Beberapa minggu lalu, saya baru saja menyambangi salah seorang teman yang baru saja menunaikan ibadah haji. Sebagai orang yang punya cita-cita menjejakkan kaki ke Tanah Suci saya pun kepo gimana sih kondisi jemaah haji pasca copid yang katanya membludak tahun ini dan sempat viral menu makanan di Arafah yang ala kadarnya serta jam pembagian yang sangat telat sampai tengah malam baru dapat makan malam. Kata teman saya, “Dapat makan aja udah alhamdulillah”. Muka saya langsung senyum kecut sambil bayangin waduh hebat para jemaah haji yang bisa khusuk menunaikan ibadah dan staminanya tetap fit meskipun ngga kebagian jatah makan.
Bersyukur bisa berangkat haji 2023
Karena teman saya sudah umroh lebih dulu di tahun lalu, sehingga ia dan suami bisa lebih siap menata batin dan fisik agar ibadah berjalan lancar. Ujian orang berhaji beragam, teman saya lagi-lagi mengingatkan kami yang insyaAllah akan menyusul kesana agar hati-hati menjaga aurat agar tak kena denda DAM. Aminin kencengg.
Banyak jemaah haji, khususnya perempuan yang lupa bahwa saat berwudhu di tempat wudhu khusus perempuan pun harus menjaga aurat agar terhindar dari dam kafarat yaitu mengerjakan sesuatu yang diharamkan selama masa ihram.
Kalau pun mau berwudhu di tempat wudhu umum sebaiknya tetap pakai kaos kaki, hijab, tidak menyingsingkan pergelangan tangan. Lebih baik basahi saja kaos kaki, kerudung, serta lengan tangan setelahnya pasti cepat kering kok!, ucap teman. Mungkin karena suhu disana selalu panas dan banyak kipas angin dimana-mana sehingga pakaian yang basah jadi cepat kering.
Atau bisa wudhu di kamar mandi. Caranya dengan menyiram lebih dulu di lantai dan dinding lalu niat berwudhu.
Sepertinya hal sepele ya, tapi dampaknya luar biasa. Mereka yang lalai lebih memilih membayar dam daripada hajinya tak diterima, tak ada pilihan lain. Catet!
Barang yang harus dibawa saat berhaji atau umrah
Teman saya juga berbagi tips barang bawaan apa saja yang wajib dibawa agar mengurangi ketidaknyamanan selama ibadah disana, terutama saat ibadah di Padang Arafah.
Kipas angin kecil
Untuk menghindarkan dari keringat berlebih memang sebaiknya tiap jamaah membawa kipas angin portabel yang bisa dibawa kemana-mana. Apalagi sekarang ada kipas angin portabel yang bisa dikalungin, makin nyaman ibadahnya.
Handuk kecil
Handuk kacil atau lap muka selalu dibawa kemana-mana untuk melap muka habis berwudhu, lap keringat. Wajib ada di tas kecil jamaah.
Wadah semprotan kecil
Mumpung bisa refil air zam-zam sepuas-puasnya, jadikan air zam-zam sebagai face mist agar muka jamaah selalu lembab. Tahu sendiri cuaca disana ektrim, tak sedikit yang mengalami masalah kulit kering selama ibadah di Tanah Suci. Kata teman saya nyemprotin air zam-zam di depan kipas angin rasanya sejuk dan nikmat meskipun lagi himpit-himpitan sama jamaah lainnya.
Kompres dingin
Kalau nemu es batu banyak disana jangan disia-siain begitu aja, masukin ke wadah kompres dingin. Akan sangat berguna buat mengatasi pegal-pegal selama disana. Terutama bermanfaat buat ngademin kepala ketika mulai kepanasan biar ngga meledak jadi emosi. Ckck.
Celana dalam
Buat menghindari najis, tak ada salahnya buat bekal celana dalam sekali pakai buat jaga-jaga. Agar lebih praktis dan ringan sebaiknya pilih celana dalam sekali pakai yang selalu ada di dalam tas dan dibawa kemana-mana.
Sementara 5 barang itu dulu barang yang sering terlupakan dibawa waktu melaksanakan ibadah haji atau umrah. Teman KeluargaMulyana mau menambahkan barang bawaan yang penting dibawa saat haji atau umrah juga? Silahkan bantu tulis di kolom komen ya. Terima kasih banyak.