BloggerDay 2021 : Wujudkan Keluarga Jempolan di tengah pandemi

keluarga jempolan

BloggerDay 2021 : Wujudkan Keluarga Jempolan di tengah pandemi – Sudah setahun kami lebih banyak mengabiskan waktu di rumah saja. Sebagai orang tua, saya sering merasa kasihan melihat anak-anak. Anak pertama saya yang mestinya bisa bermain dan bereksplorasi bebas bersama temannya di Tamak Kanak-kanak. Kini, harus menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah. Saya khawatir, saat dewasa ia akan menyesal karena kehilangan kebebasan masa kecilnya. Belum lagi, anak-anak merasa bosan harus berlama-lama di depan layar gawai.

Tapi kami masih bersyukur, sebab kami hidup di zaman digital yang mana bisa memanfaatkan teknologi untuk menjalankan berbagai aktivitas dari rumah. Mulai sekolah, mengikuti event, pelatihan online, webinar, dan sebagainya.

Begitu tahu Bloggercrony akan mengadakan Bloggerday 2021 secara virtual. Saya langsung semangat ingin ikut jadi peserta. Melihat di rangkaian acaranya ada virtual family trip ke Universal Studio di USA, saya langsung laporan ke kakak.

“Kakak, mau ikut main-main ke taman bermain di USA ngga?”

“Wah.. mau.. mau.. kesananya naik apa ma?”

“Naik pesawat lah… asik kan”.

Melihat ekspresi antusias anak-anak, bikin hati saya makin mantap mendaftar menjadi peserta BloggerDay 2021.

Pertama kali menjadi peserta BloggerDay 2021

Supaya tak ketinggalan info pendaftaran BloggerDay 2021, saya nyalakan notifikasi dan selalu pantau akun instagram Bloggercrony. Begitu pengumuman pendaftaran telah dibuka, saya segera isi form pendaftaran. Alhamdulillah, saya bisa lolos menjadi salah satu dari 100 peserta.

Bloggerday 2021
Para narasumber,moderator dan sponsor yang mendukung suksesnya Bloggerday2021

Sebetulnya sudah lama, saya ingin mengikuti acara BloggerDay yang rutin diadakan tiap tahun. Tapi terkendala jarak, sehingga keinginan saya mengikuti BloggerDay tahun-tahun sebelumnya pupus. Maklum, 3 anak saya masih balita sehingga masih susah ditinggal, sangat bergantung pada mamanya.

Berhubung tahun ini diadakan virtual, untuk pertama kalinya saya berhasil ikut BloggerDay 2021.

BloggerDay 2021 hanya berlangsung 1 hari, pada 6 Maret 2021 yang berlangsung dari jam 10 pagi hingga jam 5 sore.

Acaranya padat berisi, tak cuma saya aja yang terhibur, anak-anak pun jadi gembira meskipun menghabiskan akhir pekan hanya di rumah.

Setelah pembukaan acara BloggerDay 2021 berlangsung, Bloggercrony mengumumkan Most Wanted Blog Award untuk mengapresiasi blogger yang rajin menulis organik dan membagikan artikelnya di facebook Bloggercrony. Sesi kali ini dipandu oleh mba Gita Siwi.

Tahun ini berhasil diraih oleh Mba Herva Yulyanti. FYI, mom blogger satu ini sudah pernah meraih juara 2 Most Wanted Blog Award Favorit Winner pada BloggerDay 2018. Eamang keren banget mom working satu ini.

Virtual Family Trip ke USA

Tak cuma saya yang seneng, anak-anak juga ikut girang, waktu diajak Kak Idfi Pancani berangkat naik pesawat ke USA. Memang Bloggercrony ini paham betul bagaimana mewujudkan Keluarga Jempolan.

Kak Idfi sudah berpengalaman menjadi tour leader sebelum pandemi. Pembawaanya yang riang, semangat, intonasi suara oke membuat kami fokus menyimak informasi yang ia jelaskan. Saya baru tahu Kak Idfi ini mantan penyiar radio Ardan, pantes pembawaanya keren.

Teman keluargamulyana juga bisa ikut merasakan keseruan virtual tur di berbagai belahan dunia. Informasi lengkap tentang virtual tur, langsung intip instagram @piknikbarengidfi.

Asiknya jalan-jalan ke USA gratis.

Setelah sampai disana, kami diajak berkeliling ke beberapa destinasi wisata menarik di USA. Mulai berkunjung ke White House, naik kapal untuk melihat lebih dekat patung Liberty, mengunjungi indahnya air terjun Niagara, melihat ikan-ikan dalam aquarium raksasa di Georgia Aquarium, berjalan di hutan belantara yang ada dinosaurusnya di Jurassic Park, menonton parade tokoh dalam dongeng di Disneyland, lalu ikutan joget Baby Shark 🦈

Selama virtual tur anak-anak pada duduk anteng, menyimak penjelasan rangkaian tur di USA dari Kak Idfi. Saya juga mendapat wawasan lebih dalam seputar USA.

Pesan untuk calon content creator sukses masa depan

Setelah Virtual Family Tour, kami ishoma sebentar lalu dilanjutkan dengan kuis Kahoot supaya BCC Squad makin fokus menyimak materi selanjutnya yang dimoderatori oleh Mba Helen Simarmata.

Acara dilanjutkan bertajuk “Senjakala Content Creator” oleh Kang Maman Suherman, seorang penulis & pegiat literasi serta Mas Shafiq Pontoh, seorang pegiat media sosial (provetic) tentang bagaimana content creator tetap produktif dan berintegritas selama pandemi, menghindari senjakala.

“Nilai tertinggi apa pun adalah ciri khas, sebagai branding dan identitas. Untuk mencapainya harus punya integritas.”

Kang Maman Suherman

Agar content creator tak mengalami senjakala di segala situasi dan kondisi maka Kang Maman berpesan, ia harus mau beradaptasi dan terus belajar. Bahkan Kang Maman pun ngga malu mengajak anak muda berprestasi untuk berkolaborasi. Memang sekarang bukan lagi era berkompetisi saling menjatuhkan, melainkan era saling dukung lewat kolaborasi.

Jadilah content creator yang punya nilai, untuk itu content creator diminta untuk membekali dirinya dengan literasi dan berusaha berfikir kritis saat mengulas suatu hal. Menyajikan fakta, bukan euforia belaka.

content creator indonesia
Sesi bertajuk Senjakala Content Creator yang membukakan mata saya sebagai pembuat konten

Sosial media dan tantangannya

Sekarang media sosial dijadikan para content creator untuk menyampaikan pesan, ide dan kreatifitas secara bebas. Makanya content creator dituntut untuk memahami pembacanya, supaya konten yang dihasilkan tepat sasaran.

Mas Shafiq juga kasih bocoran tentang menghadapi tantangan dunia content creator dalam 5 tahun kedepan, diantaranya :

~ Konsep Amati, Tiru Modifikasi (ATM) sudah tak sesuai dengan kondisi sekarang. Lebih baik bikin konten yang otentik dan berciri khas. Sehingga orang lain akan lebih mudah mengingatnya.

~ Memahami platform yang dipakai, berikut dengan alogaritmanya. Sekarang semua sosial media menuntut kontinuitas agar mendapat engagement bagus sehingga meningkatkan keterbacaan atas konten yang sudah dibuat.

~ Mengoptimalkan branding dengan strategi SWOT. Tahu akan keunikan diri (strengths) sehingga bisa mengambil peluang menciptakan konten berkualitas. Mengerti kekurangan diri (weaknesses) sehingga mau terus belajar dan beradaptasi. Mampu melihat peluang (opportunities) konten yang selalu dibutuhkan orang lain dan follower. Sanggup mengatasi tantangan (threats) dunia content creator dengan cara terus konsisten berkarya dan menghasilkan karya otentik.   

~ Untuk menjalankan strategi SWOT butuh menerapkan konsep konten yang 5W1H (What, Who, Why, When, Where, How) agar mencapai target pembaca.

~ Tak perlu terpatok pada jumlah follower tapi kurang interaksi maupun trending topic. Lebih baik tepat dalam membidik target yang ingin dituju.

“Pengetahuan bisa dicari, kemampuan bisa dilatih. Wisdom akan didapat seiring pertambahan usia.”


Shafiq Pontoh

Kupas tuntas tantangan pembelajaran jarak jauh (PJJ)

Seperti saya uraikan di awal artikel, sejujurnya saya merasa prihatin jika periode golden age anak-anak hanya dihabiskan di rumah saja. Saya masih belum terima bila kakak saat masuk nanti tiba-tiba sudah duduk di bangku Sekolah Dasar. Tapi mau bagaimana lagi, waktu terus berjalan, supaya tak tertinggal jauh, mau tak mau sekolah dari rumah tetap harus dijalankan.

Saya paham, ibu-ibu diluar sana juga mengalami berbagai tantangan dalam menghadapi PJJ. Mulai anak yang terlihat menyepelekan sekolah, anak merasa bosan belajar degan hanya menyimak layar gawai, anak menjadi kecanduan gawai, motivasi belajar anak menurun karena tak bertemu temannya, sulit menyimak materi pelajaran dan sebagainya.

Ternyata permasalahan di atas juga dirasakan oleh anak-anak mom influencer Kania Safitri. “Untuk permasalahan screen time, aku sudah bikin jadual screen time, yang mana di luar jam itu ngga boleh pegang gawai,“ucapnya.

Seperti mendengar keluh kesah dari para orang tua, BloggerDay 2021 kali ini mengangkat pembicaraan tentang Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Sumber: materi Mba Ifa H. Misbach

Psikolog klinis Mba Ifa H. Misbach bilang, untuk mengatasi tantangan PJJ sebaiknya ada komunikasi dua arah antara guru dan wali murid. Sehingga guru bisa mencari solusi tepat bagaimana mengatasi permasalahan anak selama PJJ.

“Bila anak merasa kesulitan belajar saat SD coba dicek dulu apakah ada masalah perkembangan anak? Apakah anak punya masalah perkembangan sensorimotorik?”

Psikolog klinis, Ifa H. Misbach

Perkembangan sensorimotorik yaitu kemampuan sel saraf sensorik yang bertugas menghantarkan informasi ke otak, lalu sel saraf motorik untuk menghantarkan hasil terjemahan otak ke organ tubuh yang akan digerakkan. Rangsangan pada sel saraf sensorik ini harus melalui kepekaan kelompok organ indra yang merupakan bagian dari kecerdasan tubuh.

Mengenali 12 indera. Sumber : materi Mba Ifa H. Misbach

Dari diagram di atas bisa dilihat, untuk anak usia 0-7 tahun seperti anak saya sebetulnya ngga perlu memaksakan diri untuk belajar calistung. Sebab kebutuhan dominan anak usia 0-7 tahun sejatinya seputar area berwarna merah yaitu stimulasi motorik kasar, motorik halus, sensori, security.

Untuk mendukung perekembangan motorik kasar dan halus anak, biasanya saya ajak bermain di rumah. Untuk motorik kasar saya sewakan permainan yang bisa bantu menguatkan otot tangan dan kakinya serta melatih keseimbangan. Sedangkan untuk motorik halus saya sering berikan permainan puzzle, meronce, bongkar pasang, melipat kertas dan sebagainya.

sewa mainan anak
Supaya energi anak tersalurkan dan mengasah motoriknya, saya sewakan mainan anak

Penting untuk mencari tahu apa penyebab anak berlaku seperti itu, agar orang tua bisa mengambil solusi tepat tanpa emosi. Misalnya, siapa tahu anak belum sarapan makanya kurang bisa menyimak pelajaran maskimal.

Mengetahui potensi anak masing-masing itu juga kunci, agar orang tua bisa fokus pada kelebihan anak, bukan fokus pada kekurangannya. Sejatinya tiap anak itu istimewa dengan caranya masing-masing.

Materi dari Mba Ifa H. Misbach betul-betul menyadarkan saya bahwa saat mengajak anak belajar sebaiknya ia harus dalam kondisi siap (tidak lapar, tidak mengantuk, tidak sakit) sehingga anak lebih mudah menyerap pelajaran. Dan harus dilakukan dengan cara yang fun, sebab anak usia TK masih masanya senang bermain dan bergerak.

Saat BloggerDay 2021, kami diminta untuk membawa bolpoin. Saya kira untuk mencatat di kertas, ternyata bolpoin tadi dipakai untuk mempraktikkan latihan menulis abjad ke anak-anak. Menulisnya pun bukan di kertas, melainkan berupa gerakan tangan dalam menuliskan abjad. Tujuannya agar tangan anak terlatih sebelum menulis di kertas.

Makanya saya selalu diwanti-wanti sama orang tua, sebelum sekolah anak kudu sarapan dulu, ngga hanya minum susu. Supaya anak mampu menyerap dan mengikuti pelajaran dengan baik.

Lebih dekat dengan Bloggercrony

Pertama kali kenal lebih dekat dengan Bloggercrony, ketika mngikuti acara ISEF 2018 di Surabaya. Disana saya bisa bertatap muka langsung bersama Founder Bloggercrony, mba Wardah Fajri atau biasa disapa mba Wawa dan Co-Founder Bloggercrony, mas Satto Raji atau biasa dipanggil mas Satto.

Dari acara tersebut, akhirnya saya diterima menjadi anggota BCC Squad asal non jabotabek.

Sebetulnya Bloggercrony sendiri sudah ada sejak tahun 2015, sebelum saya mulai ngeblog di tahun 2016.

Yang saya rasakan saat bergabung menjadi anggota BCC Squad adalah rasa kekeluargaan yang tinggi. Tak hanya sebagai komunitas blogger, Bloggercrony betul-betul mengayomi BCC Squad melalui program-programnya. Sesuai dengan visi Bloggercrony yaitu mendukung semangat blogging, networking dan empowering.

Berikut program yang sudah berjalan di Bloggercrony

BloggerView

Kegiatan kopdar BCC Squad yang difasilitasi oleh pihak ketiga baik itu brand, klien maupun pakar yang sifatnya kerja sama. Sistemnya, blogger akan memuat artikel untuk publikasi kebutuhan dari pihak ketiga. Berhubung sekarang pandemi, maka kopdar BCC Squad lebih banyak dilakukan secara virtual.

BloggerHangout

Kegiatan kopdar BCC Squad yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan seputar blogging dan seputar content creator. Akan ada praktisi yang terlibat untuk berbagi wawasan, tips, trik agar blogger bisa naik kelas. BCC Squad yang punya keahlian khusus juga bisa menjadi narasumber. Misi saling berbagi, networking dan empowering ada dalam BloggerHangout.

Saya bersyukur pernah mengikuti BloggerHangout dengan materi keren sebanyak 2 kali. Bertema Mentoring Layout Blog Ciamik bersama Teh Langit dan Menjadi Foodies serta mengenal Dark Mood Photography bersama Masolo. Keduanya diadakan melalui zoom meeting dengan peserta terbatas.

Bloggercare

Lewat Bloggercare, Bloggercrony mengajak BCC Squad untuk menyumbangkan tulisan, mengangkat isu dan potensi lokal yang kurang mendapat perhatian media mainstream. Bloggercrony akan memfasilitasi BCC Squad untuk menuliskan berbagai isu dan topik sebagai bentuk kepedulian blogger.

Bila tak bisa menyumbang materi, setidaknya masih bisa mendonasikan tenaga, waktu, dan tulisan untuk mencapai target Bloggercare. Ada program penggalangan dana untuk membantu sesama yang membutuhkan.

Beberapa waktu lalu beberapa kali terjadi bencana alam, Bloggercrony selalu sigap menggalang dana dan saya salut dengan sesama BCC Squad yang rela meluangkan tenaganya untuk datang langsung ke lokasi menjadi perwakilan dari Bloggercrony.

Dalam BloggerDay 2021 juga diadakan galang dana untuk membantu sesama rekan blogger yang sedang ditimpa musibah seperti sakit dan terkena bencana.

Bloggerpreneur

Bloggerpreneur
Bloggerpreneur yang mendukung suksesnya BloggerDay 2021

Program yang memfasilitasi blogger yang memiliki usaha. Bloggerpreneur difasilitasi untuk promosi melalui Bloggercrony, baik secara mandiri maupun kerja sama. Tiap sabtu, Bloggercrony juga memfasilitasi Bloggerpreneur untuk promosi dengan program MarketDay di WhatsApp Grup BCC.

Salut dengan Bloggercrony yang selalu mendukung kegiatan usaha blogger melalui Bloggerpreneur. Bahkan pembagian hadiah untuk BCC Squad peserta BloggerDay 2021 dibagi rata, agar semua peserta mendapat bagian. *Tepuk tangan.

Tak lengkap rasanya, kalau belum berkenalan dengan Bloggerpreneur yang ikut menyukseskan BloggerDay 2021. Berikut hadiah yang sudah diberikan Bloggerpreneur di BloggerDay 2021:

Ada puding hias dan baked pasta size family dari @anesacooking, mukena cantik @asiboostertea, shopping bag dari @aykoprojects, pot upcyplast & tanaman kaktus/sukulen dari @makarame, MKP Pulau Buru dan gula batu Sumiah khas Jogja dari @duorajistore, hampers kue kering dari @dapursesukahati, paket foto produk dari @katalensaku.photoworks.

Hadiah aksesoris keren dari @ebigsoo_fashion_ dan @geraiaksesoris2, ragam sambal dari @resepdapurayah, masker kain anak dan dewasa dari @hennahijab_collection, @kitatama.id, @sreehandmate, kopi khas Indonesia dari @photo_coffee_.

Terima kasih Bloggercrony yang sudah memberi kesempatan pada saya untuk ikut serta dalam BloggerDay 2021, menyajikan rangkaian acara BloggerDay dengan nara sumber yang mampu mewujudkan visi Keluarga Jempolan secara nyata.

Tentunya butuh dilatih berkelanjutan supaya hasilnya terlihat. Semoga selepas mengikuti BloggerDay saya mampu melewati segala tantangan PJJ dan mampu mengaplikasikan ilmu dari Kang Maman dan Shafiq Pontoh agar menjadi content creator berintegritas dan fokus menciptakan konten otentik.

Acara BloggerDay 2021 berlangsung lancar dan tepat waktu berkat dukungan dari Kitatama event. Terima kasih @kitatama.id

Happy Anniversary ke 6 Komunitas Bloggercrony Indonesia, semakin solid, sukses, terus menginspirasi dan berbagi untuk sesama.


One Reply to “BloggerDay 2021 : Wujudkan Keluarga Jempolan di tengah pandemi”

  1. Aku udh baca bbrp review ttg acara blogger ini, dan nyeseeel kenapa ga pernah ikutaan hahahaha. Seruuuu ya mba. Padahal aku udh lama juga jd member blogger crony, tp aktifnya ga terlalu. Jd pgn lebiiih aktif lagi posting tulisan di sana juga.

    Seru amaaaaat bisa virtual ke Amerika :D. Walo hanya virtual, tp aku sekali ikutan yg begini dan seru juga kok. Setidaknya jd tahu tempatnya secara lgs yaaa :D. Trus lgs bikin target selesai pandemi kesana hahahha.

    Akupun sedih ini, anakku yg bungsu kayaknya ga ngerasain TK kalo nanti udh bisa masuk sekolah. Abisnya kalo dipaksain juga, aku ga rela dia masuk tp pandemi blm selesai, anak2 blm vaksin. Sereeem bayanginnya :(. Jd hrs ikhlasin dia ttp bljar di rumah dulu

Tinggalkan Balasan