KNKS perkuat gaya hidup halal di era milenial dalam gelaran IIEFEST 2019

keuangan syariah

Gaya hidup halal di era milenial

“Sebagai negara dengan populasi Muslim terbanyak, Indonesia menjadi konsumen terbesar produk halal di pasar internasional. Namun sumbangsih kita dalam memproduksi produk halal dunia masih belum optimal. Untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah melalui industri halal, diharapkan Indonesia mampu memaksimalkan produk halal dari industri lokal dan mendorong perkembangan gaya hidup halal di era milenial, ” tutur Prof. Bambang P. S. Brodjonegoro, selaku Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas sekaligus sebagai Sekretaris Dewan Pengarah KNKS.

Dilihat berdasarkan tren perkembangan gaya hidup halal di Indonesia beberapa tahun belakangan memang cenderung meningkat. Hal ini ditandai dengan bermunculannya banyak produk kosmetik berlabel halal, beragam pilihan produk fashion muslim, banyaknya wisata kuliner berlabel halal.

Sedangkan menurut data Global Islamic Economy Report 2018-2019, Indonesia termasuk 10 besar konsumen pada setiap sub-sektor dalam industri halal. Rinciannya sebagai berikut :

  1. Peringkat pertama pada kategori top muslim food expenditure.
  2. Peringkat kelima pada kategori top muslim travel expenditure.
  3. Peringkat ketiga pada kategori top muslim apparel expenditure.
  4. Peringkat kelima pada kategori top muslim media expenditure.
  5. Peringkat keenam pada kategori top muslim pharmaceuticals expenditure.
busana muslim keluarga
Tren fesyen muslim yang terus berkembang di Indonesia (Dok :antara.dhemasreviyanto)

Namun, pada kelima industri tersebut, Indonesia hanya berhasil menempati posisi 10 besar pada kategori pariwisata halal dan fesyen Muslim. Indonesia juga belum bisa memenuhi optimal permintaan produk dan jasa halal yang terdiri dari makanan halal, pariwisata halal, fesyen Muslim, rekreasi dan travel halal, serta farmasi dan kosmetik halal secara global. Sebab menurut data The State of the Global Islamic Economy Report 2018/19 jumlah penduduk Muslim di dunia akan terus meningkat hingga 27.5 persen dari total populasi dunia di tahun 2023.

Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) fokus mengembangkan gaya hidup halal di Indonesia melalui IIEFEST 2019

keuangan syariah

IIEFEST
Penandatangan MOU BRIsyariah dan Paytren di IIEFest 2019

26 April 2019 lalu, KNKS telah menyelenggarakan IIEFEST 2019 di Bandung. Acara diresmikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas dan dihadiri oleh Kementerian dan lembaga terkait lainnya. Ventje Rahardjo Soedigno, Direktur Eksekutif KNKS mengatakan, IIEFest merupakan acara yang pertama bagi KNKS, sejak jajaran manajemen eksekutif terbentuk pada Januari 2019 lalu. KNKS secara bertahap juga sudah memenuhi kelengkapan organisasi. 

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan industri halal di Indonesia kepada masyarat, sekaligus sebagai bentuk upaya dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjalankan gaya hidup halal. 

Dalam rangkaian acara IIEFest, terdapat penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan antar pelaku industri keuangan Syariah diantaranya antara BRI Syariah dan Paytren serta antara Fintek Syariah Ammana dengan BMT Jawa Barat, PBMT Ventura, dan Laznas Al-Azhar.

IIEFest mendatangkan 16 pembicara yang dibagi kedalam sesi terpisah dalam bentuk talkshow, diantaranya “Industri digital halal”, “Industri pariwisata halal”, “Islamic edutainment” , “Muslim modest fashion”, dan pameran industri halal yang diramaikan oleh para pelaku industri, regulator, start-up milenial, UMKM, dan masyarakat umum.

Perkuat gaya hidup halal di Indonesia dalam Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 (MEKSI) 

gaya hidup halal
Ventje Rahadjo Soedigno – Yusuf Mansyur – Bambang PS Brodojonegoro – Suprajarto – Moch Hadi Santoso – Taufiq Hidayat membicarakan konsep gaya hidup halal era milenial di IIEFEST 2019

Agar dapat memenuhi peningkatan permintaan produk dan jasa halal yang terdiri dari makanan halal, pariwisata halal, fesyen muslim, rekreasi dan travel halal, serta farmasi dan kosmetik halal. Dalam rapat Pleno Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) tanggal 5 Februari 2018, Presiden RI memberi arahan untuk menyusun Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 (MEKSI) guna menjawab tantangan tersebut, sekaligus menjadi acuan dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia, sehingga dapat mendukung pengembangan ekonomi nasional.

Sejarah singkat Masterplan Ekonomi Keuangan Syariah (MAKSI)

Masterplan Ekonomi Keuangan Syariah (MAKSI) pertama diluncurkan oleh Kementerian PPN atau Bappenas pada World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta pada 2-4 Agustus 2016 lalu.

Desain pengembangan ekonomi dan keuangan syariah selanjutnya diinisiasi oleh Bank Indonesia yang dibakukan pada 6 Juni 2017. Bentuknya berupa cetak biru (blue print) ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.

Pada 5 Februari 2018, Presiden RI mengarahkan pemangku kepentingan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) untuk menyusun Masterplan Ekonomi Syariah yang fokus pada pengembangan sektor riil ekonomi syariah atau yang dikenal dengan industri halal.

Peluncuran buku Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024

gaya hidup halal
Peresmian Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024

Selasa, 14 Mei 2019, Presiden Joko Widodo yang juga menjabat sebagai Ketua KNKS telah meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024, yang berfokus pada empat langkah dan strategi utama sebagai langkah terobosan dan percepatan pertumbuhan ekonomi syariah di dalam negeri. Empat langkah dan strategi utama tersebut antara lain :

1. Penguatan rantai nilai halal. Meningkatkan kesadaran publik, meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber penguatan halal value chain dengan fokus pada sektor yang dinilai potensial dan berdaya saing tinggi.

Strategi utama untuk menguatkan rantai nilai halal di Indonesia dilakukan melalui lima program utama:

+ Membangun halal hub di berbagai daerah sesuai dengan keunggulan komparatif (comparative advantage) masing-masing daerah unggulan.

+ Mengembangkan standar halal yang efektif dan diterima di seluruh dunia.

+ Kampanye gaya hidup halal.

+ Program insentif bagi pemain lokal dan
global untuk berinvestasi dalam mendukung perkembangan industri rantai nilai halal (mulai dari bahan baku, produksi, distribusi dan promosi).

+ Membangun pusat halal internasional untuk memperkuat kerja sama antarnegara.

ekonomi syariah
Dari kiri ke kanan : Bpk Ventje Rahardjo Soedigno – Bpk Bambang PS Brodjonegoro – Bpk Afdhal Aliasar saat peluncuran buku Masterplan Ekonomi Keuangan Syariah

5 Klaster rantai halal

  1. Makanan dan minuman halal

resto halal
Pekerja sedang menyajikan makanan di restoran siap saji Sushi Bar, Jakarta, Kamis (6/2). Sesuai Intruksi Gub DKI Jakarta Joko Widodo, para pelaku usaha di bidang perhotelan, resto dan katering melengkapi dengan sertifikasi halal. (Dok : republika.co.id)
  • Ruang lingkup makanan halal mencakup daging, unggas, manisan, makanan kaleng dan beku, susu, roti, makanan organik, produk herbal, serta minuman.
  • Data Global Islamic Economy Report 2018-2019 menyebutkan bahwa makanan dan minuman memegang saham terbesar di global halal industry. Nilainya USD 1,303 miliar. Makanan dan minuman halal diproyeksikan akan tumbuh mencapai USD 1,863 miliar pada tahun 2023.
  • Menurut laporan LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia), Indonesia adalah negara pengimpor pangan halal terbesar ke-4 di dunia. Belum menjadi pemain utama dalam industri makanan halal secara keseluruhan.
  • Otoritas sertifikasi Halal di Indonesia sepenuhnya ditangani oleh LPPOM MUI
  • Saat ini, sertifikasi halal bersifat sukarela namun pada 2019 akan bersifat wajib.
  • Sertifikasi halal oleh MUI memainkan peran penting karena didefinisikan sebagai pemeriksaan proses produk tertentu dan memenuhi persyaratan higienis, sanitasi, dan keselamatan.
  • Sertifikasi halal akan menjadi faktor yang berkontribusi dalam keputusan pembelian konsumen. Sedangkan kegagalan mendapatkan sertifikasi halal akan menjadi kerugian yang relatif besar bagi pengusaha.
  1. Pariwisata halal

pariwisata halal indonesia
Melalui MEKSI, KNKS serius garap wisata halal Indonesia (Dok : pemprovaceh.go.id)
  • Menurut data dari Global Islamic Economy Report 2018-2019, jumlah penduduk Muslim di Indonesia mencapai 87,18 persen dari populasi 232,5 juta jiwa.
  • Laporan World Travel & Tourism Council (WTTC, 2018) menyebutkan sektor pariwisata memiliki sumbangsih positif terhadap perekonomian global.
  • Salah satu pasar potensial yang diprediksi terus meningkat dari tahun ke tahun yaitu kunjungan wisatawan Muslim.
  • Menurut data dari Global Muslim Travel Index (GMTI 2018), pada tahun 2017, sebanyak 131 juta wisatawan Muslim secara global meningkat dari tahun 2016 yang hanya 121 juta dan diprediksi semakin bertambah jumlahnya pada tahun 2020 yaitu 156 juta wisatawan.
  • Menurut data dari Global Muslim Travel Index (GMTI 2018), terdapat tujuh faktor yang menyebabkan pesatnya pertumbuhan sektor pariwisata halal global yaitu:
  1. Pertumbuhan populasi Muslim
  2. Pertumbuhan pendapatan kelas menengah (middle income) / disposable income Muslim
  3. Pertumbuhan populasi generasi Muslim milenial. Hampir dua pertiganya berusia kurang dari 30 tahun. Mereka sering disebut sebagai sebagai Generasi Y. Generasi millenial adalah individu yang lahir antara 1980 dan 2000,
  4. Meningkatnya akses terhadap informasi travel
  5. Meningkatnya penyedia jasa travel yang mengakomodir kebutuhan ibadah Muslim (muslim- friendly)
  6. Menjamurnya travel ramadhan
  7. Menjamurnya usaha travel
  • Dalam laporan World Travel & Tourism Council (WTTC, 2018) Indonesia menempati peringkat ke-9 dari 10 besar pariwisata terkuat di dunia.
  • Industri pariwisata halal tidak bisa dipisahkan dari industri pendukungnya atau dalam hal ini dimasukan menjadi rangkaian entry point. Beberapa entry point tersebut membentuk rantai nilai pariwisata halal yang terdiri dari desinasi pariwisata, alat transportasi, hotel dan akomodasi, restoran dan kafe, serta travel and tours.
  • Untuk itu di tahun 2018, Kementerian Pariwisata menyampaikan bahwa pemerintah kini fokus menggarap dua destinasi wisata halal di Indonesia selain Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam hal ini Lombok, yakni Sumatera Barat dan Aceh.
  1. Fesyen muslim

busana muslim
Pergelaran busana muslim kini rutin digelar di Indonesia (Dok : glitzmedia.co)

busana muslin indonesia

Tabel diatas menunjukkan, posisi Indonesia berada di urutan ke-5 sebagai negara konsumen busana muslim terbesar dengan nilai USD 12,69 miliar pada tahun 2014. Data tersebut menunjukkan pentingnya pengembangan bisnis fashion muslim di Indonesia untuk menjadi acuan industri mode muslim dunia.

  • Industri fesyen saat ini menjadi subsektor dari bidang ekonomi kreatif.
  • Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mencatat pada tahun 2016, industri fesyen menyumbang sekitar 18,01 persen terhadap PDB Ekonomi Kreatif.
  • Menurut data dari Global Islamic Economy Report 2018-2019: Indonesia menduduki peringkat ke-2 dalam top 10 GIE indicator bidang fesyen Muslim dan menduduki peringkat ke-3 sebagai negara dengan pengeluaran Muslim apparel tertinggi.
  • Salah satu penyebab pesatnya performa Indonesia dalam bidang industri fesyen Muslim di dunia adalah karena keaktifan Indonesia dalam menyelenggarakan berbagai pagelaran pameran fesyen Muslim berskala internasional. Di antaranya adalah Indonesian Muslim Fashion Week, The International Indonesian Islamic Fashion Fair, Muslim Fashion Festival Indonesia, dan yang terbaru adalah Modest Fashion Summit pada Desember 2018.
  • Selain itu, kaum millenial juga mulai mendominasi piramida penduduk Indonesia. Dalam hal ini peran teknologi sudah sangat dikuasai sehingga dapat membantu industri fesyen Muslim yang berkembang melalui e-commerce.
  • Dari Sensus Ekonomi 2016 BPS mencatat bahwa jumlah e-commerce di Indonesia mencapai 26,2 juta dengan peningkatan sebesat 17 persen dari 10 tahun terakhir.
  • Badan Ekonomi Kreatif (2016) mencatat tiga masalah yang terdapat pada SDM di industri fesyen, beberapa diantaranya :
  1. Rendahnya daya saing SDM karena kurangnya SDM yang berkualitas dan memiliki kemampuan khusus di bidang teknis sehingga menghambat proses produksi,
  2. Kesadaran terhadap aspek keselamatan kerja masih rendah,
  3. Tenaga SDM belum disiplin untuk mematuhi standar kompetensi kerja yang berlaku sehingga produktivitas menjadi rendah.
  • Selain itu, tantangan terbesar dari pengusaha fesyen, terutama industri kecil dan menengah, adalah perihal permodalan. Menurut Kementerian Perindustrian, Industri Kecil Menengah (IKM) cenderung sulit untuk menjamin permodalan mereka karena bunga yang terlalu tinggi dari bank.
  • Di sisi persaingan dengan negara lain, China merupakan salah satu negara yang mendominasi bidang industri fesyen.
  1. Media dan rekreasi halal

nisa sabyan
Musik bernuansa islami kini mulai digemari pecinta musik Indonesia (Dok : breakingnews.co.id)
  • State of the Global Islamic Economy Report 2018/19 menyebutkan Muslim menghabiskan waktu untuk media dan rekreasi pada 2017 senilai USD 209 milyar. Pada 2023 nanti, Muslim diperkirakan menghabiskan USD 288 miliar untuk hal yang sama.
  • Industri media dan rekreasi saat ini menjadi subsektor ekonomi kreatif yang potensial.
  • Laju pertumbuhan PBD subsektor film, animasi dan video melonjak pesat seiring dengan peningkatan produksi dan penonton film nasional. Potensi film pun semakin didukung dengan maraknya berbagai aplikasi dan layanan video streaming yang berkembang.
  • Internasional Federation of the Phonographic Industry (IFPI) dalam salah satu laporannya menyatakan bahwa musik dapat menjadi penggerak perekonomian, menyerap tenaga kerja, ekspor, serta sumber pendapatan pajak.
 Dengan alasan tersebut, BEKRAF optimistis menjadikan subsektor musik sebagai prioritas.
  • Industri aplikasi digital (apps) belakangan ini menjadi peluang baik dalam menyumbang penurunan angka pengangguran.
  • Media dan rekreasi halal sedang mengalami perkembangan yang positif. Namun, kurangnya fasilitas dan rendahnya literasi halal membuat industri media dan rekreasi perlu ditingkatkan.
  1. Farmasi dan kosmetik halal

kosmetik halal
Kesadaran masyarakat akan pentingnya memakai kosmetik halal ditandai dengan kehadiran berbagai kosmetik halal di Indonesia (Dok : zoya cosmetics)
  • Farmasi dan kosmetik halal merupakan produk yang terbuat dari bahan yang sesuai dengan syariat Islam. Kandungan itu bebas dari unsur binatang yang diharamkan dan yang disembelih tidak sesuai dengan tuntunan Islam. Komoditas itu harus diproduksi dan diproses menggunakan alat yang tidak tercampur oleh zat yang tidak sesuai dengan syariat.
  • Farmasi dan kosmetik halal merupakan harmonisasi dari syariat Islam, good manufacturing practice (GMP) serta bahan baku halal
  • Saat ini Indonesia berada di posisi ke-4 sebagai negara dengan konsumsi produk farmasi terbanyak. Sementara pada sektor kosmetik, Indonesia merupakan negara kedua dengan jumlah konsumsi kosmetik terbesar setelah India.
  • Kontribusi PDB industri kimia, farmasi dan obat tradisional mengalami kenaikan selama lima tahun. Selama kurun waktu 2014-2017 nilai pertumbuhan terbesar terjadi di tahun 2015 dengan tambahan nilai mencapai Rp 11.651,1 miliar.
  • Produk perawatan kulit diprediksikan akan tumbuh sebesar 31 persen selama 2017-2022 dan akan dipimpin oleh daerah Asia Pasifik.

Lima kunci utama mengembangkan industri kosmetik global, antara lain :

  1. Kecantikan yang telah menjadi gaya hidup. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran gaya hidup sehat untuk merawat diri dengan baik.
  2. Aspek kebersihan, kesesuaian dengan etika,
dan kecantikan yang inklusif. Tren yang sedang berkembang pesat adalah kosmetik natural
 dengan bahan baku organik yang mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus memenuhi
tujuan sosial.
  3. Pengalaman dan pemberdayaan. Pengalaman berfokus pada menaikkan ikatan emosional dengan konsumen. Salah satunya upaya yaitu pendekatan secara digital dengan ditingkatkannya pemilihan produk, pendidikan, dan pemantauan
  4. Digital dan teknologi yang digencarkan. Interaksi antara produsen dan konsumen saat ini gencar dilakukan secara digital.
  5. Berkembangnya persepsi premium pada produk kosmetik.
  • Pada industri farmasi global terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan : pertama, adalah penjualan obat Over the counter atau OT obat yang dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter) diperkirakan akan didominasi oleh Asia Pasifik sebesar persen hingga 2022. Kedua adalah kategori obat tidur dan penenang juga diprediksikan mengalami kenaikan penjualan selama 2017-2022.
  • Faktor yang mempengaruhi hal ini yaitu meningkatnya tingkat stress pada masyarakat, tingginya tingkat kesibukan, dan gaya hidup yang serba cepat dan modern.
  • Penjualan obat secara online dengan kategori vitamin dan suplemen diprediksi akan tumbuh pada periode yang sama.
  1. Energi terbarukan

  • Secara global, kebutuhan akan energi dalam kehidupan manusia diprediksi akan terus meningkat. Hingga tahun 2017, 80 persen kehidupan manusia tergantung pada energi yang berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak, gas dan batu
bara.
  • Secara umum dapat dikatakan bahwa konsumsi tertinggi terdapat di wilayah Asia. Hal ini dapat menjadi sinyal bagi berbagai pihak untuk mengembangkan industri yang mendukung energi terbarukan, khususnya di wilayah Asia.
  • Energi terbarukan dibagi menjadi beberapa jenis: bioenergi, hidropower, angin, surya-PV, surya-thermal, geo-thermal dan laut.
  • Keberhasilan Cina dalam memimpin produksi energi terbarukan adalah pembangunan panel- surya secara masif pada tahun 2016 sehingga mampu meningkatkan 74 gigawatts energi listrik.
  • Diprediksikan angka pengguna dari energi terbarukan akan terus meningkat hingga tahun 2023 dengan didominasi oleh bioenergi
  • Untuk kawasan Asia, pemimpin dalam energi terbarukan adalah India.
  • Sumber-sumber energi terbarukan mencakup air, angin, surya, panas bumi dan biogas tersedia di Indonesia. Fakta yang terjadi di Indonesia, hingga saat ini pemenuhan kebutuhan energi saat ini masih tergantung pada energi fosil. Sedangkan, penggunaan energi terbarukan belum optimal. Padahal Indonesia memiliki sumber daya alam yang memadai untuk mendukung penggunaan energi terbarukan.
  • Berkaca pada kondisi saat ini, Indonesia berkontribusi menyumbangkan emisi karbon terbesar dari sektor Land Use, Land Use Change and Forsetry (LULUCF) sebanyak 50 persen.
  • Indonesia telah dikondisikan untuk mendukung program-program energi terbarukan pada tahun 2050.
  • Pada tahun 2025 peran energi baru dan energi terbarukan paling sedikit 23 persen (dua puluh tiga persen) dan pada tahun 2050 paling sedikit 31 persen (tiga puluh satu persen) sepanjang keekonomiannya terpenuhi. 


2. Penguatan sektor keuangan syariah dengan rencana induk yang sudah dituangkan dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI) sebelumnya dan disempurnakan ke dalam rencana induk ini,

3. Penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penggerak utama halal value chain,

4. Penguatan di bidang ekonomi digital utamanya perdagangan (e-commerce, market place) dan keuangan (teknologi finansial) sehingga mendorong dan mengakselerasi pencapaian strategi lainnya.

“Dengan MEKSI 2019-2024 ini, saya harap pemerintah dan semua pihak memiliki semangat yang sama dalam mengimplementasikan rekomendasi strategi kebijakan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Visi besar yang dibangun dalam masterplan ini adalah mencapai “Indonesia yang Mandiri, Makmur, dan Madani dengan Menjadi Pusat Ekonomi Syariah Terkemuka Dunia”. Saya juga berharap KNKS mendapatkan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan ekonomi syariah baik nasional maupun global, serta kepercayaan seluruh masyarakat Indonesia dalam mengimplementasikan MEKSI 2019-2024 ke dalam pembangunan nasional melalui ekonomi syariah,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Selain itu, KNKS juga turut menekan sejumlah nota kesepahaman dengan berbagai lembaga negara serta pemain pasar saat berlangsungnya MEKSI 2019-2024. Salah satu agenda nota kesepahaman tersebut ialah pengembangan Marketplace Halal dan produk keuangan syariah melalui platform digital  marketplace yang ditandatangani dua Unicorn Indonesia, yaitu Bukalapak dan Tokopedia. KNKS bersama Bukalapak dan Tokopedia berkomitmen mewujudkan konsep marketplace yang dapat mengakomodasi kebutuhan umat muslim di Indonesia. Pengguna dapat lebih mudah mencari dan mengidentifikasi produk-produk melalui nomor sertifikasi halal. Kedepannya pengguna juga dapat lebih mudah untuk melakukan investasi pada instrumen syariah seperti reksadana syariah melalui platform e-commerce

KNKS juga mengumumkan kerjasama antara Bank Syariah milik BUMN (BSM, BNI Syariah, BRI Syariah, serta BTN-UU Syariah) dengan PT Fintek Karya Nusantara pemilik produk aplikasi pembayaran LinkAja. Komitmen tersebut tertuang dalam nota kesepahaman “Pengembangan Sistem Pembayaran Digital yang Dikelola secara Syariah” untuk mengembangkan LinkAja Syariah sebagai platform pembayaran digital syariah dan uang elektronik yang dikelola secara syariah. 

“Ke depan kita harapkan LinkAja Syariah menjadi sistem pembayaran digital yang mampu mendukung ekosistem digital ekonomi syariah yang terhubung dengan sistem perdagangan e-commerce, produk keuangan syariah, pariwisata halal serta juga melayani transaksi dana sosial keagamaan, seperti infak, zakat dan wakaf dengan masjid-masjid dan lembaga zakat di seluruh Indonesia. Masyarakat Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, seiring dengan berkembangnya teknologi dan pola bisnis yang demikian cepat membutuhkan sistem pembayaran digital syariah yang mampu melayani kebutuhan tersebut. Bersama-sama kita akan mewujudkan hal itu,” ungkap Afdhal Aliasar yang menjabat sebagai Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal KNKS.

KNKS
Bila teman-teman ingin mendapatkan informasi terkini tentang pengembangan gaya hidup halal, kegiatan IIEFEST 2019 dan MEKSI 2019-2024, silahkan kunjungi website KNKS: http://knks.go.id dan sosial media KNKS antara lain :

    • Instagram : @KNKS.ID
    • Twitter : @KNKS_ID
    • Facebook : Komite Nasional Keuangan Syariah
  • Youtube : Komite Nasional Keuangan Syariah

Dengan diluncurkannya buku MEKSI 2019-2024 ini, semoga akan membawa angin segar dan peluang besar mengembangkan usaha bagi teman-teman UMKM dan usaha mikro supaya mampu bersaing di kancah global.

18 Replies to “KNKS perkuat gaya hidup halal di era milenial dalam gelaran IIEFEST 2019”

  1. Saya termasuk yang senang nih dengan semakin banyaknya acara, event, dan juga produk yang menambah nilainya sebagai sesuatu yang halal. Sebab sebagai muslim, gaya hidup halal memang sudah harus jadi keseharian. Termasuk mencari uang halal juga tentunya.

  2. Inka Amalia says: Balas

    Kalau ditanya kenapa harus yang halal, karena sebagai umat muslim dan dengan perintah menjatuhkan yang haram jadi salah satu jawabannya. Alhamdulillah sekarang sudah lebih banyak perhatian untuk mengedepankan produk halal

  3. Waah alhamdulillah, makin kuat gaya hidup halal jaman now 🙂

  4. Alhamdulillah sudah ada perhatian pemerintah untuk halal lifestyle ini. Semoga makin banyak resto-resto yang tersertifikasi halal ya.

  5. Bravo KNKS. Semoga gaya hidup halal mampu dipraktekkan oleh Muslim di Indonesia dengan dukungan pemerintah ini ya.

  6. Halal lifestyle ini memang penting banget apalagi untuk umat muslim jangan sampai salah memilih gaya hidup. Apalagi ini berhubungan dengan ekonomi syariah.

  7. Halal lifestyle memang kudu kita terapkan di kehidupan sehari2 ya sist

  8. Wah lengkap sekali ya informasinya mbak, makasih ya udah sharing.
    Salam kenal ya

Tinggalkan Balasan ke Irena Faisal Batalkan balasan