Air Terjun Putuk Truno Prigen, Air Terjun Keabadian – Pernah dengar ngga mitos tentang pasangan yang datang ke air terjun nanti akan tidak baik-baik saja atau putus hubungan denganmu?! Beda ceritanya kalau Teman KeluargaMulyana main ke Air Terjun Putuk Truno Prigen. Apanya yang beda? Teman KeluargaMulyana yang berniat ke Air terjun Putuk Truno bareng pasangan justru cintanya makin awet kaya perangko, nempel teros. Lokasinya setelah Cimory Prigen, sebelum De Picnic Prigen dan Independent Cafe Trawas.
Yang mau baca pengalaman piknik kami di De Picnic Prigen cuss meluncur ke De Picnic, piknik di bukit Prigen

Atau mau cari cafe disekitaran Trawas bisa ke Independent Cafe, intip reviewnya yukss Terdampar di Independent Cafe Trawas atau pencet gambar di bawah ini.
Mitos Air Terjun Putuk Truno Prigen Pandaan
Air terjun identik dengan petilasan para leluhur, begitu pula dengan air terjun Putuk Truno. Sebelum membedah kisah di Air Terjun Putuk Truno, cari tahu asal usul nama “Putuk Truno” yang dijadikan nama air terjun.
Putuk Truno diambil dari kata Putuk yang artinya dalam bahasa Jawa yaitu gunung kecil atau tempat yang lebih tinggi dari lokasi sebenarnya. Sedangkan Truno diambil dari sebuah nama Joko Taruno yang disebut juga Joko Truno, artinya turunan.
Joko Taruno adalah seorang pangeran dan Majapahit, putera dari Hayam Wuruk dengan seorang selir. Ceritanya sang pangerah jatuh cinta ke seorang putri bernama Sri Gading Lestari, seorang puteri raja Arya Wirajaya yang berasal dari kerajaan Madura.
Joko Taruno dan Sri Gading Lestari saling mencintai, dan sang pangeran berniat untuk mempersuntingnya. Tapi ayah Sri Gading Lestari ngga setuju dan menentang rencana pernikahan anaknya. Dengan alasan Joko Taruno adalah anak dari seorang selir, bukan ratu.
Seiring berjalannya waktu, orang disekitarnya melihat cinta keduanya makin erat dan sulit dipisahkan, akhirnya sang puteri diasingkan ke air terjun di daerah Purwodadi, Pasuruan. Tempat pengasingan puteri juga dipasangi pagar gaib agar sang puteri dan Joko Taruno tak bisa berhubungan lagi.
Air terjun tempat pengasingan puteri Sri Gading Lestari dinamakan Coban Baung yang artinya serigala. Sang puteri dijuluki Puteri Baung sampai sekarang, pada saat tertentu dari air terjun terdengar suara lolongan serigala. Mitosnya, lolongan serigala mewakili ungkapan isi hati sang puteri.
Meskipun tak direstui bapak Sri Gading Lestari, Joko Taruno tak pernah patah semangat memperjuangkan cintanya, begitu pula dengan Sri Gading Lestari. Keduanya sama-sama semedi (tapa brata) sampai tingkatan moksa yaitu membebaskan atau kebebasan dari samsara (siklus hidup dan mati).
Akhirnya Joko Taruno mampu menembus pagar gaib yang menghalangi pertemuan mereka. Lalu sang puteri diboyong ke tempat Joko Taruno bertapa yang sekarang dikenal dengan air terjun Putuk Truno.
Di air terjun Putuk Truno kisah asmara kedua Joko Taruno dan Sri Gading Lestari bersatu. Yang dibuktikan adanya tanda berupa petilasan di atas air terjun.
Dari kisah kedua sejoli di zaman lampau, banyak pengunjung air terjun Putuk Truno percaya akan mendapatkan cinta sejati. Air terjun Putuk Truno juga dikenal dengan Air Terjun Keabadian.
Legenda para leluhur ini rata-rata selalu dramatis, banyak halang rintangnya terbentur oleh tatanan norma dan kasta. Dari kisah Joko Taruno dan Sri Gading Lestari bisa diambil hikmah bahwa jodoh harus diupayakan dan ikhtiar semaksimal mungkin. Teman KeluargaMulyana yang masih jomblo, yuk semangatt cari jodoh! Haha
Jalan menuju Air Terjun Putuk Truno Prigen Pandaan
Awalnya kami mengikuti rute di maps, tak lewat jalan setelah Cimory untuk menghindari kemacetan. Ndelalah kok dilewatin jalan setapak, cuma bisa 1 mobil dan sebelahnya jurang, wadow. Pas mau masuk jalan setapak ada mobil dari arah berlawanan pula. Fixed, kudu muter balik bukan lewat sini. Kebetulan ada beberapa mobil yang kecele ngikutin rute maps juga muter balik cari jalur lain.

Sebetulnya lokasi Air Terjun Putuk Truno Prigen dekat Cimory Pandaan. Kurang lebih 300 meter setelah Cimory Pandaan ada jalan di sebelah kiri.
Nah, Teman KeluargaMulyana tinggal belok kiri dan ikuti jalur kurang lebih 500 meter. Lokasinya setelah Hotel Royal Senyiur disebelah kiri jalan ada tulisan besar Air Terjun Putuk Truno Prigen.
Parkir di Air Terjun Putuk Truno Prigen dekat pintu masuk dan loket, sehingga kami tak perlu jalan jauh. Saya lihat lahan parkirnya tak begitu luas, beruntung waktu kami kesana pengunjung tak seberapa banyak.
Jam buka Air Terjun Putuk Truno
Jam operasional Air Terjun Putuk Truno tiap hari jam 08.00 sampai jam 16.00. Paling enak kesininya setelah dhuhur karena ngga begitu panas kalau sore.
Tiket masuk Air Terjun Putuk Truno
Tiket masuk Putuk Truno saat weekend 20 ribu per orang, sedangkan tiket masuk saat weekday dikenakan 15 ribu per orang. Parkir mobil kena 5 ribu, sedangkan parkir motor kena 2 ribu. Tarif parkirnya masih sesuai standar ketentuan tarif parkir pada umumnya, padahal tempat wisata.
Turis asing dikenakan tiket masuk 25 ribu per orang. Yang mau foto bareng pasangan untuk pre wedding atau post wedding dikenakan tarif 250 ribu.
Di seberang loket ada 2 kamar mandi yang bersih dan musholla. Begitu dapat tiketnya kami tunjukkan tiket ke petugas di pintu masuk Air Terjun Putuk Truno agar dapat masuk.
Di sebelah pintu masuk tersedia cafe yang bernama Forest Truno Cafe, waktu kami kesana ada live musicnya juga. Di dalam cafe banyak spot foto, seperti payung warna-warni bergelantungan, gembok cinta, sepeda ontel kuno. Menu makanannya beragam dan harganya ramah kantong.
Kami ngga sempat mampir ke Cafenya karena sudah sore. Untuk Teman KeluargaMulyana yang ingin mampir ke cafe tanpa masuk ke Air Terjun Putuk Truno juga bisa karena lokasinya di luar pintu masuk air terjun.
Review Air Terjun Putuk Truno Prigen
Jalan menuju Air Terjun Putuk Truno Prigen sudah berpaving, disamping kanan kiri banyak ditumbuhi beragam tumbuhan sehingga nampak asri dan mengurangi resiko longsor. Di sepanjang jalan ada toilet dan bangku yang bisa dipakai pengunjung untuk istirahat sejenak.

Kami bertemu tamu lain yang juga mengajak orang tua yang sudah lansia. Waktu ditanya mertua saya, umurnya sudah 60 tahun keatas. Memang wisata alam Air Terjun Putuk Truno ini jalannya landai, ramah lansia karena sejuk, bersih, toilet bersih, dan banyak tempat duduk untuk istirahat sejenak.
Yang menarik dari wisata Air Terjun Putuk Truno disediakan 2 gardu pandang yang bisa jadi spot foto di dekat air terjun. Mertua menunggu di gardu pandang kemudian kami turun ke bawah agar bisa bermain air.
Saat tiba di Air Terjun Putuk Truno lingkungan sekitar nampak bersih, tak ada sampah berserakan, memang saya lihat ada petugas kebersihan yang rutin menyapu jalan disekitar air terjun. Betul-betul dirawat dan bersih.
Di dekat gardu pandang 2 ada penjual makanan dan minuman, karena anak-anak minta dibelikan Pop mie habis main air plus kedinginan. Emang nikmat banget makan pop mie di suasana adem abis main air. Harga Pop mie sekitar 10 ribu.
Buat Teman KeluargaMulyana yang pengen ke air terjun disekitaran Prigen Trawas sekalian ajak oma opa yuk cuss ajak ke Air Terjun Putuk Truno Prigen.
Air Terjun Putuk Truno Prigen
Jl. Putuk Truno, Prigen, Kec. Prigen, Pasuruan, Jawa Timur 67157
0895-3505-22200
Aku tuh paliiiing suka Ama air terjun. Yang medannya sulit sekalipun aku ga masalah datangin, asalkan air terjunnya beneran cantik pas sampai. Cantik di sini, debit airnya deras gitu. Soalnya pernah juga aku ke air terjun mana gitu, debitnya sedang kecil, jadi ga kayak air terjun blas wkwkwkwk.
Ini cantiiik yaaa tempatnya. Dan seneng juga ramah lansia..seandainya mama dan papa mertua masih ada, mereka seneng pasti di ajak ke sini
Ah iya, pernah lihat air terjun yang mirip kaya air pancuran dari atas, Berasa zonk ngga sih kaya gitu..
Udah jalan jauh tapi yang dilihat air pancuran dari atas ngga begitu deras. Hehe
Di deket Bromo ada air terjun yang kurang dikelola dengan baik sama pemiliknya. Jadi antara masyarakat dan pihak pengelola itu kaya narikin pengunjung yang datang.
Jadi pengunjung dibuat harus naik ojek ke lokasi, terus tiba-tiba ada guide yang kedatangannya ngga diundang.
Sayang sekali kurang dipedulikan sama Pemda.