Ingin seperti apakah kita saat tua nanti ?
Datangnya penyakit memang tidak bisa kita prediksi. Bisa saja sejak muda kita sudah terserang penyakit yang serius seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, kanker, dan lain sebagainya. Kalau dipikir-pikir memang jenis penyakit serius tersebut biasa diderita oleh orang lanjut usia. Tetapi tidak dipungkiri penyakit serius akan dapat datang dengan mudah, jika di waktu muda kita cenderung untuk mengabaikan kesehatan kita.
Masih banyak saya temui kerabat yang mengatakan seperti ini kepada saya ketika makan bersama, “Sudah makan aja (jerohan daging) mumpung masih muda gak pa-pa, nanti kalo sudah tua ga bisa makan-makan (jerohan daging) lagi”.
Sudah tau dong jerohan daging itu apa? Iya.. bagian dalam hewan kecuali otot dan tulang. Ada beberapa bagian jerohan yang kurang baik untuk dimakan jika dikonsumsi secara berlebihan, seperti ati rempela, babat, usus. Ati ampela ini mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang mampu menyumbat pembuluh darah menuju jantung. Jika sering dikonsumsi maka tidak heran, cepat atau lambat penyakit jantung akan datang dengan mudah. Sekarang tergantung dari pribadi masing-masing, bagaimana cara mengontrol godaan tersebut.
Sebagian besar penduduk di Indonesia memasuki masa pensiun jika sudah memasuki umur 55 sampai dengan 60 tahun. Bahkan ada beberapa profesi yang memberikan usia pensiun lebih panjang lagi, karena ilmu dari orang tersebut masih dibutuhkan oleh pemberi kerja seperti dokter spesialis, pengajar, dosen, guru besar, ilmuan.
Ketika mendekati usia pensiun masih banyak diantara kita yang justru takut mengalaminya. Terbukti dengan hasil survei yang dilakukan oleh HSBC. HSBC Indonesia telah melakukan survei terhadap persiapan yang dilakukan masyarakat Indonesia dalam menyambut hari tuanya. Hasilnya, satu dari tiga orang yang menjadi responden survei mengaku belum siap memasuki usia pensiun nanti.
Head of Retail Banking and Wealth Management HSBC Indonesia Blake Hellam mengungkapkan masyarakat Indonesia paling mengkhawatirkan kesehatan di masa tua karena belum menyiapkan antisipasi.
“Sebanyak 64 persen responden memiliki kekhawatiran terbesar atas kondisi kesehatan fisik, setelah itu mengkhawatirkan kesehatan keuangan, dan khawatir kualitas hidupnya turun ketika mereka tak produktif lagi,” jelas Hellam di Jakarta, Selasa (12/4).
Pertanyaannya sekarang, ingin bekerja sampai umur berapakah kita?
Siapa yang tidak mengenal orang ini? hayoo..orang terkaya di dunia nomor 3 saat ini dengan kekayaan $76 billion. Bapak Warren Buffett ini sukses menduduki peringkat nomor 2 versi majalah forbes selama 15 tahun berturut-turut. Di usianya ke 86 tahun, beliau masih bisa mempertahankan kondisi finansialnya dengan baik. Siapa sangka, pria yang memulai investasi sejak 11 tahun, memiliki kebiasaan tetap hidup sederhana hingga saat ini.
Kadang pertanyaan diatas muncul di kepala kita. Namun seringkali dilupakan begitu saja ketika sudah dihadapkan dengan beragam aktifitas keseharian kita. Hingga tiba-tiba, tidak disadari usia sudah mulai memasuki masa lanjut usia.
Realita mengenai kondisi kehidupan masyarakat usia senja di Indonesia bisa ditonton di video ini.
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=TKdmccMobys?rel=0&controls=0&w=560&h=315]
Proses menuju bahagia di hari tua itu seperti seorang mahasiswa.
Jika selama kuliah, selalu mematuhi dosen, rajin belajar, selalu mengikuti jadwal perkuliahan, selalu memperhatikan materi kuliah yang diberikan oleh dosen maka tidak heran jika hasil akhirnya akan berbuah manis. Seperti lulus tepat waktu, mendapatkan nilai yang memuaskan hingga lulus berpredikat dengan pujian. Dan berkerja di tempat yang di cita-citakan.
Sebaliknya jika selama kuliah sering membolos, sering telat datang ke perkuliahan, tidak konsentrasi saat dosen menerangkan, hasil yang didapatkan juga berbeda dengan mahasiswa yang rajin kuliah. Seperti mendapatkan nilai yang jelek, telat lulus bahkan drop out atau dikeluarkan dari universitas sebelum berpredikat lulus menjadi sarjana.
“Sesungguhnya, apa yang akan didapatkan di hari tua adalah hasil akhir dari proses kehidupan di masa muda.”
Ingin merasa bahagia di hari tua ?
“Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian.”
Jika ingin merasa bahagia baik secara lahir dan batin saat tua, perlu bersusah-susah menyiapkan bekal terlebih dahulu sejak muda, yang meliputi
1. Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat, dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Mulai kebiasaan makan, jam tidur, olahraga. Untuk makan yang harus diperhatikan adalah pengaturan waktu, pola dan menu makanan.
“Kunci sehat adalah mengonsumsi makanan dengan jumlah dan gizi seimbang. Masalahnya, tak banyak yang paham bahwa ketika dewasa, seseorang tak perlu mengonsumsi karbohidrat dengan kalori tinggi seperti saat masih anak-anak, kecuali pekerjaan orang itu kuli,” kata Dr. Tan Shot Yen, yang merupakan ahli nutrisi dalam talksow kesehatan bertema ‘Healthy Resolution 2016: Lose Weight Naturally’ di Maxx Box, Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, Minggu (14/2).
“Orang dewasa, memang tetap butuh karbohidrat untuk sumber energi. Hanya saja, pilih karbohidrat yang tidak mengandung pati. Karbohidrat yang mengandung pati, seperti nasi, singkong, ubi, talas, dan jagung, mengandung kalori tinggi.
“Ganti nasi dengan sumber karbohidrat yang mengandung kalori rendah, seperti sayuran dan buah. Untuk pengganti nasi, bisa makan 500 gram sayur selada mentah. Itu mengandung kalori rendah, tapi cukup bikin perut kenyang sampai tiba waktu makan berikutnya,” jelas dr.Tan.
Sebagai contoh, menu lengkap untuk sarapan atau makan siang atau makan malam yang sehat. “Lengkapi menu 500 gram selada mentah dengan satu buah timun, dan satu buah tomat, sebelah buah alpukat, serta protein dari sepotong ayam pepes atau bakar, serta semangkuk sayur sop atau soto ayam atau sayur bening,” papar dr.Tan.
Dengan kalori rendah, tidak akan terjadi penumpukan lemak di tubuh. Sementara itu, serat dari sayur akan menahan tubuh lebih lama menghasilkan gula darah. “Ini tentunya akan mencegah tubuh menderita diabetes,” tegas dr.Tan.
“Karena itu, saya tidak menganjurkan buah sebagai camilan. Makanlah buah bersamaan dengan waktu makan. Pilihlah buah apel, pir, dan alpukat karena tidak mengandung fruktosa tinggi,” jelas dr. Tan. Dr. Tan tidak merekomendasikan buah yang rasanya terlaku manis arena mengandung fruktosa, gula sederhana yang tinggi.
“Sayuran dan buah berwarna warni mengandung antioksidan tinggi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penuan dini sehingga kita tidak cepat sakit dan tidak cepat tua,” jelas dr. Tan.
Pola makan sehat tersebut, kata dia, juga harus dipadukan dengan olahraga. “Pilih olahraga seperti jalan cepat, sepeda statis, atau berenang. Pokoknya yang tidak membebankan lutut terlalu berat, karena untuk orang dewasa tulang rawan di lutut memiliki keterbatasan untuk menahan beban tubuh,” tegas dr. Tan.
Untuk jam tidur yang baik, penelitian yang dilakukan oleh Kripke, dan tim di California, Amerika Serikat serta Universitas Wincosin, Amerika Serikat yang mendapatkan bahwa risiko kematian meningkat pada waktu tidur 8 jam atau lebih, atau tidur kurang dari 7 jam. ini angka kematian terendah didapatkan pada wanita dan pria yang mempunyai durasi tidur 7 jam, atau lebih tepatnya antara 6,5-7,4 jam per malam. Jadi jam tidur yang ideal adalah paling lama 7 jam per hari.
2. Harmonis dengan keluarga
Membina hubungan yang harmonis dengan seluruh anggota keluarga mempunyai peran penting untuk kebahagiaan di masa tua. Banyak para orang tua merasa kesepian ketika ditinggal anak-anaknya menikah dan mereka sibuk dengan keluarganya sendiri. Bahkan tidak jarang saya dengar, ada orang tua yang tinggal di panti jompo karena anak-anaknya tidak bisa atau mau mengurusinya. Setelah saya telusuri, ternyata ada beberapa di antara mereka yang hubungannya kurang harmonis dengan anak-anaknya sehingga membiarkan orang tuanya tinggal sendirian serta dalam kondisi tidak terawat dengan baik.
Jadi penting bagi kita sebagai orang tua untuk bersikap baik, penuh kasih sayang, dan perhatian kepada anak-anak sepanjang waktu. Tugas kita sebagai anak adalah bercermin, ingatlah suatu saat kita kelak akan menjadi tua, jika kita tidak ingin diperlakukan seperti itu (membuat orang tua sedih) atas perilaku anak-anak kita kelak maka jangan perlakukan orang tua seperti itu.
“Perlakukan orang tua dengan penuh kesabaran selayaknya mereka telah merawat kita sejak kecil. “
3. Berfikir positif
Pikiran dapat menyebabkan munculnya gejala fisik. Contohnya, ketika merasa takut atau cemas bisa muncul tanda-tanda seperti denyut jantung menjadi cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), mual atau ingin muntah, gemetaran (tremor), berkeringat, mulut kering, sakit dada, sakit kepala, sakit perut, napas menjadi cepat, nyeri otot, atau nyeri punggung. Gejala fisik tersebut disebabkan oleh meningkatnya aktivitas impuls saraf dari otak ke berbagai bagian tubuh. Selain itu, pelepasan adrenalin (epinefrin) ke dalam aliran darah juga bisa menyebabkan gejala fisik.
Dalam agama juga dianjurkan untuk selalu berpikir positif terhadap segala suatu kondisi yang menimpa kita. Jika kita memandang suatu permasalahan dengan fikiran positif maka otak dapat berfikir jernih dan tubuh kita akan akan mendukungnya. Sebaliknya jika kita memandang permasalahan dari segi negatifnya terlebih dahulu maka otak tidak dapat berfikir sebagaimana mestinya dan apa yang dihasilkan juga negatif.
“Penting bagi kita untuk menanamkan fikiran positif sepanjang waktu dalam menghadapi segala sesuatu situasi dan kondisi”.
4. Merencanakan keuangan dengan tepat
Menurut Godo Tjahjono, SE, M Si, RFC, seorang praktisi bisnis dan keuangan. Persentase yang harus ditabung atau saving ratio berkisar antara 10-50 persen. Perhitungannya memerhatikan 3 aspek.
Pertama, jumlah dana tabungan yang sudah dimiliki saat ini.
Kedua, besarnya cicilan yang masih ada.
Ketiga, tujuan keuangan yang ingin dicapai dalam 5-25 tahun ke depan.
Kita bisa membagi tabungan untuk beberapa tujuan, yakni;
Pertama, kita harus memiliki dana darurat, minimal 3-6 kali pengeluaran keluarga per bulan dalam bentuk tabungan atau pun deposito. Bila belum ada, usahakan sekuat tenaga untuk memilikinya dengan menabung dalam persentase 30-50 persen hingga dana ini terbentuk.
Kedua, bila kita memiliki cicilan rumah dan kendaraan, usahakan besarnya jangan melebihi 30 persen dari pendapatan sehingga masih bisa berusaha untuk menyisihkan sekitar 10 persen untuk tabungan.
Ketiga, bila kita menabung untuk biaya sekolah anak atau dana pensiun, buatlah perkiraan berapa nilai uang yang akan Anda butuhkan nanti dan menabunglah secara rutin sesuai dengan estimasi.
Rencanakan kebahagiaan di hari tua bersama BPJS Ketenagakerjaan
Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial yang dijamin oleh Pemerintah, BPJS Ketenagakerjaan mempunyai visi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kebanggaan Bangsa, yang amanah, bertatakelola baik serta unggul dalam operasional dan pelayanan.
Dengan misi untuk melindungi dan menyejahterakan seluruh pekerja dan keluarganya, meningkatkan produktivitas dan daya saing pekerja, mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional.
Percayakan kebahagiaan hari tua bersama program BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Hari Tua (JHT).
Salah satu program unggulan dari BPJS Ketenagakerjaan adalah Jaminan Hari Tua (JHT) disamping program unggulan lainnya seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM). Program ini ditujukan pada pekerja penerima upah dan bukan penerima upah (pemberi kerja) yang sifatnya wajib sebagaimana telah diatur dalam pasal 13 Undang-Undang nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
“Pemberi kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, sesuai dengan program jaminan sosial yang diikuti.”
Hak sebagai peserta program jaminan sosial diatur dalam pasal 16 Undang-Undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
“Setiap peserta berhak memperoleh manfaat dan informasi mengenai pelaksanaan program jaminan sosial yang diikuti”.
Jika perusahaan tempat berkerja tidak mendaftarkan karyawannya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan maka dapat dikenakan sanksi administratif.
Sanksi administratif itu dapat berupa :
- Teguran tertulis, yang dilakukan oleh BPJS.
- Denda; dan/atau, yang dilakukan oleh BPJS.
- Tidak mendapat pelayanan publik tertentu, yangdilakukan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah atas permintaan BPJS.
Sanksi tidak mendapat pelayanan publik tertentu yang dikenai kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara meliputi
-
- Perizinan terkait usaha
-
- Izin yang diperlukan dalam mengikuti tender proyek;
-
- Izin memperkerjakan tenaga kerja asing;
-
- Izin perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh; atau
- Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Rencanakan sejahtera saat pensiun dengan program BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Pensiun.
Sekilas program ini hampir sama dengan Jaminan Hari Tua (JHT). Namun kenyataannya berbeda.
Program ini diperuntukkan hanya untuk pekerja yang menerima upah baik dari perusahaan maupun perseorangan.
Ada banyak manfaat yang diberikan dalam jaminan pensiun
1. Manfaat Pensiun Hari Tua (MPHT)
Berupa Uang tunai bulanan yang diberikan kepada peserta (yang memenuhi masa iuran minimum 15 tahun yang setara dengan 180 bulan) saat memasuki usia pensiun sampai dengan meninggal dunia;
2. Manfaat Pensiun Cacat (MPC)
Berupa Uang tunai bulanan yang diberikan kepada peserta (kejadian yang menyebabkan cacat total tetap terjadi paling sedikit 1 bulan menjadi peserta dan density rate minimal 80%) yang mengalami cacat total tetap akibat kecelakaan tidak dapat bekerja kembali atau akibat penyakit sampai meninggal dunia. Manfaat pensiun cacat ini diberikan sampai dengan meninggal dunia atau peserta bekerja kembali.
3. Manfaat Pensiun Janda/Duda (MPJD)
Berupa Uang tunai bulanan yang diberikan kepada janda/duda yang menjadi ahli waris (terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan) sampai dengan meninggal dunia atau menikah lagi, dengan syarat tertentu.
4. Manfaat Pensiun Anak (MPA)
Berupa Uang tunai bulanan yang diberikan kepada anak yang menjadi ahli waris peserta (maksimal 2 orang anak yang didaftarkan pada program pensiun) sampai dengan usia anak mencapai usia 23 (dua puluh tiga) tahun, atau bekerja, atau menikah dengan kondisi tertentu.
5. Manfaat Pensiun Orang Tua (MPOT)
Manfaat yang diberikan kepada orang tua (bapak / ibu) yang menjadi ahli waris peserta lajang, bila masa iur peserta lajang kurang dari 15 tahun, masa iur yang digunakan dalam menghitung manfaat adalah 15 tahun dengan ketentuan memenuhi minimal kepesertaan 1 tahun dan memenuhi density rate 80%.
6. Manfaat Lumpsum
Peserta tidak berhak atas manfaat pensiun bulanan, akan tetapi berhak mendapatkan manfaat berupa akumulasi iurannya ditambah hasil pengembangannya apabila:
- Peserta memasuki Usia Pensiun dan tidak memenuhi masa iur minimum 15 tahun
- Mengalami cacat total tetap dan tidak memenuhi kejadian cacat setelah minimal 1 bulan menjadi peserta dan minimal density rate 80%.
- Peserta meninggal dunia dan tidak memenuhi masa kepesertaan minimal 1 tahun menjadi peserta dan minimal density rate 80%.
7. Manfaat Pensiun diberikan berupa manfaat pasti yang ditetapkan sebagai berikut:
- Untuk 1 (satu) tahun pertama, Manfaat Pensiun dihitung berdasarkan formula Manfaat Pensiun dan,
- Untuk setiap 1 (satu) tahun selanjutnya, Manfaat Pensiun dihitung sebesar Manfaat Pensiun dihitung sebesar Manfaat Pensiun tahun sebelumnya dikali faktor indeksasi.
Sekarang saldo Jaminan Hari Tua sudah bisa dicek melalui smartphone. Tinggal diunduh melalui play store bagi pengguna android, app store bagi pengguna iOs, serta blackberry App World bagi pengguna blackberry.
Selengkapnya mengenai program unggulan BPJS bisa ditonton di video ini.
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=RF7LocycMdk?rel=0&controls=0&w=560&h=315]
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog BPJS Ketenagakeraan
Sumber referensi dan gambar :
http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id
http://www.hukumonline.com
https://pixabay.com
http://news.okezone.com
http://www.bbc.com/
http://www.dailymail.co.uk
http://www.alodokter.com
http://www.klikdokter.com
http://www.cnnindonesia.com
http://finance.detik.com/
http://female.kompas.com
Wah baru tahu saldo BPJSTK sudah bisa dilihat via smartphone, jadi penasaran lihat saldoku. Kebetulan mau kuambil dalam waktu dekat ini. Jumlahnya udah lumayan.
Buruan dicek mba saldonya 😁, syarat cairin JHT ada di video bawah sendiri ya.. Nah saya juga pengen cairin saldonya. Kalo uda berhasil tulis di blog ya, nanti saya ngikut..
Meskipun BPJS Ketenagakerjaan bisa digunakan sebagai dana pensiun di hari tua, tetapi saya masih menunggu testimoni dari para peserta BPJSTK yang sudah menggunakan dana pensiunnya untuk hari tua.
Hampir semua kawan saya yang sudah mencairkan jaminan BPJSTK-nya, melakukannya karena berhenti bekerja di perusahaan itu dalam usia yang relatif masih produktif, bukan karena usia pensiun.
Selamat menemukan mba, coba berteman dengan perkumpulan pensiunan pegawai Indonesia (Saran aja) 😁 BTW ini belum ada pengumuman ya?
[…] bayi dan balita, alat medis penunjang kesehatan, yang mana tak bisa dibiayai dengan program kartu BPJS atau […]