IDN Pictures, bukti keseriusan IDN Media garap industri perfileman Indonesia

IDN pictures film indonesia

IDN Pictures yang dipimpin oleh pasangan sutradara handal Indonesia
Susanti Dewi dan Fajar Nugros, bukti keseriusan IDN Media garap industri perfileman Indonesia.

Ada yang udah kangen nonton di bioskop? Sama saya juga kangen banget dengerin audio dan visual yang ngga bisa tergantikan sewaktu nonton di rumah aja.

Meskipun kondisi perfileman sekarang belum kembali normal seperti sebelumnya. Tapi kali ini saya mau berbagi kabar baik yang datang dari industri perfileman Indonesia.

Udah pada kenal dong sama Fajar Nugros dan Susanti Dewi? Pasangan sutradara handal Indonesia yang juga merupakan pendiri rumah produksi film independen, Demi Istri Production House resmi bergabung ke IDN Media sejak Mei 2020.

Sejak akusisi pasangan sutradara ini resmi memimpin IDN Pictures. Saya akan bahas lebih dalam tentang latar belakang terbentuknya IDN Pictures dan apa visi misi kedepannya.

Liku-liku perjalanan menggarap IDN Pictures

Menemukan partner kerja yang cocok itu seperti bertemu jodoh. Hal ini juga dialami Demi Istri Production House dalam mencari rekan bisnis.

Rumah produksi film yang sudah didirikan sejak 2013, sejak 2 tahun lalu mencari calon investor guna naik kelas dalam menciptakan industri perfileman Indonesia berkualitas.

IDN Pictures Fajar Nugros Susanti Dewi
Pasangan sutradara handal Indonesia
Susanti Dewi, Head IDN Pictures dan
Fajar Nugros, Head IDN Pictures

Meski sudah bertemu banyak calon investor, Demi Istri Production yang telah sukses menggarap film Cinta Brontosaurus tahun 2013, Moammar Emka’s Jakarta Undercover tahun 2017, Yowis Ben tahun 2018 dan 2019, Terbang Menembus Langit tahun 2018 ini belum menemukan calon investor yang pas.

“Sebelum bergabung dengan IDN Media, Nugros dan saya sudah bertemu dengan banyak calon investor. Dari semua yang ada, kami tidak menemukan satu pun yang membawa visi dan mimpi yang sama. Padahal kedua hal ini jadi pertimbangan dasar kami dalam menemukan partner bisnis”


Susanti Dewi, Head IDN Pictures.

Baru bulan Oktober 2019, Fajar Nugros dan Susanti Dewi bertemu Winston Utomo sebagai Founder dan CEO IDN Media serta William Utomo sebagai Founder dan COO IDN Media.

Setelah berdiskusi panjang, mereka merasa punya satu visi, misi dan merasa click banget seperti bertemu jodoh.

Menggarap sebuah film itu prosesnya panjang dan butuh waktu. Perlu menciptakan ide, menggodok cerita, riset, menyulap sebuah cerita menjadi sesuatu menarik untuk ditonton, mencari kru serta pemain yang pas dan sebagainya.

Maka dari itu, Fajar Nugros dan Susanti Dewi butuh partner kerja yang ngga hanya pas, kreatif, cerdas saja, tapi juga harus menyenangkan dan supportif. Beruntungnya mereka bertemu IDN Media.

Harapan Masa Depan Industri Perfileman Indonesia

Perkembangan industri perfileman Indonesia berkembang pesat dari tahun 2010 hingga 2019. Rekor jumlah penonton film Indonesia sudah menyentuh hampir 7 juta penonton. Peningkatan jumlah penonton dialami bertahap.

Dikutip dari filmindonesia.orid menunjukkan bahwa sebanyak 18 film berhasil mencapai 2 juta penonton, 4 film berhasil mencapai 3 dan 4 juta penonton, 1 film berhasil mencapai 5 juta dan 2 film mencapai 6 juta penonton.

Hal ini juga dipengaruhi penambahan jumlah bioskop selama tahun 2019. Penambahan sebanyak 78 bioskop dengan 286 layar dari 5 bioskop berjaringan dan bioskop independen.

Penambahan terjadi di 43 kota di 19 provinsi, 37 bioskop berada di ibukota provinsi dan 41 bioskop berada di kota dengan status kota atau kabupaten.

Akhir Desember 2019, terdapat 508 bioskop dengan 2.110 layar.

Berikut tabel persebaran bioskop di Indonesia

Sumber: filmindonesia.orid

Dilihat dari data diatas memang lokasi bioskop masih lebih banyak di Pulau Jawa. Meski begitu, tahun 2019 ada pertambahan bioskop pertama di 11 kota atau kabupaten. Total ada 32 layar. Hmm.. patut diapresiasi nih supaya jumlah penonton bioskop film Indonesia juga terus bertambah.

Dibalik lesunya industri bioskop Tanah Air pasca pandemi, di sisi lain ada kabar baik bagi dunia perfileman Indonesia ternyata.

Dikutip dari IDN Times, tentang artikel 5 efek pandemik covid-19 pada industri perfileman dilihat dari cara pandang sineas Noe Mendelle sebagai Director Scottish Documentary Institute dan Mandy Maharimin sebagai Intrim Director In-Docs, menyatakan salah satu hal baik yang terjadi pada industri film saat ini adalah meningkatnya jumlah subscription atau pelanggan di aneka platform film.

Wajar saja sih, sekarang banyak orang di rumah aja. Salah satu hiburannya nonton film.

Pastinya setelah pandemi berlalu, pengunjung bioskop bakal melonjak sebab banyak yang kangen nonton film Indonesia seperti saya. Terakhir nonton film Indonesia di bioskop film Dilan 1990 waktu hamil si twins.

Waow.. ngga kerasa udah hampir 3 tahun berlalu. Huhuhu

Kalian terakhir nonton film Indonesia di bioskop judulnya apa?

Apa aja sih proyek IDN Pictures?


Yang pasti masih seputar penggarapan film Indonesia berbasis teknologi. Menghasilkan tontonan berupa film, serial dan tayangan komersial. Targetnya menyasar anak muda Indonesia, generasi millenial dan gen Z.

IDN Pictures
Harapan Head IDN Pictures untuk perkembangan film Indonesia

Sekarang sudah ada beberapa film yang sudah direncanakan dan akan segera tayang. Tunggu aja tanggal mainnya.

IDN Pictures juga membuat wadah bagi para sineas dan pembuat konten komersial untuk kolaborasi, berkreasi membuat karya yang ngga hanya menghibur, melainkan juga memberi semangat cara pandang positif. Wah.. ngga sabar pengen lihat karya hebatnya 🤩

IDN Times, IDN Media
Keluarga besar IDN Pictures

Kedepannya saya bayangkan dengan adanya IDN Pictures, kualitas film Indonesia ngga bakal kalah keren sama kualitas film Hollywood dan film Korea.

Didukung efek visual canggih dari teknologi CGI (Computer-Generated-Imagery). Berkat CGI, produksi film bisa melampaui kinerja para pelaku industri film. Sebab ngga perlu melakukan pengambilan gambar di tempat sebenarnya. Merekayasa wajah pemainnya pun juga bisa.

Saya jadi inget film Furious 7 tahun 2015, yang mana salah satu pemain utama Paul Walker harus mengalami tragedi kecelakaan tunggal dan langsung meninggal dunia. Namun proses pembuatan film masih belum selesai.

Untuk menyiasatinya wajah Paul Walker digantikan oleh adiknya Caleb dan Cody. Untuk menampilkan wajah Paul Walker, mereka berdua harus rela menjalani proses editing wajah secara visual bergantian.

Teknologi CGI ini sudah mulai terlihat di film Indonesia akhir-akhir ini seperti Habibi dan Ainun 3 juga Bumi Manusia.

Harapannya moga IDN Pictures bisa membangkitkan perfileman Indonesia, mencetak sineas muda berbakat, berhasil mendapat penghargaan hingga tingkat internasional. Mari Aaminkan bersama.

10 Replies to “IDN Pictures, bukti keseriusan IDN Media garap industri perfileman Indonesia”

  1. kalau di tanya siapa yang kangen pastinya saya dong, dan ini ternyata ada IDN Picture ya. menjadi menarik karena ada fajar nugros dan ada IDN Media di belakangnya

  2. Ga sabar menunggu karya terbaru dari IDN Pictures.

    1. Tangan dingin mas Fajar Nugros berkolaborasi dengan IDN Media, ini bakalan menghasilkan karya yang benar keren dan ciamik…ditunggu segera film perdana Mas Fajar Nugros bersama IDN Pictures 🙂

  3. Aamiin. Semoga harapan kita sebagai penikmat film untuk mendapatkan suguhan film yg berkualitas di tangan IDN Pictures juga dapat terwujud 😉

  4. keren banget mereka ya?

    ngga sabar pingin nonton karya-karya CGI

    yang pastinya cetar karena ditergetkan untuk kaum milenialdan gen Z

  5. Gak main-main deh IDN Pictures ini pokoknya. Berada di tangan yang benar untuk menghasilkan karya yang berkualitas.

  6. Karya² Fajar Nugros memang bagus² sih, kebayang deh setelah kerjasama dengan IDN Media dengan melahirkan IDN Pictures nanti hasilnya juga akan tambah keren

  7. Warbyazak nih walau di tengah pandemi tapintetep produktif. Jd makin gasabar menunggu karya terbaru dr IDN Pictures

  8. Wohoooo akhirnya…tangan dingin mas Fajar Nugros berkolaborasi dengan IDN Media, ini bakalan menghasilkan karya yang benar keren dan ciamik…ditunggu segera film perdana Mas Fajar Nugros bersama IDN Pictures 🙂

  9. Bakal jadi aura baru untuk perfilman negeri ya ini.

Tinggalkan Balasan