Bakso bal ballan dekat Alun-Alun Surabaya

Sebagai pecinta bakso, kemana saja saya baru tahu bakso bal ballan yang viral di TikTok! Eh, ternyata bakso ini baru dibuka tahun 2019 tapi udah punya 3 cabang. Kami makan bakso Bal Ballan setelah Zangradi, tempatnya masih satu lokasi dengan klinik Pusura Yos Sudarso. Karena kami pulang dari TP lewat depan sini, makanya suami ngajakin kami makan disana. Suami dan teman kantornya sering pesan disini buat dimakan di kantor.

Kalau Teman KeluargaMulyana habis jalan-jalan ke Alun-Alun Surabaya atau dari naik perahu di Taman Prestasi tinggal nyebrang jalan kaki ke arah Klinik Pusura yang di pojokan jembatan. Deket ngga sampai 300 meter.

Baca juga : Jalan sore di Alun-alun Surabaya

Baca juga : Taman Prestasi, bermain sambil melihat pesawat tempur Surabaya

Yang bikin istimewa bakso balballan

Penasaran sama review orang-orang yang sudah pernah menyantap bakso balballan saya pun googling, ternyata ada akun instagramnya dan sempat direview oleh food instagramer dan TikTokers. Di salah satu postingan video disebutkan kalau bakso viral ini sempat bikin orang antri satu jam. Byuhh.. demi bakso kok yo mbelani uwong-uwong iki.

Yang bikin istimewa bakso balballan adalah bakso kasarnya, jerohan, dan kuahnya gurih. Bakso kasarnya terbuat dari tetelan, jerohan, dan lemak. Bisa beli tetelannya juga. Terus harganya juga masih ramah kantong, per bakso harganya lima ribu, gorengan, dan tahunya seribu an. Terus pembeli harus antri buat ambil bakso dan bawa sendiri ke meja meskipun banyak pegawai yang seliweran. Kalau saya perhatikan, pegawai hanya bertugas beresin makanan, bikin minuman, antar minuman, cuci piring sama masak. Padahal kalau dilihat-lihat pegawainya juga banyak.

Review bakso balballan

Begitu sampai di lokasi saya bagian cari tempat sama anak-anak karena memang pembelinya datang silih berganti. Kesalahan kami adalah waktu mencari tempat, saya ngga sampai nengokin ke bagian dalam. Begitu saya lihat ada tempat duduk yang kosong di luar, langsung kami tempati.

Sayangnya tempat duduk yang di luar ini kondisinya kurang oke. Banyak sampah tisue bekas orang-orang dibuang di bawah meja, belum lagi botol minuman, sedotan sampai berserakan dimana-mana. Kakak sampai protes minta pindah tempat duduk di bagian belakang karena banyak sampah di bawahnya.

Pas kami pindah tempat duduk menjelang mau habis baksonya kakak lagi-lagi protes, katanya bau sampah. Kalau saya telusuri sebetulnya baunya berasal dari tempat samping kami yaitu kali tapi ditutupi oleh seng. Meskipun sudah ditutupi baunya. Naudzubillah, khas bau got emang bikin ngga nafsu makan. Harusnya kami pilih tempat di bagian dalam bukan di luar.

Suami pesan 3 bakso kasar dan 1 gorengan di tiap mangkuk bakso. Per mangkuk total 16 ribu. Minumnya air mineral kemasan yang sudah tersedia di meja.

Bakso sangat berlemak

Namanya bakso kasar pasti lebih berlemak. Tapi bakso balballan ini lebih berlemak dibandingkan bakso kasar yang pernah saya icipi. Kasarnya tetelan, ngga ada bagian halusnya sama sekali. Terus pas saya buka warna baksonya agak pink. Entahlah sudah matang atau belum.

Kalau saya lihat dari review orang-orang ada yang bilang baksonya barusan dicemplungin sebentar jadi nampak seperti belum matang. Selain berlemak, rasa baksonya asin dan full of micin. Kuahnya juga agak asin, makanya saya tambahin air agar ngga asin.

Rasa kuahnya seperti sudah ditambahin air berkali-kali sehingga kuah kaldunya kurang terasa. Mana saya tambahin air lagi karena keasinan.

Gorengannya terbuat dari bakwan tepung ang dibalut kulit pangsit, rasanya seperti gorengan kebanyakan.

Harus tahan antri dan bawa bakso sendiri

Yang bikin antri waktu pesan bakso itu karena self sevice, seperti makan di resto cepat saji. Pembeli nungguin bakso dibuatin semua terus mangkoknya dibawa sendiri tanpa baki. Bayangin dong mangkoknya panas, terus langsung dibawa pakai tangan. Yang pesan agak banyak emang harus saling bantu membantu buat ambil mangkoknya.

Terus kalau saya perhatikan, isiannya harus sesuai sama porsi mereka. Jadi ngga bisa request mau bakso 5 terus gorengan 3 gitu ngga bisa. Yang bisa itu malah dikurangi dari porsi standar mereka seperti kami yang tak pakai tahu.

Petugas yang ngejualin baksonya cuma satu orang. Begitu pula mau bungkus, juga ke orang yang sama. Mudah-mudahan menjadi perhatian nantinya disediakan baki untuk memudahkan pembeli membawa bakso ke meja.

Kesimpulan

1. Kalau Teman mau makan disini sebaiknya pilih tempat makan di bagian dalam. Jangan di luar seperti kami, atau dibungkus sekalian.
2. Cocok untuk Teman yang suka bakso berlemak karena terbuat dari lemak dan tetelan jerohan, bukan pure kikil atau urat, meskipun kuahnya nampak tak berminyak.
3. Rasanya asin baik kuah maupun baksonya, kalau Teman ngga begitu suka keasinan seperti saya, atau punya darah tinggi lebih baik skip.
4. Pilih minum pakai air mineral aja soalnya petugas yang ngeladenin minuman agak lelet dan suka lupaan.
5. Harus sabar antri berdiri sampai baksonya ditadahi sama penjuale dan mau bawa mangkok bakso ke meja tanpa baki.