Cara memenuhi serat untuk anak alergi

serat untuk anak alergi

Saya tahu membuat anak doyan makan sayur dan buah di usia 2 tahun ke atas ini cukup menguras pikiran. Soalnya anak udah bisa pilih-pilih mana makanan yang dia suka, mana yang harus dia singkirin jauh-jauh. Tapi bagaimanapun mencukupi serat untuk anak itu prioritas buat jaga kesehatan saluran cerna yang penting untuk jaga imun anak. Terlebih untuk anak alergi, kudu ati-ati pilih menu makanannya.

Baca juga : Benarkah pencernaan anak ada kaitannya dengan imun anak ?

Agar tahu lebih dalam bagaimana cara memenuhi serat anak alergi, memberikan golden stimulation atau stimulasi yang tepat sesuai tahapan pertumbuhan anak alergi dan golden nutrition atau memastikan konsumsi nutrisi seimbang dan mencukupi serat harian, Danone Specialized Nutrition Indonesia mengadakan webinar Peran serat pada saluran cerna dan cara menanganinya untuk anak alergi bersama dokter spesialis anak konsultan alergi imunologi dan psikolog anak.

Kurang serat bisa mencetus anak alergi

Sejak tahun 1960 jumlah penderita asma dan anak alergi di negara barat meningkat drastis. Penyebabnya dari gaya hidup modern.

Baca juga : Yukk.. Kenali perbedaan gejala gangguan saluran cerna dan alergi anak yang gejalanya mirip

Gaya hidup modern seperti sering konsumsi antiobiotik ketika sakit, makan tinggi lemak tapi rendah serat sehingga tak ada serat makanan yang dipakai bakteri baik di usus, hidup di perkotaan tidak terpapar hewan ternak, vaksin, penyakit cacingan yang kini makin jarang alergi makanan bisa memicu timbulnya alergi makanan terutama untuk anak yang punya keturunan orang tua alergi.

Untuk itu orang tua harus mengatur menu makanan gizi seimbang, perhatikan juga kecukupan seratnya.

Rekomendasi asupan serat untuk anak sebanyak 25 sampai 38 gram/ hari.

Sumber serat untuk anak alergi bisa diperoleh dari mana saja?

Tergantung alerginya.

Bila anak alergi susu sapi, maka hindari makanan yang bisa jadi pencetus alergi terutama mengandung susu dan olahannya seperti yoghurt, keju, susu sapi.

Banyak makan makanan yang mengandung probiotik dan prebiotik

Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung probiotik seperti tempe. Probiotik (bakteri baik) harus mengandung bakteri hidup yang tahan pemrosesan makanan, memberi manfaat untuk kesehatan meskipun dimasak.

Probiotik juga dikemas dalam bentuk suplemen, ada lactobacillus dan bifidobakterium.

Sedangkan prebiotik adalah makanan yang bisa menjaga kehidupan mikrobiota baik di dalam usus atau makanan untuk mikrobiota usus. Sehingga bisa menekan bakteri jahat berkembang biak.

Sumber prebiotik berasal dari sayuran, buah, kacang-kacangan, gandum, karbohidrat kaya serat seperti nasi merah , umbi-umbian. Dari hasil penelitian, ada bukti bahwa pemberian prebiotik bermanfaat untuk mencegah dan terapi anak alergi.

Serat dan prebiotik yang dimakan kudu variatif agar mampu menguatkan imun tubuh, istilah bekennya dietary diversity.

Alasan utama kenapa perlu banyak makan serat karena agar bakteri baik bisa dapet makanan dari serat yang Teman KeluargaMulyana makan, sehingga ngga mudah mati dan jumlahnya lebih banyak ketimbang bakteri jahat.

Syarat makanan tinggi serat yaitu tidak dicerna oleh enzim pencernaan manusia. Tubuh manusia menghasilkan enzim pencernaan yang akan mencerna karbohidrat, lemak, protein, kecuali serat. Sehingga serat akan diteruskan ke usus besar yang kemudian difermentasi sama bakteri di dalam usus besar.

Apa yang kita makan memberikan nutrisi untuk kita juga mikrobiota di usus yang jumlahnya triliunan., ucap Dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K).

Cara melengkapi serat anak alergi

1. Makan buah minimal lima porsi buah dan sayur tiap hari. Sebaiknya dikunyah saja, jangan di juz karena akan mengurangi kandungan seratnya. Biasanya saya bikin salad buah atau sop buah kesukaan anak-anak.
2. Makan roti, sereal, beras, dan pasta dari biji utuh (nasi merah, roti gandum utuh).
3. Minum lebih banyak air, karena serat menyerap air dalam tubuh.

Apa saja hambatan perkembangan anak alergi?

Tantangan anak alergi lebih berat harus kuat fisik dan mental agar tetap sehat.

Selain memperhatikan kecukupan serat anak alergi, orang tua juga butuh trik menghadapi emosi anak alergi yang cenderung suka cemas, hiperaktif, kesulitan bicara, konsentrasi kurang, gangguan daya ingat, dan minder.

Begitu pula orang tuanya, kudu bisa mengatasi rasa khawatir yang berlebihan jika sewaktu-waktu gejala alergi anak timbul.

Memang perlakuan anak alergi ini ngga bisa sembarangan seperti anak pada umumnya, tapi orang tua kudu sadar bahwa kestabilan emosi anak bergantung pada bagaimana cara orang tua mengelola emosi dan meespon emosi anak.

Maka dari itu butuh Co-regulation merupakan solusi bantu mengelola emosi anak alergi.

Apa itu Co-regulation?

Berasal dari istilah psikologi yang menggambarkan interaksi hangat dan responsif antara orang tua dan anak.

Gimana cara menjalankan Co-regulation?

Orang tua harus berlatih mengelola emosi dengan cara latihan penanafasan, hadapi dengan rileks.
Berlatih menamai tiap emosi yang dirasakan untuk meminimalisir tantrum
Orang tua tak mudah tersulut emosi ketika anak mulai cemas dan takut sehingga anak merasa orang tua menerima dan memvalidasi emosinya.

Orang tua juga butuh connection before correction berkala. Lakukan 5-10 menit sampai 30-45 menit punya waktu dan kegiatan selfcare emosi agar mampu interaksi hangat ke anak.

Caranya dengan menanyakan gimana perasaannya hari ini? Menyenangkan tidak? Sering ajak ngobrol, pahami keinginan anak agar pikiran anak alergi jadi lebih stabil.

Semoga rangkuman webinar Bicara Gizi 2022 bermanfaat untuk Teman KeluargaMulyana yang punya anak alergi.

21 Replies to “Cara memenuhi serat untuk anak alergi”

  1. iya mba kerasa banget anak2ku hanya doyan sayuran tertentu saja jadinya bikin mamak pusing nih..apalagi kalau inget kecukupan serat ya mba harus dipenuhi

  2. anakku masih susah banget diajak makan sayur, mbak. apa bisa ya sayurnya diganti dalam bentuk suplemen gitu jadinya anak tetap tercukupi kebutuhan seratnya?

  3. Wahh..baru tahu kalau ternyata antibiotik itu bisa memicu alergi juga ya mba. Jadi ingat Tante saya yang kalau konsumsi obat langsung bentol-bentol seluruh badannya.
    Saya sempat khawatir dulu anak saya yg kedua pun begitu karena dari lahir kurang suka susu sapi, tapi alhamdulillahnya bukan karena reaksi alergi..
    Thanks infonya mba

  4. Wahh..baru tahu kalau ternyata antibiotik itu bisa memicu alergi juga ya mba. Jadi ingat Tante saya yang kalau konsumsi obat langsung bentol-bentol seluruh badannya.
    Saya sempat khawatir dulu anak saya yg kedua pun begitu karena dari lahir kurang suka susu sapi, tapi alhamdulillahnya bukan karena reaksi alergi..
    Thanks infonya mba..

  5. memang kudu banyak belajar mengenai konsumsi makanan pada anak ya, karena tumbuh kembang mereka memang sangat berharga. Yuk mari perhatikan makanan anak lagi

  6. memang kudu banyak belajar mengenai konsumsi makanan pada anak ya, karena tumbuh kembang mereka memang sangat berharga. Yuk mari perhatikan makanan anak lagi.

  7. memang kudu banyak belajar mengenai konsumsi makanan pada anak ya, karena tumbuh kembang mereka memang sangat berharga. Yuk mari perhatikan makanan anak lagi yaa

  8. memang kudu banyak belajar mengenai konsumsi makanan pada anak ya, karena tumbuh kembang mereka memang sangat berharga. Yuk mari perhatikan makanan anak lagi pastinya ya mba

Tinggalkan Balasan