Aku dan Blog : Buatku blog itu seperti…

blogger perempuan aurabaya

Masih dalam semangat Hari Blogger Nasional 2021, kali ini mau berbagi cerita tentang blog dari sudut pandangku sebagai blogger perempuan. Perjalanan selama 5 tahun menjadi blogger menjadikanku sebagai pribadi yang berbeda dari seorang Syarifani yang dulunya hanya mikir mau jadi pegawai kantoran, daripada di rumah aja. Bahkan dulu sempat bilang, “Ngapain di rumah, ya harus kerja dong...”.

Blog itu seperti kawan lama dalam wujud berbeda

Waktu sekolah dulu, saya memang suka curhat di diary. Sayangnya kebiasaan menulis di buku diary hanya bertahan sampai SMP. Setelahnya saya menemukan platform asyik lainnya yaitu radio. Kapan-kapan saya bakal cerita tentang pengalaman jadi kuis hunter di radio.

Memulai ngeblog

Usai melahirkan anak pertama, saya jadi ingin mendokumentasikan catatan perjalanan menjadi seorang ibu dan kebutuhan anak. Akhirnya saya minta izin suami untuk ngeblog.

Awal bilang ke suami saya pengen ngeblog pakai domain sendiri (dot) com, kan keren ngga ada embel-embel wordpress atau blogspot(dot) com. Eh, sama suami disuruh ngeblog gratisan aja buat latihan. Kira-kira bisa konsisten nulis ngga? Atau hanya ingin sesaat.

Setelah saya jalani rutin isi konten di keluargamulyana.wordpress.com selama setahun akhirnya lahir domain keluargamulyana(dot)com ini. Dari situ baru menyadari, ternyata blog itu seperti kawan curhat lama dalam wujud berbeda. Kalau dulu saya curhat di buku diary, sekarang saya curhatnya di blog. Memang sih, jadi bisa dibaca banyak orang. Justru dari situ saya belajar agar tulisan saya itu ngga cuma curhat ngga penting aja, tapi juga bisa bermanfaat bagi pembaca, meskipun cuma sebesar biji cabe.

via GIPHY

Saya itu jarang curhat ke teman, biasanya hanya curhat ke teman yang memang bisa kasih solusi dan nasihat atas persoalan yang saya hadapi. Meskipun teman dekat sekalipun, kalau menurut saya ngga bisa kasih solusi yang pas ya ngga bakal saya curhati juga atau cari jawaban via googling aja. Pemilih banget emang. Hihi

Blog menunjukkan passion yang tak saya sadari

Saya itu suka banyak hal, makanya saya suka bertanya dalam diri sendiri sebetulnya passion saya itu apa sih? Maksudnya agar bisa saya seriusin jadi nilai tambah bagi saya, syukur-syukur bisa nambah penghasilan dari apa yang saya bener-bener sukai.

Seiring berjalannya waktu, menemukan perkerjaan yang pas dan sesuai passion itu ternyata ngga mudah. Pandangan saya dulu, kerja itu enak, dapat cuan, bisa beli ini itu, bisa dandan kece, yaa.. memang benar adanya.

Tapi perlu diingat ada tanggung jawab besar disana. Ada target yang harus dipenuhi, menuntut waktu lebih banyak untuk menyelesaikan segala persoalan kantor, harus lembur dan sebagainya. Sialnya, saya belum ketemu pekerjaan dan kantor ideal, sehingga tekanan kerja di kantor masih membayangi saya sampai sekarang.

Oiya, pekerjaan ideal tiap orang berbeda yaa, bagi saya ideal itu ketika bekerja saya bisa melakoninya dengan senang tanpa pamrih, jam kerja yang sewajarnya, penghasilan yang bikin saya susah move on ke rumput tetangga. Lol. Sayangnya jenis pekerjaan ideal biasanya menuntut kualifikasi ideal juga, effortnya harus sebanding. Memang Harus kerja keras biar bisa memenuhi kualifikasi.

Waktu bertemu dengan blog, saya baru tahu ternyata saya itu bisa menulis juga toh? Tapi masih terus berproses agar bisa menghasilkan tulisan yang ngga cuma enak dibaca, tapi juga bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain. Setelah saya intropeksi diri, saya baru menyadari kenapa saya bisa merasa enjoy waktu menulis di blog. Tahu ngga kenapa? Soalnya saya itu suka mengarang Teman KeluargaMulyana.

Nilai ujian mata kuliah dulu yang ada hubungannya sama analisis persoalan rata-rata dapet nilai A. Saya suka banget menuangkan ide, argumentasi, pemikiran. Ngga beda jauh sama ulasan di blog kan? Bayangan saya dulu, nulis itu susah, setelah dijalani tenyata engga susah amat kok! Asalkan mau latihan menulis terus. Coba Teman KeluargaMulyana baca tulisan awal di blog ini, pasti terasa bedanya.

Blog menghubungkanku ke teman blogger perempuan

Beberapa kali berkunjung ke blog teman-teman, saya jadi penasaran beberapa diantaranya mencantumkan logo komunitas blogger perempuan di bagian samping atau bawah blog mereka. Terus saya klik dan coba join ke komunitas blogger yang ternyata jumlah membernya banyaakk, lintas kota, dan negara dengan berbagai profesi.

Terus saya lihat instagram salah satu komunitas blogger perempuan di Surabaya mengadakan kopdar. Ngga pengen menyia-nyiakan kesempatan langka ini, akhirnya saya ikut kegiatan mereka. Seneng rasanya, jadi ketemu teman baru dengan hobi yang sama. Bagi saya punya banyak teman seperti rezeki istimewa buat ibu rumah tangga yang kerjaannya hanya di rumah dan jarang sosialisasi di luar.

Sejak saat itu, saya jadi bisa ikut beragam event blogger, liputan layaknya jurnalis, ketemu orang-orang penting, hadiah dari lomba blog, menghasilkan cuan, dan beribu keseruan lainnya.

Bersyukur bisa ketemu sama founder blogger perempuan mba Shintaries dan Almazia, dua sosok blogger perempuan idola yang sudah menyempatkan mampir ke Surabaya berbagi ilmu dalam Blog Coaching Clinic, 2017 lalu.

Kekhawatiran saya waktu resign dulu pun sirna, nyatanya saya bisa produktif meski di rumah, bisa berpenghasilan, bisa belajar banyak tentang dunia kepenulisan, yang ngga pernah saya sentuh sebelumnya.

Bersyukur menjadi blogger perempuan

blogger perempuan

Saya bersyukur, dipertemukan dengan platform blog yang menghantarkan saya ke passion menulis yang sudah lama terkubur.

Saya bersyukur, punya banyak teman dari beragam latar belakang yang tersebar di berbagai belahan bumi. Kalau saya ngga jadi blogger, mungkin jaringan pertemanan saya ngga bakal seluas ini. Hanya sebatas teman sekolah, teman kantor, tetangga, muter itu-itu aja.

Saya bersyukur bisa upgrade diri lewat blog. Saya bisa belajar, bagaimana cara menulis yang enak untuk dibaca, menambah diksi, menuntut saya untuk rajin membaca biar ngga mudah pikun, belajar tentang komunikasi dunia digital, belajar tentang memonetisasi blog, dan banyak ilmu lainnya.

Bersyukur bisa menambah penghasilan meskipun di rumah aja. Tujuan awal ngeblog bukan ngejar duit, tapi memang ingin menulis di blog. Dapat penghasilan itu cuma bonus aja. Alhamdulillah..

Dulu ngga akan menyangka, bahwa dunia digital akan berkembang sepesat sekarang, terlebih setelah pandemi. Peran blogger cukup besar untuk ikut aktif berbagi pesan positif ke semua orang.

Meskipun blog bukan platform favoritnya orang Indonesia saat ini, tapi saya yakin blog akan bertahan lama, sebab blog personal tak bisa digantikan perannya oleh robot masa depan. Berbanggalah wahai para blogger. Cheers~

Tulisan ini diikut sertakan dalam Giveaway Time Hari Blogger Nasional 2021 oleh Blogger Perempuan Network

24 Replies to “Aku dan Blog : Buatku blog itu seperti…”

  1. toos dulu mbaaa… blog itu benar – benar menjadi rumah kedua untukku mba, tempat kita dengan nyaman berbagi dan memberikan kontribusi kepada orang lain dan bahkan dunia. semangat selaluuu ya mbaaa

  2. Aku bikin blog dulu buat diary online juga, sejak kerja di Hong Kong dan melek internet jadi suka nulis fiksi maupun curhatan dan bisa dilakukan sampai sekarang. Berkat blog bisa kenalan sama Fani juga. Tetap semangat menulis ya

Tinggalkan Balasan