kuburan, tapi kuburannya agak naik ke atas. Nah, Cafe Independent buka sampai jam 20.00 di hari senin sampai jumat, dan minggu. Sabtu buka sampai jam 22.00 buat saturday night party kayanya.

Mudah-mudahan penerangan di lahan parkirnya juga cukup terang soalnya kanan kiri emang masih lahan kosong bener-bener independent mewah (mepet sawah). Ckck

Semua areanya outdoor jadi disarankan bawa payung buat jaga-jaga. Dan jaket kalau kesininya sore dan malam hari karena pasti dingin.

So, buat temans yang pengen merasakan ngecafe di Trawas menikmati suasana pinggir sawah sambil ngeliatin perbukitan bisa mampir ke Independent Cafe. Dan bisa reservasi di webnya.

Independent Cafe & Village Club
Senin – Jumat : 08.00 – 20.00
Sabtu : 10.00 – 22.00
Minggu : 08.00 – 20.00
Jl. Tamiajeng, Selotapak, Kec. Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61375
081234563042

One Reply to “Terdampar di Independent Cafe Trawas”

  1. Aku sebenernya penasaran Ama kafe pertama yg gagal didatangin. Namanya kayak Jerman gitu 😄.

    Unik juga penampakan kafenya mba. Aku suka view yang ditawarkan juga. Mungkin itu yg bikin jadi agak mahal Yaa 😅.

    Rasa masakan kalo udah di kafe cakep gini, aku memang ga pernah berharap banyak, tapi setidaknya terhibur dengan penampakan kafe yang bagus dan bikin betah

Tinggalkan Balasan